Mohon tunggu...
Indrajid
Indrajid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis dengan pengalaman sebagai Ketua Redaksi di Jurnalistik SMA dan berminat pada bidang politik dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arab Bergerak: Saudi Siap Bangun Kembali Gaza dengan Syarat Penuh Dukungan untuk Negara Palestina

21 Januari 2024   22:56 Diperbarui: 21 Januari 2024   23:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/t8jQ7zswpjGhthm16

Washington DC - Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), pewaris takhta Arab Saudi, menyatakan niatnya untuk melakukan rekonstruksi Gaza, Palestina, dengan syarat bahwa Israel secara resmi mengakui pendirian negara Palestina. MbS juga menegaskan kesiapannya untuk memulai normalisasi hubungan dengan Israel jika persyaratan tersebut terpenuhi.

Laman resmi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu AS) dan Associated Press melaporkan pada Minggu, 21 Januari 2024, bahwa Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan MbS di Al'Ula pada 8 Januari 2024. Mereka membahas berbagai isu, termasuk situasi kemanusiaan di Gaza dan serangan Houthi terhadap kapal di Laut Merah. Blinken menyoroti perlunya tindakan cepat untuk mengatasi kondisi kemanusiaan di Gaza dan mencegah eskalasi konflik.

Blinken menyatakan bahwa Arab Saudi, Yaman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki telah sepakat untuk memulai upaya rekonstruksi dan pemerintahan Gaza setelah berakhirnya konflik antara Israel dan Hamas. Meskipun rincian kontribusi finansial dari negara-negara Arab belum diungkapkan, dukungan dari UEA dan Arab Saudi dianggap sebagai faktor penting.

Blinken juga mengungkapkan ketertarikan MbS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, namun disarankan agar hal ini dilakukan setelah konflik di Gaza usai dan terdapat langkah konkret menuju pendirian negara Palestina.

"Saya melihat pemimpin yang bertekad untuk mencegah perluasan konflik, melakukan segala upaya untuk mencegah eskalasi demi mencapai perdamaian, keamanan, dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut," kata Blinken.

Blinken berjanji untuk menyampaikan komitmen negara-negara Arab kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, meskipun pandangan Netanyahu tidak selaras dengan konsep resolusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun