Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kesalahan Fatal dan Etika Berkendaraan di Jalan Tol

23 Oktober 2021   09:59 Diperbarui: 19 April 2022   01:19 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.| Sumber: iStock/Kwangmoozaa via Kompas.com

Kemarin siang ada kejadian yang tidak terlupakan. Saat saya mengendarai mobil selepas meeting di salah satu pabrik di Cikarang. Tiba-tiba muncul suara, Brakkk. 

Ternyata beberapa mobil di depan saya mengalami kecelakaan beruntun. Kurang lebih ada sekitar 7 kendaraan yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. 

Sontak saya melakukan rem sambil menekan tombol hazard untuk memberi tanda kendaraan di belakang. Saya kurang paham mengapa bisa terjadi kecelakaan beruntun di depan saya namun kecelakaan tersebut sontak membuat rasa kantuk hilang seketika.

Kasus ini saya banyak belajar bahwa sebenarnya mayoritas kecelakaan di Jalan Tol disebabkan oleh kelalaian si sopir. 

Kelalaian baik yang disengaja misal kebut-kebutan, tidak konsentrasi atau tidak mematuhi rambu serta kelalaian tidak sengaja misal lupa mengecek kondisi armada, mengantuk atau pecah ban tiba-tiba. 

Jalan tol sendiri memang sangat rawan terjadi kecelakaan karena jalan yang bebas hambatan, ada yang sepi, jalan terlalu lurus dan panjang sehingga rentan membuat bosan dan mengantuk. 

Kecelakaan Beruntun Yang Terjadi di Tol. Sumber Situs Suara.com .
Kecelakaan Beruntun Yang Terjadi di Tol. Sumber Situs Suara.com .

Menguntip dari salah satu situs online, Tol Cipali menjadi lokasi tol yang banyak terjadi kecelakaan. Bahkan dalam sebulan rata-rata terjadi 36 kali kecelakaan dimana 80% disebabkan oleh faktor manusia (Sumber Klik di sini). 

Kecelakaan dalam tol sebenarnya masih bisa dicegah jika mengetahui beberapa pantangan dan kondisi tertentu. Apa saja itu? 

Jangan Sepelekan Posisi Samping Driver

Tidak jarang banyak dari kita yang berebut duduk di samping sopir. Alasannya biar bisa dekat AC mobil, bisa lihat pemandangan jalan atau sekitar dengan jelas, posisi yang ada banyak ruang gerak, bisa mengatur channel radio serta audio video di mobil.

Pentingnya Partner Pas Di Samping Sopir. Sumber Liputan6.com
Pentingnya Partner Pas Di Samping Sopir. Sumber Liputan6.com

Tidak heran posisi ini banyak dikuasai oleh anak kecil hingga remaja. Bagi saya orang yang duduk di samping sopir haruslah yang memahami jalan, atraktif, bisa mencairkan suasana dan tidak mudah mengantuk. 

Saya merasakan sendiri menyetir mobil khususnya jarak jauh apalagi kondisi macet dan cuaca tidak baik sangat menguras tenaga dan emosi. Ketika kondisi badan lelah ditambah udara AC mobil yang menyegarkan tentu rasa kantuk semakin tinggi. 

Ini semakin di perparah ketika orang di samping adalah tipe pendiam bahkan mudah ngantuk. Alhasil menyetir ditemani penumpang sudah tidur terlelap semua semakin menyiksa. Ingin rasanya ikut tidur namun harus tetap jalan atau beresiko terjadi kecelakaan. 

Dulu saat traveling ke Pulau Belitung bersama 2 teman. Kami akhirnya menyewa mobil dan saya yang harus menyetir karena 2 teman saya ini tidak bisa menyetir mobil. 

Namun karena teman-teman saya ini atraktif dan memberikan keceriaan. Menyetir mobil selama 3 hari 2 malam berwisata tidak membuat saya mengantuk atau lelah berlebihan. 

Jangan Batasi Kesukaan Driver

"Duh, lagu apaan sih ini. Ganti ya!"

"Jangan ribut dong. Aku mau tidur nih!"

Saya sangat kesal jika ada penumpang yang berkomentar hal ini. Apalagi mereka tidak pernah berada di posisi sopir. 

Sopir tentu akan menyiasati dirinya agar tetap fokus dalam menyetir serta menghilangkan rasa kantuk seperti menyetel lagu kesukaan, menyanyi saat menyetir atau mengobrol dengan seseorang. 

Rasa egois kita untuk membatasi hal yang dilakukan driver tentu selain merubah mood sopir tentu berpotensi si sopir mulai merasa lelah dan mengantuk. 

Mendengarkan Musik Dalam Mobil Agar Menghilangkan Rasa Kantuk. Sumber Liputan 6.com
Mendengarkan Musik Dalam Mobil Agar Menghilangkan Rasa Kantuk. Sumber Liputan 6.com

Saya selalu memberi ruang untuk sopir melakukan hal disukai selama menyetir. Pengalaman ketika dulu ada kunjungan kerja dari Pasuruan (Jawa Timur) ke Jepara (Jawa Tengah) yang butuh waktu perjalanan hingga 9 jam via jalur Pantura. Saat itu saya meminta sopir kantor untuk mengantar saya ke lokasi. 

Saya membebaskan sopir kantor memutar lagu dangdut hingga lagu India yang lagunya kurang saya sukai. Namun saya tidak ingin egois karena dengan hal itulah sopir kantor bisa fokus menyetir hingga selamat pulang pergi. 

Menghilangkan Mindset untuk Waspada

Kadang sopir tertanam mindset, hilangkan semua pikiran negatif selama menyetir. 

Bagi saya justru sisakan sedikit mindset negatif agar kita tetap waspada dan mawas diri selama menyetir. Saya selalu menanamkan dalam diri ketika menyetir atau menyarankan orang lain yang bertindak sebagai sopir agar selalu mawas diri. 

  • Seandainya kita mengebut tiba-tiba ban mobil pecah pasti mobil akan oleng. 
  • Ketika mengebut tiba-tiba muncul hewan menyeberang di jalan dan kita menjadi kaget dan susah mengontrol kendaraan. 
  • Kita mengebut tiba-tiba ada lubang dalam di depan mata. Apakah kita masih sempat menghindar? 
  • Ketika mengebut namun ternyata mobil di depan kita mengerem mendadak tentu potensi terjadi kecelakaan beruntun besar. 

Cara pikir inilah yang kemudian membuat saya berpikir ulang jika mengendarai kendaraan di atas kecepatan yang diizinkan dalam tol. Inilah yang membuat saya berhasil selamat ketika terjadi kecelakaan beruntun pada kemarin siang. 

Beberapa mobil di depan saya terlihat bergerak dengan kecepatan tinggi di jalan tol. Tiba-tiba ada mobil yang mengerem mendadak dan terjadilah kecelakaan beruntun hingga 7 mobil mengalami kerusakan. Ini karena mereka tidak memiliki waktu untuk mengerem dan menghindari kecelakaan. 

Saya bisa lolos dari kecelakaan karena tetap menjaga jarak dan menghindari kecepatan diatas rata-rata khususnya diatas 100 km/jam.

Mengebut memang akan menghemat waktu kita di jalan bahkan tidak jarang menjadi pembuktian diri si sopir dalam keterampilan menyetir. Hal kesal ketika mengebut justru dijadikan sebagai pemacu andrenalin karena ada kepuasan sendiri bisa menyalip dan mengendarai kendaraan dengan super cepat. 

Nyatanya nyawa kita hanya ada 1. Kelalaian dan kecerobohan dalam berkendara bisa menjadi penyebab hilangnya nyawa kita di jalan karena sebuah kecelakaan. 

Pahami Blind Spot Kendaraan

Blind spot sendiri merupakan area di sekitar kendaraan di mana pengemudi tidak dapat melihat kendaraan lain pada saat berkendara, baik dari kaca spion maupun kaca samping kendaraan (Sumber klik disini). 

Umumnya blind spot menjadi momok bagi sopir mobil muatan atau kendaraan yang panjang karena bisa jadi ada kendaraan lain yang berada di blind spot justru tidak mengetahui pergerakan mobil yang dikendarai sehingga menyebabkan kecelakaan.

Area Blind Spot Kendaraan Truk. Sumber Satlantas Polres Demak
Area Blind Spot Kendaraan Truk. Sumber Satlantas Polres Demak

Area Blind Spot Kendaraan Muatan dan Truk. Sumber Tribunnews Manado
Area Blind Spot Kendaraan Muatan dan Truk. Sumber Tribunnews Manado

Kondisi ini lah yang membuat saya lebih menghindari berada di area blind spot. Bahkan jika memungkinkan saya akan menyalip dan berada di depan atau sisi lain mobil muatan agar terhindar dari hal tidak diinginkan. 

Saya pernah melihat sendiri sebuah mobil sedan yang seakan tidak paham blind spot justru terasa nyaman berada tepat di belakang truk. 

Alhasil ketika sopir truk tiba-tiba melakukan pengereman mendadak. Mobil sedan tersebut langsung menabrak bagian belakang truk. Selain itu ada banyak kasus dimana truk panjang berbelok dan tidak menyadari ada kendaraan di sebelah samping (area blind spot) menyebabkan mobil menabrak sisi samping truk. 

Ketika kita sudah paham area blind spot, kita tentu akan lebih berhati-hati jika berkendaraan di sekitar mobil muatan panjang atau truk. Kita hanya perlu menghindari blind spot agar si pengendara mobil truk atau muatan menyadari posisi kita. 

***

Berkendara selain membutuhkan stamina prima, fokus diri, dan tentu kehati-hatian. Seperti yang saya infokan sangat banyak kasus kecelakaan khususnya yang terjadi di jalan tol disebabkan oleh kelalaian si pengemudi. 

Saya sudah melihat sendiri kecelakaan di depan mata dan kini kian berhati-hati saat berkendara. Hal-hal di atas menjadi pegangan saya ketika mengendarai kendaraan sendiri atau meminta orang lain sebagai sopir. 

Harapannya kita bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan khususnya saat di jalan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun