Malam ini menhgadiri acara kampus yang bertajuk tabligh akbar. Kali ini panitia mengangkat tema "Menjadi Muslim Penerang Dunia". Ya, sebuah tema yang besar dan kaya akan makna. Jika dibahas dalam satu pokok pembahasan maka itu tidak cukup. Maka mungkin ini bisa menjadi sebagian kecil yang mewakili besar tadi.
Namun, karena acara belum dimulai saya tidak terlalu membahasa masalah yang to the point. Cukup dengan di luar acara saja, saya sudah mendapatkan beberapa hal yang menarik untuk dibahas. Mulai dari busana hingga format acaranya.
Salah satu yang menarik bagi saya adalah sajian lagu-lagu islami. Hal lumrah sudah ketika menghadiri acara keagamaan semacam ini, karena tidak mungkin dikumandangkan lagu-lagu pop rock. Bisa jadi akan menjadi satu acara penuh kontroversi nantinya.
Saya sendiri mengaku jarang mendengar lagu-lagu islami. Selain memang karena tidak memiliki banyak pembendaharaan lagu, tapi juga tidak gemar mendengar lagu-lagu. Walaupun itu santai. Baiklah, cukup sudah curhatnya.
Beberapa di antara kita mungkin ada yng merinding kala mendengar lantunan lagu melo religius. Bai-bait demia bait begitu penuh pesan, nada-nadanya pun menyejukkan hati, telinga serasa bersih bak dibersihkan cottonbath. Getaran sound system di depan saya ini contohnya, walau pengaturannya masih standar tapi karena memang dari lagunya sudah 'adem', jadilah 'empuk' di dengar. Kadang kala saya merasa begitu dekat dengan Tuhan (walau saya tidak tahu persisi saat dimana kita dekat dengan Tuhan).
Bila dibandingkan dengan lagu-lagu boyband yang sedang ngetop sekarang, maka sangat jauh bedanya. Baik isi atau makanya lagu pop yang didominasi oleh kasus cinta, bisa mengantarkan kita pada pelarutan masa lalu yang kelam dan akhirnya berujung bunuh diri. Coba saja sesaat setelah diputuisn pacar, lalu mendengar lagu khas ungu (saya lupa judulnya).
Maka dari itu, melihat faedahnya mungkin bisa dipertimbangkan untuk menjadi semacam media teraphy. Untuk siapa? Seluruh ummat, utamanya kaum Muslim. Salah satu contoh mereka yang sudah terjaring beragam kasus dan berujung di kepolisian, maka untuk mengembalika akhlak mulianya teraphy lagu-lagu muslim bisa menjadi alternatif utama. Contoh, di dalam sel tahan sudah banyak ditemukan kasus. Ini membuktikan bahwa sel tahanan (juga buronan) yang mengungkung mereka tidaklah mebuat mereka jera. Bagaimana kalau dicoba merehabilitasi mereka dengan lagu-lagu religi. Muslim dengan lagu islami, kristen dengan lagu-lagu pujian, agama lain pun dengan caranya sendiri.
Tentunya tidak menutup kemungkinan juga bagi mereka yang belum menjadi tahanan dan buronan.
Bagaiamana Pak Polisi? Bisa dicoba?