Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kembang Gula

10 November 2022   10:11 Diperbarui: 13 November 2022   21:45 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen Kembang Gula/ Mobil tua (Foto By 44833 Via Pixabay)

Dan aku pun terdiam, membeku seolah waktu tak berlaku. Melepas genggaman dan berdiri membelakangi Suri. Aku tak mampu lagi menatap raut wajahnya yang penuh kesedihan. Kebohonganku telah terbongkar. 

Dan di malam itu pula baru aku tahu, Suri pun sudah berbohong soal hubungannya dengan Safei. Ia telah lama mengikat janji, dengan kakak lelaki Safei bernama Wahid, pejuang republik yang melarikan diri ke Australia. 

Namun aku tak tahu, jika kedatangannya adalah untuk yang terakhir kali. Bila tahu saat itu Suri tengah dikejar oleh tentara, karena membunuh seorang perwira AFNEI dan mencuri dokumen rahasia mereka, tentu aku takkan melepaskan genggaman tangannya dan membiarkan ia pergi.

Hingga kabar berhembus, Suri tewas dihabisi intelejen NEFIS setelah tertangkap di Cirebon kemarin malam. Namun ada juga yang bilang, ia terlihat menyambut seorang lelaki di depan kapal Esperance Bay di pelabuhan Semarang. 

***

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata. 

Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun