Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Anak Bawang Jadi Anak Emas di Dalam Dunia Kerja, Memang Bisa?

18 April 2021   07:41 Diperbarui: 19 April 2021   02:00 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Atasan Yang Mengapresiasi Kinerja Staffnya. (Sumber shutterstock.com)

Setiap pekerja pasti akan melalui fase menjadi anak bawang. Istilah bagi mereka yang baru lulus atau fresh graduate dan memulai karir di suatu perusahaan atau instansi. 

Biasanya anak baru cenderung masih meraba-raba terkait tugas pekerjaan yang diberikan, memiliki rasa ingin tahu yang besar, semangat dan masih malu-malu dengan senior.

Tidak jarang pula ada sikap underestimate dari senior kepada anak bawang atau dalam beberapa kasus mengalami "penggojlokan" dalam dunia kerja. 

Penggojlokan ini memang tidak seperti pendidikan militer namun bisa berupa senior memberikan tugas porsi besar, menyuruh junior untuk membelikan makanan, harus menunjukan sikap hormat pada senior dan sebagainya. 

Syukurlah saya selama awal bekerja tidak merasakan penggojlokan dari senior. Bahkan senior ramah dan mau mengajari saya ketika awal bekerja. Dapat dikatakan sampai bernasib mujur karena bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan dan rekan kerja. Bahkan ada hal tidak terduga pernah terucap dari senior, kamu tuh sekarang jadi anak emas sama bos. 

Jujur saya kaget, kok saya dianggap anak emas. Mungkin ada beberapa faktor munculnya stigma tersebut. Pertama, saya jarang kena omelan dari atasan bahkan big bos. Atasan yang dikenal killer sering marah-marah ketika meeting justru saya jarang kena semprot. 

Kedua, karir saya tergolong cemerlang dan cepat. Memasuki tahun kedua bekerja, dipercaya sebagai asisten manager bahkan tahun ke-3 dipercaya oleh big bos menjadi area manager di Jawa Timur. Padahal untuk menempati posisi tersebut biasanya harus sudah memiliki banyak pengalaman kerja serta dianggap senior di kantor. Nyatanya di usia belum masuk 30 tahun, saya dipercaya mengemban posisi tersebut bahkan menjadi Area Manager termuda saat itu.

Saya percaya bahwa setiap pekerja memiliki peluang dan kesempatan yang sama. Di luar saya bernasib mujur, ada beberapa tips bagaimana kita bisa mengubah takdir dari anak bawang menjadi anak emas. Apa saja itu? 

1. Pelajari dan Resapi Visi dan Misi Perusahaan 
Ketika saya bertanya kepada sobat Kompasiana yang berstatus sebagai pekerja, apa visi dan misi perusahaan tempat Anda bekerja? Saya yakin sebagian besar pembaca bingung untuk menjawab atau memberikan jawaban secara asal-asalan. 

Nasehat yang paling saya ingat dari seorang plant manager senior di kantor, "Bagaimana kamu bisa jadi karyawan hebat jika visi dan misi perusahaan saja tidak tahu dan terkesan tidak ingin tahu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun