Mohon tunggu...
Indra Edy Syahputra
Indra Edy Syahputra Mohon Tunggu... Advokasi/Analisis Pengembangan

Menjadi Penting Bukan Harus Menjadi Orang Penting

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wayang Tanpa Kelir: Pekerja Negara Tanpa Status

6 Juli 2025   13:25 Diperbarui: 6 Juli 2025   13:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Bima harus menyusuri Setra Gandamayit dalam lakon pewayangan untuk menemukan hakikat hidup, maka guru honorer, nakes honorer, dan teknisi non-ASN harus menyusuri kelir yang tak pernah diangkat, panggung yang tak pernah terbuka.

Mereka Tak Minta Dimuliakan Hanya Diakui

Wayang tanpa kelir tak pernah menuntut tepuk tangan. Mereka tak haus jabatan. Tapi mereka menuntut keadilan: bahwa pengabdian dibalas pengakuan; bahwa bekerja untuk negara berarti menjadi bagian dari negara. 

Jika negara masih menutup kelir bagi mereka, maka lakon ini bukan lagi kisah pewayangan.
Lakon ini telah menjadi tragedi nasional, di mana rakyatnya mengabdi tapi tak diakui, bekerja tapi tak dicatat, hidup tapi dianggap tak pernah ada.

Penutup 

Wayang tanpa kelir bukanlah bayangan kosong. Ia adalah bayangan hati nurani.
Bayangan yang muncul dari peluh rakyat kecil, dari loyalisme yang tak ditulis dalam peraturan, dari nama-nama yang hilang di tengah data digital birokrasi. 

Kini, tinggal kita yang memutuskan: 

Akan kita buka kelir itu dan tampilkan wajah-wajah sejati republik,
atau terus menonton lakon kosong, diisi tokoh yang tak pernah berkeringat di panggung kehidupan?

Terima Kasih

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun