Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Lodge Sophia

1 Juli 2021   22:08 Diperbarui: 3 Juli 2021   19:33 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Utari akhirnya sadar. Ia tengah berhadapan dengan anggota sekte yang tertulis dalam buku catatan kakeknya. "Oh Tuhan, perkumpulan itu benar adanya."

"Lepaskan aku! untuk apa mengikatku seperti ini?" Utari memohon dan meronta-ronta meminta dilepaskan. 

"Aku melindungimu! Cerberus akan mencabik tubuhmu, jika melihatmu keluar hidup-hidup dari tempat ini!" seru Sang Nenek. 

"Tidak! bukan Cerberus. Tetapi kaulah pembunuh kakek dan pamanku!" Mata Utari terbelalak, saat sang nenek menyalakan api. 

Tumpukan tengkorak di bawah patung Baphomet yang menjulang, membuat sekujur tubuhnya tenggelam dalam kengerian. Ia pun menjerit ketakutan. 

"Tunggulah, aku akan mengayun lonceng untuk memulai upacara pengorbanan."


Rembulan merah darah muncul dari balik awan hitam. Bersinar kian terang, seiring alunan lonceng kematian. Hingga sayup-sayup tangis dan jeritan, menghilang ditelan kesunyian malam. 

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun