Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Salah Airlangga Hartarto, Donor Plasma Konvalesen atau...?

25 Januari 2021   04:43 Diperbarui: 25 Januari 2021   05:09 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram airlanggat hartato official

Tahun 2021 adalah tahun yang bakal sedikit sekali penulis yang mau menulis. Entah mengapa. Ada semacam "tekad" di kalangan penulis untuk tak banyak lagi menulis. Saya tentu membaca itu di Instagram sejumlah penulis. Bukan penulis ecek-ecek, melainkan penulis yang bertenaga, becek, dan tak receh.

Ketika melacak sejumlah tulisan tahun 2020 yang saya tulis saja tanpa tahu kemana dikirim, terdapat fakta yang unik. Rata-rata nama menteri yang saya tulis kena reshuffle, atau kena masalah. Bingung juga, kenapa sampai bisa begitu.

Nah, bagaimana kalau memulai tahun ini saya menulis tentang Airlangga Hartarto? 

Dalam puncak kegetolan saya menulis dua puluh tahun lalu, setidaknya 60an hingga 70an artikel saya tulis ketika sudah masuk tanggal tua seperti ini untuk media massa cetak. 

Nah, patutkah saya juga bertanya, kenapa hingga akhir Januari yang penuh hujan ini, baru satu artikel ini yang saya tulis?

Dan isinya apa juga, tergantung kemana arah ketikan. Tak ada ide, terkecuali sekadar kesaksian kecil saja. Berguna atau tidak, entahlah. Yang ingin saya tulis pertama kali sebetulnya kasus seorang perempuan yang tidur dengan seorang laki-laki, lalu seiisi media massa mempercakapkan secara serial entah serius entah sedang sial akibat tak ada lagi yang dibaca orang, selain kisah perselangkangan itu. 


Tapi buat apa saya tulis, jika menjadi serius lagi?

Lalu, ada apa dengan Airlangga Hartarto? 

Dalam kapasitas sebagai Pengurus Badan Pengendali dan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, saya berkesempatan berdiskusi dengan Airlangga bukan di tempat umum. Tetapi, di rumah pribadi beliau. Nah, masalahnya, kapan terakhir kali bertemu, itupun saya perlu lacak dalam akun media sosial yang saya pakai.

instagram airlanggat hartato official
instagram airlanggat hartato official
Kenapa? Terkait dengan judul tulisan ini.

Berhubung saya masih belum sepenuhnya vit, sementara tulisan ini begini dulu. Sembari saya lacak, tentu, kapan terakhir kali berjumpa Airlangga.

Plus, dari hasil pelacakan itu, bakal saya konfirmasi ke seluruh akun yang dimiliki Airlangga. Saya tiap hari bisa memantau, apa saja yang dilakukan Airlangga. 

Lumayan, di facebook, pernah akun saya dinyatakan sebagai influencer akun Airlangga yang lumayan rajin melongok. Ya, dibandingkan dengan akun-akun seleb manapun, akun Airlangga ternyata sepi dalam sunyi. Tak banyak yang nge-like. 

Padahal, isinya penting. Paling tidak bagi siapapun yang ingin menjadi analis. Atau, bagaimana kisah harian seorang tokoh sekaliber Airlangga.

Dari informasi yang saya tahu, saya akan konfirmasi ke akun-akun Airlangga. Ya, saya akui, saya termasuk yang dapat cerita bahwa Airlangga kena Covid 19. Informasi yang teramat pendek.

Kemenko Perekonomian
Kemenko Perekonomian
Sebelum saya menemukan kapan terakhir berjumpa Airlangga, saya perlu sampaikan sedang menyusun satu agenda acara. Yakni, Larung Korsa Airlangga yang bertepatan dengan Hari Bela Negara, tanggal 19 Desember 2020.

Hanya saja, saya kesulitan bersua dengan Airlangga. Satu informasi penting datang dari Hasrul Rahman, Wasekjen DPP Partai Golkar.

"Ketum kena, Bro. Lagi isolasi mandiri. Baru bisa aktif tanggal 18 Desember 2020," ujar Hasrul, ketika saya telepon.

Saya langsung bertanya kepada staf Ketua Umum Airlangga, tanggal 6 Desember 2020.

"Apa kabar Ketum? Infonya isolasi mandiri?"

Tidak ada jawaban.

Demi mendapatkan informasi yang makin valid, saya bertanya kepada seorang menteri. Beliau menyebutkan bahwa Menteri Koordinator Perekonomian masih memimpin rapat secara virtual. Lumayan banyak saya mendiskusikan soal kabinet.

Dua infomasi yang berbeda. Yang jelas, dalam aktivitas kepartaian, Airlangga sama sekali sudah tidak lagi aktif. Sementara dalam kegiatan kenegaraan, Airlangga tetap memimpin dengan penuh semangat.

Apa yang dilakukan Airlangga?

Jadi, tanpa perlu bertanya kepada Airlangga, setidaknya saya mau berselncar di antara akun-akun Airlangga untuk memberi saya data: kapan Airlangga positif Covid 19?

Mari kita lacak.

instagram airlanggat hartato official
instagram airlanggat hartato official
26 November: "Dalam KTT G20, Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati posisi terbaik kedua setelah China. Tentu, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras kita semua dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional."

27 November: "Pemerintah terus memastikan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar dapat memberikan dampak signifikan untuk meningkatkan aktivitas usaha dan daya beli masyarakat."

30 November: "Pemerintah berharap, pembangunan Proyek Strategis Nasional akan mendorong perekonomian melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta pemulihan industri dan pariwisata, khususnya dalam rangka menanggulangi dampak pandemi."

1 Desember: "Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 dengan menetapkan 201 proyek dan 10 program yang mencakup 23 sektor dengan total nilai investasi sebesar Rp4.809,7 triliun. Semua ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi di daerah dan pusat."

4 Desember: "Saat ini aktivitas ekonomi kita terus beranjak pada tren positif. Mari senantiasa kita dorong sektor dunia usaha dan industri kita agar kapasitas produksi dan permintaan semakin tinggi. Simak video pada akun facebook Airlangga Hartarto".

5 Desember: "Partisipasi pemilih menjadi salah satu kunci sukses pelaksanaan pilkada. Untuk itu kepada masyarakat yang sudah memiliki hak pilih, ayo gunakan untuk berpartisipasi di pilkada demi kemajuan daerah yang lebih baik."

7 Desember:" Program vaksinasi menjadi bagian paling kritikal dari upaya pemerintah menangani pandemi. Sebagai langkah awal, pemerintah baru saja mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac Biotech."

8 Desember: "Di situasi pandemi ini, pemerintah menjadikan UMKM sebagai salah satu sektor prioritas yang harus terlebih dahulu pulih."

9 Desember: "Salam. Berikut ini potongan wawancara saya dalam B-Talk Kompas TV terkait kedatangan vaksin sebagai langkah nyata pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi. Silahkan tonton pada facebook saya:"

10 Desember: "Dalam rangka penyempurnaan Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden terkait UU Cipta Kerja, pemerintah menggelar acara serap aspirasi publik di sejumlah daerah."

Saya kira, cukup apa yang disampaikan dalam akun twitter @airlangga_hrt itu sudah menunjukkan betapa "berat" dan "nelangsa"-nya tugas yang dipikul oleh Airlangga Hartarto. Ia terus berteriak tentang pemulihan ekonomi, termasuk memberikan informasi yang bernada optimis di dalam akun twitter itu.

Kalau mau memahami lebih detil, tinggal masuk ke dalam akun facebooknya yang berisi video yang dijelaskan sendiri. Begitu juga, kalau mau melihat lagi ruang kerjanya, masuk ke akun Instagram. Pelbagai webinar yang dilakukan Airlangga menunjukkan betapa sulit ia berbagi keluhan, apalagi penderitaan.

Dalam kegiatan kepartaian, Airlangga terlihat aktiv sepanjang bulan Juli, Agustus, hingga September. Tahapan yang krusial dalam penentuan pasangan calon, hingga kelengkapan persyaratan. Aktivitas itu yang paling banyak berinteraksi dengan kalangan anggota, kader, hingga pengurus Partai Golkar.

dokpri
dokpri
Saya terakhir kali bertemu dengan Airlangga pada malam tanggal 19 Oktober 2020, jelang tanggal 20 Oktober 2020. Seminggu sebelumnya, saya berjumpa di rumah beliau, hanya sebentar. Padahal, saya sudah menyiapkan print-out sebuah buku yang belum juga selesai ditulis hingga kini. Buku yang bertajuk "Kronik Airlangga Hartarto" itu baru selesai dua bab, dari sekitar sepuluh bab.

Ya, dari sisi momentum, buku itu baru bertemu alinea dengan kalimat pada tanggal 1 Oktober 2022, yakni dalam usia 6o tahun Airlangga. Lah, kalau buku itu hadir sekarang, apa nanti juga tidak disalah-artikan? Kalau terbit di usia 60 tahun, sudah sesuai dengan pakem perbukuan di kalangan para tokoh, bukan?

Nah, kalau sudah seperti ini, kalau mau berdebat lagi, tentang kenapa Airlangga tidak memngumumkan hasil positif dari tes Covid 19 yang dilakukan, bisa saya ikuti dengan lebih jernih. Mana yang perlu didukung lebih luas, apakah pengakuan intrinsik Airlangga bahwa ia memang pernah positif, lalu mendonorkan plasma KONVALESEN bagi yang membutuhkan. 

Ataukah terus memperdebatkan, kenapa dalam tanggal-tanggal yang menurut saya terjadi pada akhir November sampai awal Desember 2020 itulah saat yang paling pas bagi Airlangga menyampaikan status positif dimasuki virus corona dalam tubuhnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun