Ia pun sangat marah dan berkata," hai, kalian sungguh tidak terpuji! Mengambil hak hewan lain yang bukan milik kalian."
Rusa yang ketakutan, memohon ampunan cheetah, sedangkan banteng yang merasa lebih kuat malah balik menantang cheetah.
"Aku banyak menangkap penjarah daripada engkau hai cheetah, namun sedikit sekali jatah makan yang aku terima," ujar banteng.
Melihat hal itu, Etan yang cerdik segera menengahi perseteruan banteng dan cheetah, ia berdiri di atas kepala rusa agar dapat berbicara kepada mereka berdua.
"Hai kalian serdadu hutan, janganlah saling bertengkar disini, marilah kita bersama-sama menikmati buah-buahan tersebut," seru Etan pada cheetah dan banteng.
"Bukankah, hasil jerih payah kalian menangkap hewan penjarah selama ini tidak sebanding dengan imbalan yang kalian dapatkan," lanjutnya.
Cheetah pun menjawab, "tidak!"
Ia kemudian membawa Etan naik keatas kepalanya, untuk ditangkap dan dihadapkan pada penguasa hutan, secepat kilat ia berlari.
Melihat hal itu, rusa dan banteng mengejar cheetah karena merasa berhutang budi pada Etan dan takut jika semuanya terbongkar, mereka akan mendapatkan hukuman dari penguasa hutan.
Kejar mengejar pun terjadi, se-isi hutan melihat hal itu dan mengira bahwa sedang terjadi perlombaan lari antara cheetah, rusa, banteng dan Etan.
Tiba terdengar suara letusan senapan dari balik pepohonan, rusa dan banteng tersungkur meregang nyawa dengan luka tembak pada tubuh mereka.