Sahabat semasa kuliah curhat padaku. Dirinya bekerja di sebuah BUMN namun merasa tertekan dengan atasan di kantor. Selidik punya selidik rasa tertekan karena si atasan suka membahas kerjaan di Whatsapp Grup (WAG) diluar jam kerja.Â
Pernah jam 1 dini hari, si atasan memberikan pembagian tugas di divisinya melalui WAG. Satu orang di grup bahkan membalas pesan atasan dengan kalimat menohok "Pak, ingat kesehatannya dijaga".
Saya mendengar ceritanya antara tertegun namun ingin tertawa karena keberanian rekan kerjanya membalas pesan atasan. Nyatanya tindakan atasan seakan tidak menghargai waktu karena hal yang bisa dibahas saat jam operasional justru disampaikan di tengah malam saat orang butuh istirahat.Â
Lain lagi kisah dari teman saya. Ketika tengah nongkrong di salah satu cafe. Tiba-tiba wajahnya menjadi kusut dan kesal. Direktur meminta dirinya menyiapkan proposal penawaran untuk salah satu klien. Padahal saat itu jam 9 malam dan teman saya ini tidak membawa laptop.Â
Ketika saya menyarankan untuk dikerjakan besok pagi di kantor. Ia mengatakan direktur di kantor akan marah besar jika ia tidak mengirimkan apa yang diminta sesegera mungkin. Ini bahkan bukan kejadian pertama dan nyaris sering terjadi.Â
2 kejadian ini membuat saya berpikir bahwa ternyata masih banyak atasan yang egois dan tidak memahami jam operasional kantor.Â
Jika instruksi diluar jam kantor hanya sesekali mungkin masih terlihat wajar. Â Namun jika terlalu sering maka ini bisa menciptakan ketidaknyamanan dalam bekerja.
Dampak yang kerap terjadi, kondisi ini ibarat bom waktu. Karyawan bisa menjadi stres, mudah kesal dengan atasan, memberontak atau menolak instruksi yang diberikan hingga mengajukan resign.Â
Hal terbaik adalah bagi yang saat ini berada di posisi atasan dan sering membahas hal kerjaan diluar jam operasional kantor maka sudah saatnya introspeksi diri.Â