Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tulah II: Maut Dibalik Jeruji Besi

29 Oktober 2020   21:21 Diperbarui: 30 Oktober 2020   08:38 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tulah II (Ilustrasi olah pribadi)

"Aku Amir" ucap Amir yang menyambut tangan Pak Asman.

Pak Asman duduk pada dipan dan kembali berbicara pada Amir, "baru hari ini, aku satu sel dengan seorang pembunuh."

"Kamu kena kasus apa, Mas?" Tanya Amir, sambil membaringkan tubuhnya.

"Rampok, maling rumah orang kaya" jawab Pak Asman bangga.

"Rumah siapa yang kamu satroni, Mas?" Kembali Amir bertanya.

Pak Asman pun menjawab dengan lugas, "Rumah polisi!!."

"Apes tenan nasibmu Mas" ucap Amir.

Pak Asman mengangkat kakinya keatas dipan, lalu menunjukkan luka tembak yang dideritanya pada Amir.

"Aku bersyukur masih hidup, lihat kalo bolong ini ada dikepalaku" ucap Pak Asman.

"Lah kamu kenapa bunuh wong" tanya Pak Asman.

"Aku lupa Mas" Amir menjawab sekenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun