Mohon tunggu...
Indra Saputra
Indra Saputra Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuluh Agama Buddha pada Kementerian Agama Republik Indonesia

Yakini saja apa yang kamu yakini. Biarkan alam semesta membantu mewujudkannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Bystrander Effect dengan Meditasi Objek Karuna

21 Februari 2021   02:02 Diperbarui: 21 Februari 2021   02:29 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karuna Bhavana merupakan kata yang berasal dari bahasa Pali. Kata Karuna berarti belas kasih, dan Bhavana adalah pengembangan, yaitu pengembangan batin. Sehingga, Karuna Bhavana adalah meditasi yang digunakan untuk mengembangan belas kasih dalam batin. Dalam karuna bhavana, orang memancarkan belas kasih kepada orang yang sedang ditimpa kemalangan, diliputi kesedihan, kesengsaraan, dan penderitaan.

Kata Karuna berhubungan dengan Kamma adalah suatu niat dan kapasitas untuk mengurangi dan mengubah penderitaan. Sementara Karuna umumnya diterjemahkan sebagai “kasih sayang” yang secara harafiah berarti “menderita dengan”. Thich Nhat Hanh, telah menjelaskan bahwa kita tidak perlu menderita untuk meringankan penderitaan orang lain. Sebagai contoh, dokter tidak perlu merasakan sakit untuk dapat meringankan rasa sakit pasiennya.

Meditasi dengan objek karuna bhavana (belas kasih) bertujuan untuk memurnikan hati dan pikiran, pola pikir dan memberikan tekanan kebahagiaan terhadap orang yang melakukannya. Karena, meditasi ini mengembangkan belas kasih atau rasa kasihan kepada mahkluk lain, apabila melakukan hal yang tidak baik atau membuat mahkluk lain celaka. Hal ini tentu memberikan dampak positif dalam diri ketika melihat mahkluk lain celaka atau menderita. Sebagai contoh kisah Pangeran Sidharta yang menolong seekor yang terpanah.

Meditasi Belas Kasih adalah pengembangan perenungan untuk mencapai pandangan terang terhadap segala realitas kehidupan sehari-hari yang bersifat menebarkan belas kasih kepada semua makhluk di dunia ini. Sehingga dalam kehidupan dapat melenyapkan kekotoran batin dan segala guncangan yang ada dalam diri, serta untuk mengikis diri dalam pembunuhan dan segala macamnya.

Kasih sayang adalah perasaan yang muncul ketika seseorang menganggap semua makhluk dengan cinta kasih tapi kemudian merasakan pengalaman universal penderitaan. Penderitaan ini dapat berkisar dari perasaan halus menjadi sakit pada kemudahan sampai ke tragedi mengerikan.

Menurut Kebenaran Mulia pertama, penderitaan adalah luas, dalam satu bentuk atau lainnya, sehingga kasih sayang - kemampuan untuk berempati dengan penderitaan semua makhluk juga harus luas.

Kasih sayang dapat dicirikan sebagai keinginan untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan mereka dan bahkan lebih penting dari penyebab penderitaan. Kasih tidak hanya mengurangi gejala, tetapi juga berharap untuk mencabut penyebab dasar penderitaan.

Manfaat pelaksanaan meditasi dengan objek Karuna Bhavana (belas kasih), sebagai berikut:

  1. Dia akan tidur dengan nyenyak.
  2. Dia akan merasa bahagia pada saat bangun tidur tanpa merasa ngantuk, pusing;
  3. Dia akan tidur tanpa diganggu oleh mimpi buruk;
  4. Dia akan disayangi oleh orang lain, setiap orang mencintainya;
  5. Dia akan disayangi makhluk lain, seperti raksasa pria maupun wanita dan lain-lain;
  6. Dia akan dijaga oleh para dewa. Jika kita membagi mettā dengan mereka, mereka juga dengan senang hati melindungi dan menjaga kita;
  7. Pikiran akan mudah untuk berkonsentrasi.
  8. Wajahnya akan terlihat bersih, cerah dan tenang;
  9. Dia yang memancarkan mettā akan meninggal dengan pikiran yang tidak mengalami kebingungan, jika pada saat mengalami kematian seseorang dapat memancarkan mettā, maka dia akan meninggal dengan tenang dan damai.

Bystander effect merupakan sebuah kejadian dimana orang-orang hanya menjadi pengamat dalam suatu kejadian kecelakaan atau musibah terhadap orang lain. Kecenderungan orang menjadi pengamat dalam kejadian karena tidak merasa memiliki tanggung jawab ataupun merasa akan ada orang lain yang akan melakukan pertolongan terhadap korban. Terdapat satu hal yang paling mendasar agar orang tidak hanya menjadi pengamat dalam suatu kejadian kecelakaan, adalah rasa belas kasih dalam diri.

Orang yang mengamati kejadian mungkin memiliki belas kasih ketika melihat korban. Tetapi belas kasih yang ada dalam diri tidak begitu besar sehingga perlu dikembangan rasa belas kasih yang dimilikinya. Pengembangan belas kasih dalam diri dapat dilakukan dengan meditasi menggunakan objek Karuna Bhavana. Sebab, Karuna Bhavana bertujuan untuk mengembangkan rasa belas kasih dalam diri.

Sebagai contoh dari kisah Pangeran Sidharta yang memiliki sifat belas kasih. Pangeran Sidharta langsung memberikan pertolongan terhadap angsa yang terkena anak panah. Hal ini karena rasa belas kasih yang besar dalam diri Pangeran Sidharta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun