Mohon tunggu...
Indra Beens
Indra Beens Mohon Tunggu... -

Tidur itu segalanya dan segalanya itu tidur. maka tidur segala galanya

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jim bukan Jim Morrison. Tapi Rock N Roll

18 September 2014   21:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:18 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411026043396641521

Saya tidak terlalu tertarik dengan dunia buku, namun kali ini ada yang berbeda dengan buku yang di sodorkan pacara saya. kebetulan pacar saya datang dalam bincang-bincang buku yang disodorkan ke saya, buku itu berjudul Kunang-Kunang Rock N Roll. kebetulan saya kenal dengan penulisnya. jadi yang mula-mula saya hanya melihat cover bergambar gitar, kemudian beberapa menit kemudian mulai membuka dan membaca isi buku tersebut. Dari halaman pertama saya sudah senyum-senyum. si penulis mampu membawa saya terjun bebas kedalam alur cerita dimana saya bisa menjadi tokoh didalamnya, tak heran bila sipenulis memenag dikenal sebagai manusia fiksi dia bisa berubah kapan saja dia mau. eh, kembali ke buku kunang-kunang Rock N Roll.

Jim adalah tokoh di novel ini. Lelaki yang bermimpi menjadi bintang Rock n Roll. Sebagai pecinta musik Jim mempunyai idola super Stars jaman dahulu yaitu The Doors,terutama sang Vokalis Jim Morrison. menurut Jim, Jim Morrison itu nabi. maklum saja,semua pecinta musik akan selalu menempatkan idolanya sebagai nabi. Mimpi Jim itu didukung oleh temannya bernama Roni. Roni jelas mendukung habis mimpi Jim, karena Roni adalah bagian group band yang dibentuk Jim. Seiring waktu berjalan sepertinya Roni harus menerima kenyataan kalau Jim malah berhenti bermusik. Festival Rock yang jadi mimpi Roni harus hancur berantakan. Alasan Jim tidak ikut Festifal Rock karena dua personil lainnya sudah lebih dahulu keluar. dengan kekecewaan itu Roni memutuskan membuat band sendiri.

Setelah tidak bermain musik, Jim memutuskan untuk pergi ke negara dimana Jim Morrison dilahirkan, Amerika. Jim menerima tawaran pekerjaan membuat musik Film. Namun Amerika tidaklah bersahabat untuk Jim, karir musiknya kembali gagal. Jim yang sudah melupakan mimpinya sebagai musisi terdampar di restoran milik orang Turki. di restoran itu Jim mencoba menata kembali hidupnya walau hanya bekerja sebagai asisten koki. namun sepertinya Takdir tidak rela melihat Jim hanya berkutat di dapur dan terkadang ikut melayani tamu.  Dewi penolong itu adalah Marina,  perempuan blasteran Pakistan-Indoensia yang juga teman sekampusnya dulu menyuruh Jim kembali ke Indonesia, dan sialnya Jim harus pulang ke Indonesia denga uang pinjaman. Yah, barangkali hidup memang dibutuhkan blues. untuk sedikit menangis atau sekedar melankolis yang diceritakan penuh drama, barangkali.

Diam-diam di Indonesia Roni teman lama Jim mengumpulkan dua teman yang hilang Hasan dan Erwin. karena Jim dulu berkata kalau dua personil itu kembali mau bergabung lagi. susah payah Roni meyakinkan Hasan dan Erwin untuk kembali menempati posisinya. Dengan kegigihan Roni, akhirnya Hasan Dan Erwin mau kembali. walau pada kenyataanya mereka tidak tau Jim bakalan pulang ke Indonesia atau tidak.

***

Buku : Kunang-Kunang Rock N Roll


Roni menyambut suka cita kedatangan Jim. Namun Roni harus kembali menerima kenyataan, Jim sudah tidak bergairah lagi bermain musik apalagi membuat band. sepertinya Jim memang trauma dengan karir musiknya yang menjadikan dirinya pecundang. kenyataan ini membuat Roni marah, namun bukan Roni bila tidak gigih untuk meyakinkan Jim untuk kembali bermusik. Pada akhirnya Jim mau kembali bermusik. setelah berlatih di stodio, Roni mengajak untuk ikut Festifal musik. di Festifal ini cerita kelabu kembali terulang, Jim kembali bertemu dengan band musuhnya dahulu, akhirnya perkelahian membuat Jim masuk rumah sakit dan kehilangan pendengaran kuping sebelah kanan. Tragedi ini membuat Jim benar-benar meninggalkan dunia musik. setelah sembuh, Jim kembali memutuskan pergi dari Jakarta menuju kota kecil dimana sahabat masa kecilnya tinggal.

Dikota kecil itu Jim menemukan keajaiban-ajaiban baru tentang hidup. tentang mimpinya yang gagal, serta tentang usia 27 tahun. Maestro seni kehidupan itu adalalah Dimas, petuah dan nasehatnya mengantarakan Jim kedunia baru. dunia yang tidak pernah masuk dalam mimpinya. aneh, namun itu membuat hidupnya kembali menyala dan bewarna. bersama Dimas,Jim mencoba peruntungan sebagai penulis. dan akhirnya Jim bisa menerbitkan bukunya sendiri. namun Jim harus menerima kenyataan, Dimas sang penasehatnya harus mati muda karena karena penyakit.

***

Sipenulis tak lupa menyisipkan kisah cinta yang tak kalah bagus. kisah cinta berkaitan dengan mimpi dan bagian perjalanan hidup Jim. Seandainya nyata, beruntunglah perempuan bernama Marta. yah, cinta memang tidak perlu diperbandingkan, tidak perlu diperdebatkan. tapi beruntunglah perempuan bernama Marta bila kisah ini memang nyata.

-Cikini 18 September 2014-

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun