Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jangan Larang Anak Mencintai Olahraga

12 Mei 2022   23:29 Diperbarui: 12 Mei 2022   23:33 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Tua Yang Melarang Hobi Anak | Sumber Merdeka.com

Pernahkah menemukan kasus dimana orang tua melarang anaknya menggeluti olahraga tertentu seperti sepakbola, basket, voli, atletik maupun olahraga lainnya? Atau ternyata pembaca merasakan sendiri kondisi ini? 

Saya akui kasus seperti ini banyak terjadi di sekitar kita. Masih ada penilaian orang tua bahwa sebaiknya anak fokus pada tujuan utama yaitu menimba ilmu di sekolah. 

Terlalu fokus olahraga dikhawatirkan si anak tidak bisa mendapatkan nilai sesuai ekspetasi serta tidak memiliki prestasi secara akademik. 

Kita masih terjebak dengan paradigma bahwa nilai akademik baik akan mudah mendapatkan pekerjaan dimasa depan, nilai akademik baik akan membuat orang tua bangga, nilai akademik baik jadi tanda bahwa orang tua berhasil mendidik anak. 

Saya pernah mendapatkan curhatan teman bahwa orang tuanya menolak dirinya ketika ingin mendaftar di jurusan ilmu keolahragaan saat kuliah. Alhasil demi tidak mengecewakan orang tua, dirinya menguburkan mimpi untuk mendalami bidang olahraga secara mendalam. 

Saya coba menempatkan diri di posisi teman saya ini. Pasti ada rasa kecewa dalam hati ketika orang tua tidak merestui hobinya di bidang olahraga. 

Bagi saya ada beberapa alasan mengapa jangan menolak atau melarang anak mencintai olahraga. Kenapa? 

Olahraga Bisa Menciptakan Privilige Khusus

Keponakan saya pertama sudah menunjukan hal ini. Ketika dirinya hendak masuk ke jenjang SMA. Kakak saya sempat ketar-ketir dengan persaingan antar siswa untuk bisa diterima di sekolah favorit. 

Tidak dipungkiri saat ini persaingan di bidang akademik begitu ketat. Untuk bisa diterima di sekolah favorit, siswa harus bisa menggungguli ratusan bahkan ribuan pesaing. 

Beruntunglah keponakan saya ini memiliki prestasi membanggakan yaitu sempat meraih juara Beladiri tingkat Provinsi. Kakak saya memberikan support kepada anaknya yang ternyata menyukai seni beladiri. 

Prestasi ini memberikan privilige dimana ada tes masuk sekolah melalui jalur prestasi. Prestasi keponakan saya di bidang olahraga ini bisa mengantarkan dirinya diterima di SMA favorit. Bahkan dirinya tidak perlu berpusing ria belajar untuk seleksi akademik yang dirasakan teman-teman sebayanya. 

Banyak orang tua justru tidak tahu bahwa banyak privilige yang didapatkan jika memiliki prestasi olahraga. Teman angkatan saya saat kuliah bahkan cerita bisa diterima di kampus karena pernah menjadi atlet muda di olahraga basket. Prestasinya ternyata memudahkan dirinya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. 

Olahraga Bisa Memberikan Karir Impian

Kekhawatiran terbesar yang kerap menghantui orang tua adalah tentang karir masa depan anak jika terlalu menggeluti olahraga. Bisa jadi penilaian ini muncul ketika melihat anak lain yang susah mendapatkan pekerjaan impian karena menggeluti olahraga. 

Padahal kini olahraga menjadi memberikan karir cemerlang. Bahkan penghasilan mereka bisa melebihi pekerja kantoran. 

Pemberian Apresiasi Untuk Atlet Berprestasi | Sumber Sindonews
Pemberian Apresiasi Untuk Atlet Berprestasi | Sumber Sindonews

Contoh sederhana atlet yang memiliki prestasi gemilang hingga di tingkat Olimpiade, bisa mendapatkan penghasilan fantastis. Pada Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan tahun lalu, peraih emas bisa mendapatkan 5 milyar, peraih perak mendapat 2 milyar dan perunggu sebesar 1 milyar dari pemerintah (Sumber klik disini). 

Penghasilan ini bisa kian bertambah dari pihak sponsor serta tawaran iklan atau brand ambassador dari produk tertentu. Bagi saya jumlah ini sangat fantastis. 

Saya yang pekerja kantoran belum tentu bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Mungkin butuh kerja puluhan tahun agar bisa mendapatkan penghasilan seperti atlet berprestasi itu.

Sebagai motivasi jika kita bisa menjadi atlet kelas dunia, pendapatan kita bahkan bisa mensejahterakan hingga beberapa generasi. Cristian Ronaldo, atlet sepakbola yang populer saat ini gajinya bisa menyentuh 492 milyar per tahun atau 41 milyar per bulan dari klub sepakbola (Sumber klik disini). 

Agar semakin termotivasi, berikut info gaji para atlet termahal di dunia. Bisa jadi membuat orang tua mulai memberikan dukungan anak untuk menggeluti olahraga yang disukai. Daftar gaji atlet termahal di dunia klik disini. 

