Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maaf, Mas Inu (Wisnu Nugroho) Bukan Anjing!

4 Maret 2011   01:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:05 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_92345" align="alignright" width="312" caption="Mas Inu, eh Mas Wisnu (FB Pribadi Anton Wisnu Nugroho)"][/caption] Baru saja saya menanyakan sesuatu ke Mas Wisnu Nugraha, seorang 'artis' yang paling dicari dari bukunya tertralogi SBY. Baru-baru ini telah meluncurkan buku "Pak Kalla dan Presidennya". Karena itu saya tadinya bermaksud menanyakan waktu kedatangan buku tersebut di Yogyakarta. Tapi dari beberapa pertanyaan lain yang senada, rupanya masih dalam tahap menuju ke Jogja. Kita tunggu saja. Tapi kali ini bukan tentang buku itu yang saya bahas. Tapi perihal nama seorang Anton Wisnu Nugroho. Sejak pertemuan lansung di Kompasiana Blogshop Solo, saya baru tahu banyak tentang beliau. Termasuk panggilan akrabnya. Kita semua mungkin tahu, bahwa panggilan akrab beliau adalah Mas Inu, enth dari mana asal mulanya saya pun tidak tahu banyak. Tapi kalau saya mengira, sapaan itu diambil dari plesiran dari nama tengahnya, Wisnu. Logis bukan? Tapi bukan soal nama yang aneh atau apa, tapi soal makna. Saya sarankan agar jangan memanggil mas Wisnu dengan sapaan Mas Inu lagi. Loh mengapa? Begini ceritanya. Waktu SMA dulu, saya juga mendapat pengajaran Bahasa Jepang (Nihongo). Otomatis sedikit banyak saya tahu dong dengan beberapa kosa kata Jepang. Dari sekian banyak kata dalam Nihongo, yang paling saya ingat adalah salah satunya "Inu". Dalam bahasa Jepang Inu berarti Anjing. Kalau mungkin saya lupa rasanya tidak mungkin, lagi pula bukunya masih ada bersama saya. Eitttzz... Bukan bermaksud untuk berpikir negatif ke Mas Inu, eh Mas Wisnu maksudnya. Tapi selain sebagai koreksi, setidaknya juga bisa menjadi pengetahuan buat kita semua. Saya pun dari awal tahu dengan Mas Wisnu sudah berpikir demikian, dan sempat ingin tertawa. Kok mau-maunya dipanggil "Inu"-hehehehe-. Sampai saat tadi menuliskan pertanyaan via wall FB-nya, saya baru berniat menulisnya. Saya pun juga pernah punya pengalaman yang sama. Dipanggil akrab dengan sapaan Inu sewaktu di SMA. Makanya telinga saya akrab sekali dengan kata itu. Tapi konteks penggunaannya berbeda. Waktu itu saya sempat memiliki "hubungan" dengan salah seorang alumni pertukaran pelajar dari Jepang. Jadi kecolongan dengan dengan panggilan sayang "Inu". Bahkan seorang teman sampai suka rela membuat gambar pelesetannya. Tapi biarlah, itu menjadi satu khas dari Mas Wisnu. Panggilan akrab seorang artis' yang katanya gak mau ngetop tapi terpaksa ngetop. Kompasiana telah mengantarkannya menjadi dikenal seantero negeri, terlebih yang membaca bukunya. Seperti saya ini -hehehe- (promosi). Tapi sayang saya tak pernah mendapat kesempatan mendapatkan tanda tangan beliau di setiap serial bukunya. Mungkin di Jogja nanti bisa kesampaian. Bagaimana? Masihkah dengan Mas Inu ??? Sekian dan Terimakasih, Salam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun