Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

1 RT 1 Jaringan Internet, Solusi Cerdas Pengalihan Subsidi Pulsa

24 Agustus 2020   12:27 Diperbarui: 24 Agustus 2020   16:51 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi para siswa belajar daring.(Dok. Disdik Jabar via kompas.com)

Kuota yang cukup untuk kebutuhan belajar online. Namun pemikiran saya keliru ternyata 50 ribu hanya bertahan untuk pemakaian 2 minggu sehingga sebulan dibutuhkan 100 ribu/orang.

Ketika saya menanyakan kenapa pemakaian internet begitu besar, mereka beralasan tugas dari sekolah banyak dan harus browsing di internet. Bahkan tiap hari videocall dengan guru serta ada tugas merangkum video membuat kuota cepat habis.

Tapi saya juga paham di usia mereka juga pasti sedang senang berinteraksi di sosial media ataupun menonton film streaming kesenangan mereka. Saya pun hanya bisa menerima alasan mereka dengan memahami aktivitas anak jaman sekarang yang lebih modern dan konsumtif dibandingkan jaman saya dulu.

Tidak salah jika banyak keluarga yang ekonomi pas-pasan harus berpikir ekstra mendapatkan uang tambahan untuk membiayai kebutuhan SFH putra-putrinya. Ada yang meminjam handphone tetangga, menumpang wifi orang lain atau menjual aset yang dimiliki hanya untuk membeli kebutuhan internet anak.

Adanya topik pilihan Kompasiana yang menyatakan Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir bahwa pemerintah tengah mengkaji untuk memberikan subsidi pulsa bagi para tenaga pengajar dan murid seakan menjadi angin segar dalam dunia pendidikan. Artinya kebutuhan internet untuk tenaga pengajar dan murid akan dibantu oleh pemerintah. 

Kini muncul pertanyaan baru apakah subsidi pulsa akan tepat sasaran?

Saya teringat dulu ada pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) era SBY kepada keluarga yang tidak mampu. Tiba-tiba muncul pemberitaan banyak BLT yang disalahgunakan dan tidak tepat sasaran. 

Seperti contoh penerima BLT ternyata memiliki emas untuk penunjang penampilan sehari-hari, memiliki kendaraan pribadi, penghasilan yang masih cukup hingga dana BLT justru digunakan untuk kebutuhan yang lain seperti mencicil kendaraan, membeli emas hingga gadget. Padahal tujuan BLT adalah membantu masyarakat miskin yang terkena dampak dari kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pemberiaan Subsidi Pulsa perlu strategi khusus agar dana subsidi yang digunakan dapat tepat sasaran dan digunakan sesuai dengan tujuannya. Terinspirasi dari kisah Ridwan Suryanagara salah satu ketua RT di Subang yang membagikan kisahnya melalui ke Facebook dan kemudian menjadi viral. B

apak Ridwan menjelaskan bahwa dirinya menginisiasi iuaran Rp. 1000/KK  per hari yang ada di RT nya yang berjumlah 55 KK. Uang yang terkumpul akan dikelola oleh Karang Taruna untuk menyediakan fasilitas kebutuhan SFH seperti membayar akses internet 50 mbps, membeli kertas, tinta printer, hingga uang transpor untuk guru-guru yang datang mengajar.

Saya menilai tindakan Pak Ridwan sangat cerdas dan solutif. Bayangkan hanya perlu menggeluarkan 30 ribu/bulan. Orang tua tidak perlu khawatir lagi terkait kebutuhan SFH anak. Bahkan disediakan juga beberapa smartphone yang dapat digunakan bagi anak yang tidak memiliki gadget selama SFH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun