Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

1 RT 1 Jaringan Internet, Solusi Cerdas Pengalihan Subsidi Pulsa

24 Agustus 2020   12:27 Diperbarui: 24 Agustus 2020   16:51 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi para siswa belajar daring.(Dok. Disdik Jabar via kompas.com)

Banyak orang tua maupun tenaga pengajar yang mengeluhkan penerapan Study from Home (SFH). Disatu sisi memang penerapan SFH akan membantu upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid19. Ini karena anak-anak usia sekolah sangat mudah dan rentan tertular virus Covid19. 

Apabila ada 1 siswa yang terdeteksi positif Covid-19 maka berpeluang akan menularkan ke seluruh siswa yang berinteraksi dengan dirinya di sekolah. Disisi lain permasalahan seperti ketidaksiapan tenaga pengajar, murid hingga orang tua dalam penerapan SFH tiap hari selalu bermunculan.

Permasalahan seperti penerapan pembelajaran via daring online tidak semua pihak mampu menerapkan dengan maksimal. Kita tahu dengan penerapan pembelajaran via daring online maka orang tua perlu menfasilitasi gadget berupa smartphone, laptop atau PC untuk media komunikasi. 

Kita semua tahu bahwa harga gadget tersebut tidaklah murah. Bisa diangka jutaan rupiah dimana untuk biaya tersebut justru terasa berat dipenuhi khususnya bagi keluarga dengan ekonomi pas-pasan ditambah masa pandemi ini banyak orang tua yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), usaha bangkrut atau penghasilan menurun.

Masalah lainnya muncul ketika jaringan internet pun turut dipertimbangan. Artinya ketika gadget telah dimiliki namun tidak tersedia jaringan internet tentu SFH tidak berjalan. 

Cara sederhana bisa memanfaatkan layanan internet dari provider kartu untuk pengguna smartphone. Ada pula yang menggunakan fasilitas modem hingga wifi. 

Harga layanan internet pun beragam tapi di tengah pandemi ini pastinya segala pengeluaran akan dipertimbangkan secara matang. Sebisa mungkin untuk berhemat.

Saya memiliki 4 keponakan usia sekolah. Untuk penerapan SFH, otomatis kakak saya berusaha menyediakan handphone untuk 4 anaknya (keponakan saya). Mungkin banyak yang menganggap tidak perlu menyediakan 1 handphone untuk 1 anak. 

Namun kita menyadari bahwa dunia anak seringkali ada sisi kecemburuan dan dominasi. Ketika si kakak sulung yang dibelikan handphone maka adiknya akan merasa iri. Jika diinformasikan bahwa handphone untuk bersama, mereka akan cenderung berantem untuk menggunakannya.

Saya pun memahami kondisi seperti ini karena saya sejak kecil pun sering berebutan hal kecil dengan kakak atau adik. Apalagi kini handphone dilengkapi banyak fitur pendukung seperti kamera, permainan, hingga bisa diinstal aplikasi sosial media tentu mereka ingin aktivitas tidak diganggu oleh saudaranya serta ingin ada privasi.

Saya kadangkala membantu dari sisi penyediaan internet. Saya anggarkan 50 ribu per anak untuk internet dengan pandangan bahwa pada provider kartu saya uang tersebut cukup untuk membeli kuota minimal 5 GB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun