Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Jangan Sedih, 5 Hal Ini Bikin Kamu Bersyukur Menjadi Solo Traveler

23 Januari 2021   11:53 Diperbarui: 23 Januari 2021   14:19 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Solo Traveler yang Menikmati Liburan (Sumber teachaway.com)

Solo Traveler itu apa sih? Berwisata ke Kota Solo? 

Kadang ada yang bertanya seperti itu ketika sedang menjelaskan tentang niat melakukan solo traveler. Istilah ini cukup populer di kalangan wisatawan di mana menjelaskan bahwa dirinya berwisata seorang diri tanpa ada rekan atau kerabat untuk menjelajahi suatu tempat wisata.

Ada anggapan apa enaknya sih wisata sendirian? Berasa gak ada teman trus kalau mau foto di tempat menarik bingung dan harus minta bantuan orang lain untuk memfotokan. Pernyataan ini memang sering dilontarkan dari seseorang yang kurang tertarik jika bepergian seorang diri.

Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih menjadi solo traveler seperti ingin menyendiri tanpa, susahnya mencari waktu wisata yang pas jika harus bersama partner, tujuan wisata yang berbeda, teman atau partner yang tiba-tiba mengcancel agenda wisata ataupun alasan lainnya. 

Saya pun ketika sudah membuat agenda wisata dengan detail namun ternyata tidak ada partner untuk diajak berwisata bersama maka tetap akan berangkat meskipun seorang diri. Ini juga banyak dilakukan oleh wisatawan lainnya. 

Jangan sedih karena saya melihat ada 5 hal yang patut disyukuri jika kita melakukan solo traveler. Apa saja itu? 

#1 Kita adalah Decision Maker

Ketika kita berwisata dengan teman maka segala keputusan harus didiskusikan bersama seperti tujuan wisata, itinerary, akomodasi hinggal hal printilan seperti apa yang perlu dibawa. 

Adakala ada faktor sungkan jika ingin menyatakan pendapat sehingga kamu hanya sebagai follower yang bisa jadi tidak sejalan dengan hatimu. Ini karena temanmu agak menggunakan suara terbanyak atau ditentukan oleh sosok yang paling disegani untuk mengatur segala hal.

Ketika kita sebagai solo traveler maka segala keputusan berada di tanganmu. Kamu bebas menentukan mau kemana, berangkat jam berapa, naik apa dan hal lain sesuka hati. Bisa saja kamu ternyata tiba-tiba malas keluar hotel karena kondisi hujan dan ingin seharian di hotel pun tidak akan menjadi masalah besar.

2. Terhindar dari konflik personal

Ketika kita berwisata dengan banyak orang maka tentu saja akan ada banyak pendapat yang berbeda. Istilah nya banyak kepala, banyak kepentingan. 

Misalkan kamu dan teman-teman ingin berwisata ke Malang Raya. Kamu ingin mengunjungi Gunung Bromo terlebih dahulu karena ingin melihat sunrise namun temanmu si A mengajarkan untuk ke Batu karena banyak tempat menarik malam hari disana. Sedangkan temanmu si B menginginkan cukup di hotel saja agar bisa istirahat lebih lama. 

Kondisi ini bisa menciptakan konflik antar teman. Bahkan karena hal seperti ini bisa membuat hubungan kalian yang semula akur menjadi berantem dan suasana wisata berubah canggung dan tidak nyaman. 

Sebagai solo traveler, kita akan aman dari kondisi seperti ini. Andai pun ada kendala hanya bersifat internal diri saja misal ingin ke tempat A ternyata biaya masuk mahal. Atau mau ke tempat B ternyata waktunya tidak cukup. Konflik seperti ini tidak akan membuat hubunganmu dengan orang terdekat rusak. 

#3 Mampu melakukan kontrol Budget

Di saat akan melakukan wisata umumnya kita sudah menyediakan budget khusus dan berharap pengeluaran sesuai dengan budget yang kita siapkan. Kadangkala jika berwisata dengan teman akan ada pengeluaran tidak terduga yang membuat anggaran wisata menjadi membengkak. 

Misalkan mayoritas teman ingin merasakan berbagai kuliner khas atau temanmu ingin makan di tempat mahal di daerah tersebut yang ternyata kamu tidak menyiapkan anggaran khusus. 

Alhasil anggaran semula menjadi tidak cukup dan kamu harus mengeluarkan dana tambahan atau bahkan berhutang kepada teman untuk menutupi pengeluaran tidak terduga tersebut. 

Ketika kita menjadi solo traveler, kita akan bisa mengatur segala aktivitas sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Ketika ada suatu kegiatan yang ternyata diluar ekspetasi khususnya dari sisi harga. Kamu tidak perlu takut untuk membatalkan atau menunda hal tersebut tanpa perlu mengecewakan orang lain. 

#4. Jaringan pertemanan akan luas

Ketika kita berwisata dengan teman maka segala aktivitasnya pasti dihabiskan dalam circle tersebut. Kecil peluang untuk menghabiskan waktu dengan orang baru. Ini karena kita sudah nyaman dengannya pertemanan yang ada dan ingin menghabiskan waktu bersama-sama. 

Bagi kalian yang suka berkenalan dengan orang dan suasana baru makan ini adalah kelebihan menjadi solo traveler. Tidak sedikit wisatawan memilih menjadi solo traveler karena ingin mencari jaringan pertemanan yang luas dan merasakan kehidupan sosial dengan lebih mendalam. 

Solo traveler suka memilih penginapan yang diperuntukan untuk backpacker sehingga akan bertemu dengan wisatawan lainnya. Tidak jarang dari hal kecil seperti mengobrol dengan sesama solo traveler di hotel justru bisa agenda untuk wisata bersama serta memiliki banyak teman dari daerah atau bahkan dari negara lain.

#5 Setiap moment menjadi hal baru dan berkesan

Ketika kita melakukan solo traveler ke daerah baru apalagi melakukan wisata ke luar negeri yang terasa asing. Maka kita akan mencari tahu dengan detail terkait informasi yang ada seorang diri. Kita harus belajar cara baca peta transportasi di daerah tersebut, belajar bahasa setempat bahkan terseseat akan menjadi hal biasa. 

Justru kondisi seperti ini yang akan berkesan. Saya juga seringkali tersesat ketika melakukan solo traveler. Namun karena tersesat itu saya bisa tahu daerah tersebut lebih detail dan bahkan menemukan lokasi menarik diluar planning saya. 

Misalkan kamu tersesat dan tidak sengaja masuk ke sebuah jalan kecil ternyata menemukan penjual makanan khas yang memiliki rasa yang enak. Justru kamu akan bersyukur karena tersesat di tempat yang tepat. 

Adakalanya ketika kita berwisata dengan teman dan kita tersesat di suatu tempat. Seringkali teman mengeluh atau bahkan menyalahkan kita karena sudah tersesat. Kondisi ini pasti membuat mood kita menjadi kesal dan berantakan. 

Contoh lainnya kita ingin mencoba naik kendaraan tuktuk saat ke Thailand. Namun teman tidak sepakat karena terasa panas, akan mudah terkena debu, sopir beraroma keringat dan tidak ada AC. Padahal kamu tidak mempermasalahkan hal tersebut dan mengganggap tidak afdol jika ke Thailand tidak mencoba Tuktuk. 

Itulah hal-hal yang membuat kita bersyukur jika harus melakukan perjalanan wisata seorang diri sebagai solo traveler. Saya pun ketika sedang jenuh sering melakukan wisata seorang diri karena jika mengajak orang lain seringkali batal secara tiba-tiba. 

Ingat wisata sendiripun juga bisa menyenangkan dan tidak membosankan selagi kita bisa berbaur dengan orang dan lingkungan sekitar. 

Selamat berwisata dan siapa tahu melalui tulisan ini bisa menjadi travelmate. 

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun