Remang cahaya pun, ia mengenali sosok itu sebagai Elsa yang kurang lebih mirip sesuai dengan photo profil WhatsApp yang pernah ia usahakan selama sebulan lalu.
Dalam hati Dana mengomel, sungguh terlalu kejahilan Jack kali ini, membohongi sahabatnya sendiri dan dalam benaknya pun berpikir, kemana sebenarnya Clara pergi?
"Mas Dana ya?" Sapa Elsa ramah.
"Maaf ya, tak pernah mau ketemu selama ini," lanjutnya.
"Sttt, diem, filmnya sudah mau dimulai," sahut Dana menahan keringat dingin.
"Udah, nanti ngobrol diluar aja ya," tutup Dana menutup pembicaraan.
Elsa akhirnya menemani Dana sepanjang malam, sehabis keluar dari bioskop, mereka pun terlihat makan bersama dan mulai berkawan akrab.
Dana tidak takut lagi pada sosok Elsa, karena justru kawan barunya tersebut yang memberikan semangat pada Dana, untuk tidak menyerah memperjuangkan keinginannya.
"Masa sih ada kaum hawa yang tidak tertarik sama Dana?" Ucapan Elsa itulah yang selalu terngiang di telinga Dana.
Hikmahnya sejak saat itu, Dana tidak tergantung lagi pada Jack kakak kelasnya untuk menjaga dirinya dari ancaman mantan-mantan Clara yang cukup beringas.
Sementara itu disebuah pusat perbelanjaan, Clara dan Jack tengah berjalan berdua-duaan dengan membawa banyak barang belanja, seperti sepatu, tas, baju dan pernak-pernik kecantikan wanita.