Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menakuti Anak dengan Kisah Urban Legend, Apakah Baik untuk Perkembangan Anak?

11 Februari 2021   09:41 Diperbarui: 13 Februari 2021   11:11 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang takut. Orangtua perlu tahu jika menakuti anak dengan kisah urban legend bisa berpengaruh ada perkembangan pikiran dan mentalnya|Sumber: ambermb dari Pixabay via Tribunnews.com

Orang disekitarnya pasti berharap bahwa dirinya akan menjadi sosok panutan yang memberikan contoh yang baik di keluarga atau lingkungan sekitar.

Nyatanya ketika lampu tiba-tiba mati justru dirinya berteriak paling keras dan bereaksi layaknya anak kecil. Menjerit, menangis atau bahkan bertingkah aneh hanya karena hal-hal yang tidak logis. 

Saya masih sering bertemu dengan sosok orang dewasa yang takut tidur sendirian, takut ditinggal di ruangan seorang diri atau menonton film horor.

Jika kita memiliki karakter penakut, bagaimana bisa kita memberikan contoh kepada anak atau generasi muda untuk menjadi sosok pemberani. Yang ada justru akan menjadi bumerang bagi diri sendiri atau menjadi bahan cemooh dari orang lain.

4. Lebih Percaya Tahayul

Seorang anak yang terlalu sering mendengar kisah urban legend dan memiliki pengalaman sering ditakuti oleh orangtua dari kisah urban legend justru membuat dirinya percaya akan tahayul dibanding berpikir logis. Setiap kejadian akan selalu dikaitkan dengan kisah atau cerita yang pernah dirinya dengar.

Misalkan ketika uangnya hilang secara tiba-tiba akan langsung berpikir uang dicuri oleh tuyul. Nyatanya uang tersebut terselip di saku celana. 

Ketika pintu rumah tiba-tiba terbuka dan tertutup sendiri langsung berpikir bahwa ada sosok makhluk halus disekitarnya padahal pintu tersebut terbuka dan tertutup karena ada angin yang mendorong pintu tersebut.

Saya ingat saat kecil di kampung saya sempat dihebohkan dengan kisah hantu muka rata yang suka mengganggu orang yang keluar malam hari. Kisah ini memang berhasil menekan jumlah orang yang suka berkeliaran malam hari. Namun justru terasa menjadi bagian dari masyarakat yang percaya tahayul dan informasi hoax. 

Sayang disayangkan, di mana seorang anak harusnya dibekali oleh ilmu agama yang kuat dan menghilangkan pemikiran tahayul namun realitanya anak justru lebih suka mengkaitkan segala sesuatu dari sisi tahayul.

 Jika ini terjadi tentu akan menjadi keprihatinan sendiri bagi kita yang hidup di negara yang menjunjung tinggi nilai agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun