Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bos Baik adalah Berkah, Lakukan Hal Ini sebagai Ucapan Syukur

11 Juli 2021   14:59 Diperbarui: 12 Juli 2021   02:00 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi atasan yang ramah terhadap anak buahnya (Freepik)

Setiap karyawan pasti berharap memiliki atasan yang baik, peduli, tidak pernah marah-marah bahkan loyal pada anak buahnya. Bahkan tidak jarang ketika rekan kerja dimutasi ke cabang lain atau bahkan pindah kerja, mereka sering berpikiran sama "apakah bos di tempat kerjanya nanti akan baik padanya atau tidak? "

Teringat saat masih menjadi karyawan baru sebagai staff marketing. Seorang ibu berusia 50 tahun menjadi supervisor saya dan siap membimbing dan mendampingi saya. Meskipun usianya sudah kepala 5 tapi karena cara berpakaian, penampilan dan tata bahasanya terlihat muda dibandingkan usianya. 

Semua orang dikantor memanggilnya "Emak" sebutan yang cocok karena memang menjadi ibu bagi orang di kantor khususnya saya yang seorang perantau jauh.

Kisah tersendiri ketika masa training, saya diajak beliau untuk meeting dengan klien potensial. Sepulang meeting, emak mengajak makan siang bersama. Hati ini agak degdegan, mengingat saya baru beberapa hari kerja dan masih harus berhemat. 

"Tenang, emak yang traktir", ucapan emak yang bikin hati tenang saat itu. Sopir kantor pun mengatakan bahwa jikalau emak ngajak makan bersama artinya nanti emak yang akan bayar. Ini artinya saya beruntung memiliki atasan yang baik. 

Beberapa tahun berlalu, saya dimutasi ke Pabrik dan bertanggungjawab terhadap duvisi distribusi. Beberapa kali emak menginfokan saya untuk mendampingi klien yang ingin Plant Visit. Saya pun mengiyakan, namun sikap emak tak berubah. 

Beberapa kali si emak menitipkan uang pada saya untuk mentraktir teman-teman divjsi. Saya selalu menolak karena memang itu tanggungjawab team saya sebagai distribusi.

"Udah, ini emak kasih ikhlas kok. Emak senang anak buah Indra tanggungjawab terhadap kiriman sampai hari libur pun tetap dikirim" Sebuah pujian dari senior yang membuatku sedikit senang. 

Saya beruntung dikelilingi orang-orang baik di kantor. Big bos selaku owner salah satunya. Sejatinya beliau dikenal tegas, disiplin dan galak jika menemukan suatu hal yang tidak sesuai baginya. 

Namun saya tetap mengganggap beliau sosok yang baik. Kenapa? Beliau pernah menaikan gaji saya 3x dalam setahun tanpa sedikit pun saya meminta. Tiba-tiba memanggil saya dan info jika beliau baru melakukan penyesuaian gaji saya karena suka dengan kinerja saya. 

Gaji saya pernah dinaikan hanya karena hal sederhana. Saat itu ada libur Hari Raya Keagamaan (jika tidak salah Kenaikan Isa Almasih), saya dan beberapa team harus tetap kerja karena ada permintaan customer yang ingin ada pengiriman produk. Saya merasa ini hal biasa karena memang tanggungjawab saya namun bos ternyata mengapresiasi lebih terhadap kinerja ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun