Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengubah Monday Blues Menjadi I Love Monday

10 Januari 2022   20:30 Diperbarui: 24 Januari 2022   07:50 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ubah Monday Blues jadi I Love Monday.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

"Kenapa ya paling malas ketemu hari Senin. Ketemu bos, meeting mingguan, bahas kerjaan itu rutinitas paling membosankan di Hari Senin. I hate Monday."

Seorang teman sempat berkeluh kesah padaku. Baginya hari Senin adalah hari paling menyebalkan dan Hari Minggu adalah hari paling menyenangkan. 

Menguntip sebuah situs online, kebiasaan ini identik dengan istilah Monday Blues. Monday Blues atau Senin kelabu sendiri merupakan perasaan malas yang berlebihan terhadap hari Senin setelah melewati nikmatnya akhir pekan (Sumber klik disini). 

Kondisi ini banyak terjadi di masyarakat kita khususnya para pekerja. Tidak heran kemudian muncul istilah, I Hate Monday yang mengekspresikan kebencian menghadapi Hari Senin. 

Sejujurnya saya pun pernah mengalami hal sama. Setiap Minggu malam, pikiran saya sudah dihinggapi rasa malas dan kesal kenapa akhir pekan cepat berlalu. 

Suasana Menjenuhkan Ketika Bekerja Hari Senin | Sumber Merdeka.com
Suasana Menjenuhkan Ketika Bekerja Hari Senin | Sumber Merdeka.com

Ada rasa jenuh ketika harus bangun lebih awal ketika Senin, menyiapkan dokumen untuk rapat mingguan hingga harus siap mental mendengar omelan atasan jika hasil rapat tidak sesuai ekspetasi. 

Seiring waktu saya berdiskusi dengan beberapa orang tentang bagaimana menghilangkan atau setidaknya mengurangi Monday Blues ini. Selain itu saya juga mencari informasi melalui internet. 

Setidaknya ada beberapa nasihat bijak yang bisa jadi pegangan agar bisa mengubah Monday Blues menjadi I Love Monday. 

Apa saja itu? 

# Ciptakan Mindset Senin Itu Berharga

Munculnya rasa kesal pada Hari Senin bisa terjadi karena menganggap tidak ada sesuatu yang spesial di Hari Senin. Padahal kita bisa menciptakan mindset positif untuk menatap Hari Senin. 

Mindset Senin Itu Berharga | Sumber Sulsel Express
Mindset Senin Itu Berharga | Sumber Sulsel Express

Salah satu cara terbaik adalah membayangkan Senin itu ibarat uang berharga. Misalkan kita digaji 5 juta per bulan dengan perkiraan 25 hari kerja. Artinya per hari kita dibayar 200 ribu rupiah. 

Bayangkan sebulan setidaknya ada 4 kali hari Senin artinya ada 800 ribu rupiah yang kita pertaruhkan. Jika kita memilih menghindar Hari Senin, maka hati harus siap kehilangan 800 ribu dari gaji kita. 

Ketika muncul perasaan malas dan berat karena harus bekerja di Hari Senin justru kita pikirkan cuan tengah menanti kita di esok hari. Ini bisa jadi penyemangat kita untuk memulai aktivitas di awal minggu. 

# Senin Aku Bertemu Orang Spesial

Coba bayangkan siapa orang yang ingin kamu temui di Hari Senin? Cari orang-orang spesial yang bisa bikin kita lebih bersemangat. 

Contoh ketika saat jadi marketing, saya selalu memikirkan "wuah Hari Senin ini saya ada meeting dengan klien besar. Kesempatan ini jangan disia-siakan."

Seorang rekan kantor yang menyukai seseorang staf di divisi lain. Ia begitu semangat di Hari Senin karena artinya ia bisa melihat gebetannya meski hanya sebatas mengagumi dari jauh. 

Mengubah Mindset Senin Itu Menyenangkan | Sumber Awesoroo
Mengubah Mindset Senin Itu Menyenangkan | Sumber Awesoroo

"Hari Senin ini aku mau ketemu sahabat di kantor. Ada banyak cerita seru yang ingin ku ceritakan."

"Gak sabar Hari Senin, aku mau minta kenaikan gaji ke bos."

Pola pikir seperti ini bisa jadi motivasi kita untuk mengubah Senin yang membosankan menjadi Senin yang ditunggu. Ketika berhasil tercipta mindset ini, niscaya kita lebih antusias meski saat itu adalah Hari Senin. 

# Tanpa Senin Tidak Ada Akhir Pekan

Pasti kita bermimpi untuk segera akhir pekan kembali. Mewujudkan mimpi itu berarti kita harus melewati Hari Senin. 

Anggaplah Senin hanyalah hari biasa. Tidak ada yang perlu ditakuti. Selain itu kita pasti bisa melewati Senin seperti sebelum-sebelumnya. 

Melewati hari Senin maka kita akan selangkah mendekati akhir pekan. Saya pernah memiliki teman yang selalu mencoret tanggal atau hari yang sudah dilewati. Cara ini membuat kita tidak sabar menghabiskan hari dan bertemu lagi dengan akhir pekan. 

# Anggap Senin Hari Pertama Kerja

Menciptakan Rasa Semangat Hari Senin | Sumber: Situs Sayidaty
Menciptakan Rasa Semangat Hari Senin | Sumber: Situs Sayidaty

Saya ingat saat dulu mengawali hari pertama di kantor. Sejak beberapa hari sebelumnya udah antusias untuk segera bekerja di kantor baru. Merasakan suasana dan berkenalan dengan teman baru bahkan antusias untuk memulai training secepat mungkin. 

Umumnya perusahaan menjadikan Senin sebagai pengawal bekerja bagi anak baru. Ketika hati terasa malas memasuki Senin, tidak ada salahnya mengulang kembali kenangan saat dulu hari pertama kerja. 

Apalagi jika kita sudah lama menganggur dan diterima di perusahaan yang kita idamkan. Secara alam bawah sadar, rasa antusias kita mengawali hari akan sangat tinggi. 

Ini seperti yang dulu saya rasakan saat tahu diterima bekerja dengan penempatan di Jakarta. Ketika banyak orang kesal dengan Hari Senin justru saya merasakan sebaliknya, di mana saya ingin segera Hari Senin. 

***

Monday Blues memang banyak dirasakan oleh masyarakat khususnya para pekerja. Mereka menganggap Senin itu menjenuhkan dan sebisa mungkin dihindari. 

Ini akan menjadi masalah serius di mana psikis sering cepat marah jika ada yang mengingatkan tentang rutinitas Hari Senin. Perlu ada cara khusus untuk mengubah rasa benci menjadi cinta pada Hari Senin. 

Harapannya apa yang saya paparkan di atas bisa jadi referensi agar mindset kita bisa berubah dan lebih antusias mengawali awal minggu. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun