Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pejabat Asing Ibarat Jeruk Santang dan Jeruk Nipis dalam Kehidupan Kita

4 Februari 2021   10:48 Diperbarui: 4 Februari 2021   13:30 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan Interaksi Bos Dengan Anak Buah. Sumber JawaPos.com

Bandingkan dengan di Indonesia, semakin kamu mengganggap dirimu spesial khususnya dalam suatu jabatan maka banyak yang bersikap arogan dan tidak disiplin. 

Berangkat kerja sesuka hatinya, pulang lebih awal dibandingkan semestinya, datang meeting telat dan sebagainya. Budaya disiplin dari WNA memang patut dicontoh bagi kita untuk lebih menghargai waktu.

WNA juga menjunjung profesionalitas dalam dunia kerja. Jika kalian pernah bekerja di perusahaan Eropa atau Amerika . Kalian akan menemukansisi profesionalitas dalam dunia kerja. Contohnya kamu memiliki atasan WNA yang sebenarnya juga adalah teman dekatmu. 

Ketika dirimu salah di kantor, temanmu akan tegas menegurmu. Namun setelah itu mereka akan bersikap tenang kembali dan bercanda gurau setelah jam kantor selesai. Mereka tidak akan mengkaitkan hubungan personal dalam dunia kerja begitupun sebaliknya.

Bandingkan dengan di Indonesia, banyak yang baper ketika mendapatkan sebuah teguran. Bahkan sering terjadi kita menjadi pusat kemarahan oleh atasan karena kesalahan yang tidak kita lakukan atau istilahnya kemarahan yang dibuat-buat. 

Nyatanya si bos uring-uringan karena habis berantem dengan sang istri di rumah atau si istri tidur mendengkur sehingga tidur si bos jadi tidak nyenyak. Permasalahan pribadi sering dibawa ke urusan kerja yang membuat seakan tidak profesional.

Hal lainnya Pejabat WNA akan menghargai setiap usaha dan waktu dari team atau anak buahnya. Jika dirasa tidak perlu lembur untuk mengerjakan tugas maka dirinya tidak akan meminta anak buah atau team lembur di kantor. Jikapun ternyata harus lembur, akan ada bayaran yang setimpal dari overtime tersebut. 

Bandingkan di Indonesia, karyawan yang pulang overtime selalu dianggap rajin dan patut dicontoh. Bahkan ada perusahaan yang tidak membayar lembur karyawan karena mengganggap hal tersebut sebagai loyalitas terhadap perusahaan atau atasan. Sebuah ironi yang sering terjadi.

Sisi Pahit/Kecutnya

Tidak dipungkiri memiliki pejabat asing pasti juga terhadap sisi pahitnya. Kita berkaca pada dulu jaman penjajahan Belanda, Herman Williem Daendels yang saat itu menjabat Gubernur Hindia Belanda telah memberikan kisah pilu bagi masyarakat Indonesia. 

Sistem kerja paksa Rodi untuk pembangunan jalan dari Anyer hingga Panarukan dengan upah yang minim bahkan dengan siksaan dari para pejabat Belanda saat itu. Meskipun itu sudah terjadi pada masa lampau namun kisahnya ini telah menciptakan stereotip bahwa pejabat asing akan semena-mena pada masyarakat lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun