Mohon tunggu...
Indra Andrianto
Indra Andrianto Mohon Tunggu... Guru - #MerawatIngat

Penulis Buku Kumpulan Opini #MerawatIngat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Catatan Bingung No.2: Voltaire - Tuhan Uang, Agama Uang

1 November 2020   23:56 Diperbarui: 6 Juli 2023   22:31 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal filosofer modern sekaligus penyair populer abad ke 16-17 yang bernama lengkap Franois-Marie Arouet (atau akrab dipanggil Voltaire). Pembaca mungkin sudah sangat familiar dengan nama Voltaire apalagi dengan karya-karyanya yang cetar membahana, yang sering menjadi rujukan kaum-kaum intelek itu di dunia perkampusan (bukan dunia intelek isi telek ya... ) seperti karya kesohornya mulai dari Candide (bukan pose/filter camera ya itu judul buku...), Mercromegas, Zadig,  dan beberapa karya lainnya yang tak kalah hebatnya (termasuk karya The White Bull) 

Dunia pemikiran filsuf memang selalu menarik untuk dibahas sebagai pendukung kemajuan suatu ilmu (bagi yang sadar pada kebingungannya) dan sebagai cermin setiap jaman. Voltaire pemikir besar pada masa Pencerahan (Aufklrung), jika kita mau cermat memahami (semoga kalian bingung lalu menyuburkan tanya... ) karya-karya Voltaire kebanyakan adalah bentuk kritik atas dogma gereja dan institusi Prancis dan ia juga tak jarang mengamati perubahan sosial, dan beberapa buku yang pernah penulis baca tentang Voltaire bahwa ia juga merupakan filsuf yang memberikan dan mencetuskan pandangan tentang kebebasan beragama. (sampai hari ini penulis belum paham agama yang diyakini Voltaire sampai pada kematiannya, namun beberapa sumber berani menyatakan bahwa Voltaire adalah seorang Atheis)

Kalian juga pasti sudah banyak tau tentang kutipan-kutipan Voltaire di tulisan-tulisannya yang agak-agak itu (agak-agak membingungkan maksudnya...) salah satunya berbunyi begini :

"Apabila kita bicara soal uang, maka semua orang sama agamanya." 

Bagi kalian yang sudah menafsirkan persoalan ini, bagi saya perlu untuk memicu perkara diskusi kebingungan ini,  semakin banyak tanggapan dari setiap frame berpikir maka akan semakin baik untuk suatu khazanah suatu ilmu.  Saya ingat tulisan di media Tempo.co sekitar dua minggu  yang lalu penulis pernah membaca Voltaire yang selalu mengutarakan pikiran pikiran yang cerdas, kadang kadang dalam, kadang kadang dangkal, bisa kocak, bisa kasar (tapi pada umumnya akan menyebabkan keriisauan bagi pembaca yang betul-betul memang mau berpikir) Khususnya tentang sesuatu yang berlanjut hingga abad ke21 ini (manusia dan fanatisme dan kebengisan)

Kembali pada money nih yaaaah,  siapa yang tidak tau uang? Bahkan dihadapan uang seakaan-akan kita menganut Agama yang sama tanpa ada agama lain yang menandinginya. Uang seakan-akan mampu menyatukan jalan untuk kebaikan bersama dan semua permasalahan dapat teratasi dengan kita  pegang uang. Uang sebagai penolong satu-satunya dan seakan setera dengan kekuatan Tuhan. Banyak manusia abad ke- 20 yang rela berbuat tidak baik hanya demi mendapatkan banyak uang,  seakan-akan surga dunia kedua setelah bumi (akhirat)  tidak terpikirkan lagi baik konsekuensi ataupun keberadaannya. Dan uang seperti agama madani yang mampu menyatukan sekian keyakinan untuk patuh dan taat pada benda mati bernama uang (bahkan bisa saling bunuh dan terjadi pertumpahan darah) .

Bahkan Cinta pun dapat diadili dengan seberapa kamu punya uang (masa bodo cinta pakai ketulusan hati,  yang realistis menuju bahagia adalah kamu punya uang untuk jatuh cinta)  Astagaaa Gaswat....  

Tuhan seperti menjelma menjadi sosok uang,  atau kita-kita ini sedang disesatkan  hati dan pikiran untuk terus menghamba pada uang seakan-akan cara pandang kita dibentuk oleh jaman bahwa uang adalah satu-satunya sumber kebahagian dan sebagai penolong yang memiliki substansi bersifat kekal, yang sejatinya hanya ada pada Tuhan (naudzubillah, semoga bukan aku dan kalian-kalian yang terjangkit lekaslah sembuh hehe... ).

Voltaire dikenal tulisan filsafatnya yang tajam, kebebasan berpikirnya membuat ia menjadi sosok yang penuh daya kritis di perubahan sosialnya.  Dunia memang perlu dan butuh uang untuk hidup sebagaimana mana aturannya,  namun jika sampai di Tuhankan dan sampai mati-matian menghalalkan segala kedzoliman untuk benda mati bernama uang, saya rasa kita sudah terlalu jauh dibawa tersesat pada kesesatan yang jahiliyah. 

Bahkan pernah ketika penulis membuka sebuah instastory di Instagram (saya suka stalking soalnya hehe... ) sebut saja akun Ig nya @hrgejyrndhjdjdhsdhd Ia cantik dan seksi juga lalu ia berkata "ini acu kamu kapan halalin aku,  tapi temui dulu mama acu. (mamanya nyambung)  kalau nggak bawa dunia mending jangan" ujar Qoute bijak dalam konten story tersebut. (awasss aja, tunggu aku kaya. Besok jadi kaya ahhh)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun