Setelah lelah, aku masuk ke rumah manusia dan mencoba bermain dengan anak manusia, saat itu dia sedang disuapi oleh ibunya.
Kemudian aku pun hinggap pada makanan diatas piring yang sedang dimakan oleh anak itu, sesekali ibunya mengusirku, tapi kadang juga tidak.
Kemudian aku kembali pada tempat tinggalku di keranjang berisi pakaian kotor manusia yang berhari-hari tidak dicuci, dan didalam kaus kaki lah tempat favoritku.
Keesokan harinya anak manusia itu menangis tak henti-hentinya, berkali-kali ibunya membawanya ke kamar kecil setelah muntah banyak sekali.
Ayah dan ibu anak tersebut membawanya dengan kendaraan berwarna putih, lalu dihari berikutnya aku tak pernah menemuinya lagi.
"Apa yang terjad,i" ucap lale pelan.
"Setelah itu petaka pun tiba, aku yang baru pulang bermain dari luar rumah, menemukan nyamuk-nyamuk dari dalam rumah berhamburan keluar dengan panik, banyak dari mereka lantas mati, wewangian yang disemprotkan manusia telah membunuhnya". Jawab lalat besar.
"Dan yang paling menyeramkan adalah tempat sampah mereka berganti baru, tak ada lagi kotoran hewan peliharaan mereka dihalaman rumah, aku pun terbang dan belum kembali". Tutupnya.
******
Lale sangat penasaran dengan cerita lalat besar, diapun kembali meminta untuk diajak menuju rumah manusia.
"Aku ingin melihatnya, tak pernah selama ini aku masuk ke dalam rumah manusia," ucap Lale memohon.
"Baiklah, ayo ikut aku lale," jawab lalat besar seraya terbang kearah rumah manusia.