Sepanjang jalan, otak ngeres Alan seperti tak habis bahan, ia terkadang lebay saat melewati polisi tidur atau tanjakan, membuat risih Mba cantik yang sedari tadi terlihat menahan nafasnya.
Sepeda motor Alan mendadak mogok, saat tiba ditikungan dan ia pun berhenti untuk memeriksa kondisi sepeda motornya tersebut.
"Duh jadi ngerepotin dek, maaf ya," ucap Mba cantik, seraya turun dari motornya.
"Ga apa apa," gumam Alan, yang terlihat sedang meniup-niup busi motornya.
Mba cantik tiba-tiba saja melenggang dan berkata, "saya jalan aja ya, udah deket ko."Â
"Biar saya temenin Mba, takut ada apa-apa," buru-buru Alan mengejarnya, takut sekali ia tertinggal.
Alan tak lupa mengambil gembok dari jok motornya, mengunci ganda pada roda belakang dan depan motor, jaga-jaga kehilangan sepeda motornya malam itu.
Akhirnya, merekapun berjalan berdua-duaan, melewati jalanan sepi diterangi lampu-lampu taman dan mengobrol panjang lebar, semacam curhat dan ramah tamah.
Hingga tiba pada sebuah taman dan mereka pun memutuskan istirahat sejenak, sambil meneruskan obrolan sepanjang jalan tadi dengan duduk di bangku taman.
"Lupa, asik ngobrol belum sempat kenalan," Ucap Alan.
Mba cantik pun mengulurkan tangannya dan berkata, "Ayu, adek namanya siapa?"