Olahraga Menanamkan Jiwa Sportif dan Pantang Menyerah

Menggeluti olahraga justru memberikan banyak manfaat positif bagi si anak. Dalam dunia olahraga jiwa sportif sangatlah dijunjung tinggi. 

Anak akan berusaha berlatih dengan giat agar bisa menciptakan prestasi gemilang. Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan suatu prestasi. Bahkan si anak belajar bahwa tindakan kecurangan akan memberikan konsekuensi tersendiri misalkan diskualifikasi hingga sanksi sosial dari masyarakat. 

Anak Yang Berjuang Dalam Kompetisi Lari | Sumber Sport Tempo.co
Anak Yang Berjuang Dalam Kompetisi Lari | Sumber Sport Tempo.co

Disisi lain anak juga belajar tentang pentingnya tekad pantang menyerah. Menorehkan prestasi bukanlah hal mudah. Ada banyak atlet terkenal saat ini harus merasakan banyak kegagalan dalam hidupnya. 

Kegagalan ini membuat dirinya termotivasi untuk bangkit agar mimpinya sebagai juara terwujud. 

Michael Jordan, Atlet Basket Yang Memiliki Banyak Prestasi Dunia | Sumber Dreamstime.com
Michael Jordan, Atlet Basket Yang Memiliki Banyak Prestasi Dunia | Sumber Dreamstime.com

Michael Jordan, atlet Basket yang kini sudah memiliki banyak penggemar. Siapa sangka diawal karir, banyak yang meragukan dirinya. Bahkan sebelum terkenal seperti sekarang, dirinya harus melewati fase berat yaitu sering kalah dalam pertandingan dan tembakan bolanya yang kurang akurat saat di awal karir. 

Kegagalan-kegagalan seperti ini yang membuat dirinya belajar, introspeksi diri hingga melatih skill secara konsisten. Kini rasanya pecinta Basket tidak mungkin tidak mengenal sosok Michael Jordan. 

Olahraga Membentuk Jiwa Sehat Pada Anak

Mens Sana In Corpore Sano memiliki arti dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Istilah ini begitu populer saat masih duduk di bangku sekolah atau mata pelajaran olahraga. 

Kita pasti setuju bahwa dengan olahraga justru membuat kita semakin sehat, bugar dan terhindar dari berbagai penyakit. Orang tua perlu menjadikan hal ini sebagai dukungan bagi si anak. 

Ada portal berita yang menuliskan hasil riset bahwa pada era saat ini sekitar 10 persen masyarakat memiliki tubuh lebih gemuk dibandingkan mereka yang hidup di era 1980-an (Sumber klik disini). 

Obesitas Mulai Menjadi Masalah Kesehatan Saat Ini | Sumber Limone.id
Obesitas Mulai Menjadi Masalah Kesehatan Saat Ini | Sumber Limone.id

Hasil riset ini menunjukan bahwa kasus obesitas mulai menghantui generasi saat ini. Tentu fenomena ini tidak terlepas dari perubahan gaya hidup generasi muda yang suka makanan junk food, manis, bersoda, malas berolahraga, pola tidur tidak seimbang dan lain sebagainya. 

Kondisi ini selain membuat fisik kurang bugar juga bisa mempengaruhi kesehatan dikemudian hari. Akan sedih rasanya jika melihat putra-putri kita yang malas berolahraga akhirnya mengalami obesitas dan rentan terkena penyakit seperti gula darah, jantung, hipertensi dan lain-lain. 

Anak yang aktif dalam olahraga justru berusaha menjaga pola hidup sehat. Saya sering melihat atlet yang menghindari makanan kaya karbohidrat, memilih mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, menghindari minuman soda serta beralkohol serta menjaga pola istirahat. 

Orang tua pasti bangga dan bermimpi putra-putrinya bisa menerapkan cara hidup sehat. Inilah pentingnya anak diberi kebebasan untuk melakukan aktivitas olahraga yang ia sukai. 

***

Olahraga adalah aktivitas yang menyenangkan. Tidak jarang olahraga membuat anak memiliki hobi dan minat khusus pada jenis olahraga tertentu. 

Anak yang sudah tertarik untuk menggeluti olahraga umumnya bermimpi untuk bisa berprestasi atau memiliki karir sebagai atlet dikemudian hari. 

Sayangnya tidak semua orang tua memberikan dukungan terhadap pilihan anak. Masih ada orang tua yang melarang anak untuk terlibat jauh dalam bidang olahraga. Mindset kuno seperti olahraga bukan bidang menjanjikan, prestasi akademik akan terganggu hingga anak tidak bisa memujudkan mimpi orang tua. 

Nyatanya ada banyak hal positif jika orang tua ikut mendukung minat dan hobi anak di bidang olahraga. Saya baru memaparkan sedikit manfaat positif ketika anak menggeluti olahraga. 

Harapannya apa yang saya paparkan bisa memberikan sedikit pencerahan agar kelak orang tua bisa mendukung anak di bidang olahraga. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun