Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kisah Lale Si Lalat

21 Oktober 2020   22:13 Diperbarui: 22 Oktober 2020   17:33 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Lale Si Lalat (Diolah pribadi)

Setelah lelah, aku masuk ke rumah manusia dan mencoba bermain dengan anak manusia, saat itu dia sedang disuapi oleh ibunya.

Kemudian aku pun hinggap pada makanan diatas piring yang sedang dimakan oleh anak itu, sesekali ibunya mengusirku, tapi kadang juga tidak.

Kemudian aku kembali pada tempat tinggalku di keranjang berisi pakaian kotor manusia yang berhari-hari tidak dicuci, dan didalam kaus kaki lah tempat favoritku.

Keesokan harinya anak manusia itu menangis tak henti-hentinya, berkali-kali ibunya membawanya ke kamar kecil setelah muntah banyak sekali.

Ayah dan ibu anak tersebut membawanya dengan kendaraan berwarna putih, lalu dihari berikutnya aku tak pernah menemuinya lagi.

"Apa yang terjad,i" ucap lale pelan.

"Setelah itu petaka pun tiba, aku yang baru pulang bermain dari luar rumah, menemukan nyamuk-nyamuk dari dalam rumah berhamburan keluar dengan panik, banyak dari mereka lantas mati, wewangian yang disemprotkan manusia telah membunuhnya". Jawab lalat besar.

"Dan yang paling menyeramkan adalah tempat sampah mereka berganti baru, tak ada lagi kotoran hewan peliharaan mereka dihalaman rumah, aku pun terbang dan belum kembali". Tutupnya.
******

Lale sangat penasaran dengan cerita lalat besar, diapun kembali meminta untuk diajak menuju rumah manusia.

"Aku ingin melihatnya, tak pernah selama ini aku masuk ke dalam rumah manusia," ucap Lale memohon.

"Baiklah, ayo ikut aku lale," jawab lalat besar seraya terbang kearah rumah manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun