Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati Minum Es Teh Sembarangan, Aku Sih Kapok

25 Agustus 2020   12:42 Diperbarui: 27 Agustus 2020   19:21 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: freepik/taira42

Kondisi udara panas, badan berkeringat dan habis mengerjakan hal berat di luar kantor pasti hal pertama yang saya cari adalah es teh baik di warung, tempat makan ataupun di pinggir jalan. 

Entah kenapa meminum es teh saat di siang hari yang panas terik terasa segar. Sebenarnya teh dingin juga banyak terjual di modern market atau minimarket cuma ada pikiran lebih enak pesan es teh di pedagang kecil. Sekalian memberikan rejeki kepada mereka.

Pernah suatu ketika saat saya menemui klien bersama dengan QC kantor. Kami menyempatkan diri makan siang di salah satu pusat kuliner saat jam istirahat. 

Seperti biasa saya pasti memesan es teh ke salah satu stand minuman. Saat minuman datang dan saya meminumnya, staf QC menegur saya, "Pak kok mau sih minum es teh?"

Hanya hanya sekadar menjawab, "ya kan enak siang-siang gini minum yang dingin".

Bukan masalah itu pak, cuma bapak perhatikan. Penjual pakai es balok di minuman bapak bukan es kristal.

Sebenarnya dalam hati saya toh sama saja karena fungsi es agar minuman bisa cepat dingin. Lagian sejak kecil juga sudah terbiasa minum es di pinggir jalan dengan es balok.

Rekan kerja saya yang seorang QC memberikan penjelasan ilmiah mengapa kita perlu memperhatikansegala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita. Ini karena bisa jadi makanan atau minuman yang masuk ke tubuh telah terkontaminasi atau mengandung bakteri serta virus yang justru akan mengganggu kesehatan. 

Hal terkecil mungkin sekedar sakit ringan seperti diare, flu, atau panas dalam. Namun jika memunculkan penyakit berat bisa membahayakan tubuh hingga nyawa seperti Muntaber, Hepatitis, Kanker, hingga Stroke.

Dirinya memberitahukan saya bahwa es balok diproduksi untuk pengawet hasil laut seperti ikan, udang, kepiting dan sebagainya. Sehingga umumnya es balok digunakan oleh para nelayan. Ini karena es balok diproduksi dari air mentah yang tidak diolah sehingga tidak diperuntukan untuk dikonsumsi seperti campuran dalam minuman.

Sebenarnya saya sudah pernah tahu bahwa es balok tidak untuk dikonsumsi namun karena terbiasa sejak kecil membeli minuman di pinggir jalan yang rata-rata menggunakan es balok maka saya terkesan mengabaikan hal tersebut.

Akhirnya saya pun mencoba mendalami lagi informasi tentang bahayanya meminum minuman dingin yang dicampur dengan es balok. Ternyata memang tidak dianjurkan mencampur minuman dengan es balok dari sisi kesehatan.

Saya mencoba melihat proses pembuatan es balok dari chanel Youtube. Ternyata memang benar informasi yang beredar jika es balok dibuat dengan menggunakan air mentah. 

Air mentah ini bisa berasal dari air tanah yang dibor, air sumur, PDAM, ataupun memanfaatkan sumber air seperti sungai, waduk atau danau. Air akan dicampur dengan garam untuk membantu proses pendinginan kemudian dituangkan ke dalam cetakan khusus dan didinginkan selama seharian penuh.

Bila melihat prosedur ini seperti video diatas wajar jika perlu mempertimbangkan kembali untuk mengkonsumsi atau mencampur minuman dengan es balok. 

Pertama, air tidak dimasak. Kondisi ini memungkinkan bakteri masih hidup di dalam air. Pada proses pendinginan, bakteri hanya tertidur namun tidak mati sehingga ketika air mencair, bakteri bisa aktif kembali.

Kedua, penjagaan higienitas produk tidak terjaga. Melihat beberapa video pembuatan es balok di Youtube. Terlihat pabrik selaku produsen serta SDM yang terlibat tidak terlalu memusingkan dengan aturan penjagaan higienitas produk. 

Terlihat es setelah jadi kemudian dikeluarkan dengan menyentuh lantai pabrik. Tidak hanya itu alat produksi juga terlihat banyak yang sudah mengkarat. 

Jika Kompasianer bekerja di sektor produk pangan maka sudah paham bahwa higienitas produk harus terjaga sesuai standar seperti BPOM, CPPOB, atau SNI.

Ketiga, sumber air tidak ada pengujian Lab khusus. Saya berkaca pada salah satu pabrik yang es di daerah saya yang berdiri di samping aliran sungai. Sudah bisa ditebak air yang digunakan untuk proses produksi adalah air sungai yang mengalir di samping pabrik. 

Padahal saya tahu air sungai tersebut kotor dan tidak layak dikonsumsi. Namun pabrik mengakali dengan campuran bahan kimia yang membuat air menjadi jernih namun tetap saja kandungan dalam air tidak diuji secara khusus.

Keempat, kandungan bakteri yang terdapat dalam es balok tidak bisa dianggap remeh. Jenis bakteri E-coli yang mampu membuat orang menjadi diare sangat banyak ditemukan pada es balok. 

Selain E-Coli juga dimungkinkan ada bakteri lain seperti Salmonella yang bisa membuat penderita muntah-muntah, diare dan kram perut. Bahkan E-Coli dan Salmonella jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal seperti tubuh kekurangan nutrisi dan cairan sehingga dapat menyebabkan kematian.

Keempat hal diatas bisa dipetimbangkan apabila kita menemukan penjual minuman dingin seperti es teh, es jeruk, es serut ataupun es beraneka rasa di yang mudah ditemukan di pinggir jalan. 

Sangat lumrah jika anak kecil khususnya usia SD sangat rentan terkena diare, muntah hingga demam karena makanan atau minuman yang dikonsumsi sudah tercampur dengan bakteri.

Saya teringat saat masih kecil sering terkena diare. Bisa saja salah satu penyebabnya karena kegemaran membeli es minuman di pinggir jalan yang berasal dari es balok. Hal terburuk saya pernah diare berhari-hari bahkan disentri yang membuat badan terasa lemas dan perlu penanganan khusus.

Kini berawal dari teguran rekan saya tersebut, saya mulai mempertimbangkan lagi membeli es di pinggir jalan. Apabila saya melihat penjual menggunakan es balok. 

Saya akan langsung beralih ke penjual lain yang menggunakan jenis es kristal seperti tube ice atau cube ice yang berbentuk kotak atau lonjong kecil yang sudah dikemas khusus. Jenis es ini sudah termasuk food grade sehingga laik untuk dikonsumsi.

Biasanya harga yang ditawarkan akan lebih mahal dibandingkan penjual minuman dengan es balok. Namun mengingat kesehatan itu penting dan perlu dijaga jangan sampai karena rasa cuek tersebut membuat kita sakit dan ujung-ujungnya mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun