Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yuk Ciptakan Self Reward untuk Kesehatan Mental dan Apresiasi Diri

2 Mei 2021   23:18 Diperbarui: 3 Mei 2021   09:00 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self reward. Sumber: Kira auf der Heide via unsplash.com

Gila, ku udah susah payah ngerjain ini tapi malah gak dihargai sama sekali. 

Kok gak ada yang peduli sama aku ya?

Dia kok pintar segala bidang sih. Aku jadi insecure

Pernah Sobat Kompasiana berada pada kondisi ini dan mempertanyakan kenapa orang di sekitar seakan tidak ada yang mengapresiasi usaha kerja kerasnya atau merasa rendah diri jika melihat pencapaian orang lain? 

Jika pernah dan bahkan sering maka tanpa kita sadari kondisi tersebut mampu menciptakan permasalahan pada kesehatan mental kita. Mengutip pada situs Kementerian Kesehatan, gangguan kesehatan mental pada diri seseorang dapat tercermin adanya gangguan suasana hati, kemampuan berpikir serta kendali emosi yang labil dim ana pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk (sumber klik di sini). 

Hal mendasar yang paling mudah dikenali ketika seseorang mengalami kesehatan mental adalah terlalu stres dalam menghadapi suatu masalah baik secara mental dan emosional. Kekhawatiran terbesar adalah ketika seseorang yang mengalami stres berat menunjukkan sikap atau perubahan perilaku yang negatif seperti :

  • Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain.
  • Enggan makan atau makan secara berlebihan.
  • Marah-marah, dan terkadang kemarahan itu susah dikendalikan.
  • Menjadi perokok aktif dan mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan
  • Penyalahgunaan obat-obatan narkotika.

Ketika stres ini tidak teratasi maka masalah kesehatan mental bisa naik level menjadi depresi. Kondisi ini tentu sangat membahayakan karena bisa membuat kita kehilangan motivasi hidup dan rasa percaya diri, merasakan kesedihan terlalu mendalam dan bahkan bisa memicu kasus melukai diri sendiri serta bunuh diri. 

Ada seorang teman saya bernama Andi (bukan nama sebenarnya) merasakan kekecewaan mendalam pada atasan. Banyak hasil kerjanya tidak mendapat apresiasi dari si atasan bahkan cenderung yang dikerjakan dianggap salah. Bahkan ketika terjadi sesuatu di kantor yang bukan ranah tanggung jawabnya, Andi tetap menjadi sosok yang dipermasalahkan.

Dirinya sering menunjukkan perubahan sikap seperti marah-marah pada orang di sekitar ketika habis dimarahi oleh atasan, pergi ke klub malam untuk minum alkohol hingga di satu titik memilih mengajukan resign karena sudah tidak kuat namun dibatalkan karena suatu pertimbangan. 

Saya melihat salah satu hal yang bisa kita lakukan ketika mengalami permasalahan psikis yang mengarah pada gangguan kesehatan mental adalah dengan menciptakan self reward. Secara sederhana self reward lebih berupa menciptakan penghargaan atas pencapaian diri sendiri. Setidaknya ada beberapa alasan mengapa menurut saya self reward itu penting bagi diri sendiri. 

Seorang Wanita Yang Bangga Atas Pencapaian Diri Sendiri. Sumber Roomme.id
Seorang Wanita Yang Bangga Atas Pencapaian Diri Sendiri. Sumber Roomme.id

1. Meningkatkan Self-Esteem

Pada ilmu Psikologi, self-esteem merujuk pada cara kita menghargai, mengapresiasi, dan menyukai diri sendiri. Menurut saya tidak ada salahnya kita menciptakan self reward sebagai upaya menghargai usaha dan pencapaian yang sudah dilakukan. 

Contoh sederhana kita diberi tugas kerja yang menumpuk. Kita tanamkan pada diri sendiri, jika kita bisa menyelesaikan tugas ini dalam sehari maka saya adalah karyawan hebat. Ketika tercipta cara berpikir seperti itu secara perlahan akan muncul kebanggaan pada diri sendiri karena bisa mewujudkan suatu hal sesuai harapan kita. 

Ketika self-esteem sudah terbukti biasanya kita tidak terlalu mengharapkan apresiasi dari orang lain. Andai pun ada orang lain yang memberikan apresiasi terhadap usaha kita anggaplah itu hanya bonus semata.

Memunculkan self esteem pada diri sendiri akan membuat kita berusaha berpikir positif dan mengabaikan hal-hal negatif yang mempengaruhi hidup kita. Bahkan adanya self-esteem yang sehat mampu menghalau rasa stres pada diri sendiri. 

2. Self Reward sebagai Motivasi Hidup Baru

Tidak sedikit dari kita yang mulai merasa berkurangnya gairah dalam hidup. Ini timbul karena tidak ada suatu hal yang mampu menjadi motivasi hidup. Alangkah baiknya dengan adanya self reward yang kita ciptakan sendiri mampu memunculkan motivasi dan gairah hidup yang baru. 

Misalkan kita berkata dalam diri kita sendiri, seandainya saya bisa naik jabatan di level yang lebih tinggi di kantor. Saya akan beli mobil sebagai reward untuk diri saya sendiri. 

Ketika kita punya target hidup yang ingin dicapai, ini bisa menjadi motivasi baru dalam hidup kita. Caranya kita akan bekerja mati-matian untuk mewujudkan target diri seperti akan bekerja lebih baik, tugas terselesaikan sesuai jadwal, target kerjaan berusaha untuk dicapai dan sebagainya. 

Tujuannya selain sebagai pembuktian diri namun ada reward yang ingin dicapai yaitu agar dirinya bisa membeli mobil. Motivasi hidup tidak muncul seketika namun kita sendiri yang bisa menciptakannya. Oleh karena itu ayo coba buat target hidup dan reward yang ingin dicapai apabila kita berhasil mewujudkan target tersebut. 

3. Self Reward Tanda Kamu Mencintai Diri Sendiri

Kondisi-kondisi yang saya paparkan di awal tulisan bisa muncul karena kita tidak mencintai diri sendiri. Bahkan ketika muncul rasa insecure karena melihat kita berada di bawah dari pencapaian orang lain seakan perlu ada perubahan pola berpikir. 

Saya ingat ucapan seseorang, jika tidak ada yang mencintaimu cobalah untuk mencintai diri sendiri. Ingat konteks ini bukan cinta dalam arti menjalin hubungan ya. 

Mencintai diri sendiri lebih berupa mensyukuri apa yang kita miliki saat ini tanpa terbebani dengan pencapaian orang lain. 

Contoh sederhana, kamu kagum dan merasa minder karena sahabatmu pintar matematika dan punya suara bagus. Namun kamu menyadari bahwa setiap orang memiliki talenta berbeda. Secara perlahan kamu mencoba mengenali diri sendiri dan menemukan bahwa meski kamu tidak sepintar sahabatmu dalam matematika atau suara tidak sebagus dirinya. Nyatanya kamu punya kemampuan melukis yang baik dan penulis puisi yang andal. 

Contoh kasus lainnya, kamu mencoba bersyukur memiliki fisik yang sehat, anggota tubuh yang lengkap, masih bisa merasakan jenjang pendidikan yang tinggi dan kerja dengan gaji yang sesuai. Kita bersyukur karena paham banyak orang diluar sana yang tidak seberuntung kita bahkan memiliki kekurangan yang menghambat aktivitasnya. 

Mencoba mensyukuri segala sesuatu dalam diri dari hal terkecil akan membuat kita merasa tenang dan percaya diri. Mungkin awalnya ada rasa rendah diri namun perlahan akan muncul rasa syukur yang mendalam atas apa yang dimiliki saat ini. 

***

Dalam hati saya ada rasa keprihatinan ketika melihat seseorang merasa rendah diri dan rasa percaya dirinya sirna karena terlalu sibuk mengharapkan apresiasi dari orang lain. Nyatanya hal tersebut membuat kita stres dan depresi yang menjadi tanda bahwa kita mengalami gangguan kesehatan mental. 

Ketika kita bisa menciptakan self reward bagi diri sendiri. Tidak hanya mampu mencegah gangguan kesehatan mental namun juga meningkatkan  self-esteem, mendapatkan motivasi hidup yang baru dan tentu saja mencintai diri sendiri dengan bersyukur terhadap apa yang kita miliki. 

Ayo kita ciptakan self reward mulai dari sekarang agar mental kita sehat dan bisa melakukan hal positif dalam setiap aktivitas kita. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun