Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Susahnya Menjadi Orang Jujur di Zaman Sekarang

30 Juni 2021   21:03 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:26 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Karyawan Yang Menolak Sogokan. Sumber Situs Quora

Inilah yang mendasari saya menyatakan bahwa bersikap jujur sangatlah susah pada jaman sekarang dimana banyak orang ingin bertindak instan dan menganggap uang dapat menyelesaikan segalanya. 

Apa penyebabnya? 

1. Jujur Dianggap Munafik

Kita kini hidup dimana orang jujur akan dijauhi dan dianggap munafik. Tidak dipungkiri sebagai manusia biasa, kita membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

Ketika ada orang menolak diberikan uang instan untuk membantu suatu kepentingan akan langsung dianggap munafik. Apalagi ketika si pemberi paham betul jika orang tersebut membutuhkan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. 

Saya pun masih bingung kenapa orang seperti ini dianggap munafik padahal bisa jadi si orang ini memiliki prinsip kuat tidak akan menerima sesuatu yang bertentangan dengan nurani atau prinsipnya. 

Misalkan anti menerima uang sogokan, anti menerima uang yang bukan haknya, anti mendapatkan sesuatu secara tidak halal dan sebagainya. Nyatanya label munafik mudah sekali disematkan pada mereka yang berusaha hidup secara lurus dan sesuai agama. 

2. Tidak Mensyukuri Rejeki

Siapapun pasti senang jika mendapatkan rejeki berbentuk uang apalagi jika diterima dengan cara halal. Namun ketika seseorang menolak uang sogokan atau uang ucapan terima kasih langsung dianggap menolak rejeki. 

Mungkin respon kecewa yang ditunjukan rekan kerja saya pada suaminya didasarkan pemikiran ini. Uang 5 juta yang diselipkan dalam parcel serta 1,5 juta sebagai ucapan terima kasih karena telah dibantu seharusnya menjadi suatu rejeki tidak terduga. 

Bisa jadi uang tersebut bisa digunakan untuk bi baju baru, membeli bahan masakan yang enak atau traveling 1 keluarga. Nyatanya si suami menolak uang tersebut bukan bermaksud menolak rejeki namun karena dirinya merasa ia tidak berhak atas uang tersebut dan niatnya ingin membantu secara ikhlas. 

3. Kejujuran Adalah Ancaman

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah menceritakan kisah saat dirinya menjavat sebagai DPR RI. Saat itu banyak hal yang bertentangan dengan hati kecilnya seperti saat dirinya menuliskan kisah perjalanan anggota DPR ke Maroko.

Berdasarkan situs berita yang saya baca, Ahok menceritakan bagaimana perwakilan anggota DPR RI melakukan kunjungan ke Maroko untuk kunjungan kerja justru berakhir berantakan karena lebih didominasi terkait jalan-jalan. Nyatanya kunjungan kerja tersebut menggunakan anggaran dana dari rakyat yang jumlahnya tidak sedikit (berita lengkap klik disini). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun