Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

[Waspada] Tahun 2075 Indonesia Bukan Negara Lumbung Beras Lagi

22 April 2021   11:53 Diperbarui: 23 April 2021   16:00 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses petani memisahkan gabah dari beras dengan cara tradisional(Shutterstock/SERASOOT via Kompas.com)

Indonesia pernah menunjukkan taringnya dalam bidang pertanian. Pada jaman Soeharto khususnya tahun 1984, Indonesia mampu melakukan swasembada beras karena berhasil mencetak angka produksi di atas 27 juta ton.  Padahal konsumsi beras nasional saat itu hanya berkisar 25 juta ton. Artinya Indonesia surplus beras hingga 2 juta ton. 

Keberhasilan ini membuat Indonesia mendapatkan pengakuan dari Food and Agriculture Organization (FAO) selaku organisasi PBB dibidang pangan. Pengakuan ini karena Indonesia tidak hanya mampu swasembada pangan namun berkontribusi dalam keamanan pangan bagi negara lain. Terbukti Indonesia menyumbang 100.000 ton padi untuk korban kelaparan di beberapa negara Eropa (sumber berita klik di sini). 

Banyak pakar mengatakan bahwa prestasi Indonesia patut diapresiasi serta tercipta karena didukung oleh kebijakan Bapak Soeharto yang Pro Petani seperti bantuan bibit, kemudahan kredit mikro bagi petani, ketersediaan pupuk yang cukup, harga pupuk terjangkau dan sebagainya. 

Ironisnya masa kejayaan tersebut seakan susah terulang kembali. Indonesia yang sempat dikenal sebagai negara lumbung ASEAN karena banyaknya lahan pertanian yang produktif kini semakin tahun kian merosot. Posisi Indonesia sebagai negara lumbung padi ASEAN seakan mulai tergantikan oleh Thailand, Vietnam dan Myanmar. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dikutip dari harian Kompas online diketahui tahun 2020 telah terjadi impor beras ke Indonesia sebanyak 356.286 ton (sumber klik di sini) . 

Impor beras tersebut berasal dari beberapa negara di Asia seperti Pakistan, Vietnam, Thailand, Myanmar, India dan beberapa negara Asia lainnya. 

Tidaklah heran jika ada kekhawatiran bahwa bisa jadi tahun 2075, Indonesia tidak lagi menjadi negara lumbung padi ASEAN dan berpotensi terjadinya krisis pangan di kemudian hari. Mengapa? 

Seseorang Tengah Memikul Beras. Sumber situs Alinea.ID
Seseorang Tengah Memikul Beras. Sumber situs Alinea.ID

1. Jumlah Penduduk VS Lahan Pertanian

Indonesia saat ini menempati peringkat ke-4 sebagai negara penduduk terbanyak di dunia dengan jumlah mencapai 275 juta orang dan ada di bawah negara Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal luar biasa selama kurun waktu 10 tahun, jumlah penduduk di Indonesia bertambah hingga 32,5 juta. Artinya setiap tahun ada peningkatan 3,25 juta penduduk. 

Di sisi lain BPS justru mencatat bahwa luas baku lahan pertanian di Indonesia di tahun 2013 seluas 7,75 juta hektar namun tahun 2018 menyusut hingga menjadi 7,1 juta. Artinya selama 5 tahun berkurang sekitar 650 ribu hektare (sumber klik di sini). Bisa dibayangkan jika kurun waktu 10 tahun jumlah penyusutan bisa mencapai 1,3 juta hektare. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun