Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rekam Jejak Oman, Lawan Tim Garuda Muda Sebelum Piala AFC U-16

8 September 2018   18:23 Diperbarui: 9 September 2018   22:02 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ofa.om/u-16-national-team

Sebelum berlaga di ajang Piala Asia U-16 2018 pada 20 September 2018 mendatang, tim Garuda Muda dijadwalkan akan melakoni sejumlah laga uji coba di Malaysia. Salah satunya ialah melawan tim Asia Barat, Oman.

Melawan Oman tentu jadi laga yang sangat penting bagi Bagus Kahfi Alfikri cs. Oman merupakan salah satu negara dari kawasan Asia Barat yang memiliki timnas yang cukup kuat. Rekan jejak tim muda Oman pun tak bisa dipandang sebelah mata.

Malah bisa dibilang jika melihat kekuatan di atas kertas, Timnas U-16 Oman masih diatas tim Garuda Muda. Bagaimana tidak, tim muda Oman pada kali pertama keikutsertaannya di ajang Piala Dunia U-17 pada 1995 silam langsung menduduki peringkat 4.

Tim muda Oman kala itu tak mampu lolos ke partai puncak setelah di babak semifinal dikalahkan oleh Argentina dengan skor 2-0. Seperti kebanyakan tim asal Asia Barat dan sekitarnya, Oman cukup serius membangun kekuatan sepakbola mereka sejak usia dini.

Memiliki sumber daya yang cukup besar, Oman memanfaatkannya secara profesional untuk mengembangkan timnas mereka. Tak mengherankan jika kemudian banyak akademi dari klub papan atas Eropa membuka akademi di negara kaya Minyak tersebut, salah satunya ialah Barcelona.

Salah satu contoh nyata dari keseriusan federasi sepakbola Oman membangun sepakbola mereka dari usia muda ialah bergulirnya kompetisi resmi untuk pemain di tingkatan U-16,  U-19, dan U-21. Tim yang berlaga dari kompetisi usia muda ini ialah tim-tim muda peserta Omantel Professional League.


Maka tak mengherankan bukan jika Oman selalu berpartisipasi di Piala AFC U-16 ataupun di Piala Dunia U-17. Ada regenerasi timnas yang terus diupayakan oleh federasi sepakbola Oman. Prestasi Oman di Piala Dunia U-17 dan Piala AFC U-16 pun terbilang cukup baik.

Pada Piala Dunia U-17 pada 2001 silam misalnya, meski hanya sampai pada babak fase grup, permainan Oman terbukti membuat repot sejumlah negara lain. Spanyol yang satu grup dengan Oman hanya mampu memang tipis 2-1. Ialah Fernando Torres yang menjadi pencetak gol Spanyol kala itu.

Pun saat menghadapi Argentina yang diperkuat oleh sejumlah talenta tim Tango yang kini jadi pemain bintang mereka, Oman hanya kalah 0-3. Carlos Teves dan Maxi Lopez jadi pemain yang merobek gawang Oman.

Sedangkan untuk ajang Piala AFC U-16, Oman tercatat telah 2 kali menjadi juara yakni pada 1996 dan 2000. Terakhir di Piala AFC U-16 gapda 2016 silam, Oman hanya mampu mencapai babak perempatfinal. Satu grup dengan Korsel, Irak, dan Malaysia, di fase grup, Oman berhasil singkirkan Korsel dan Malaysia.

Yang menarik usai hanya mampu sampai babak perempatfinal di Piala AFC U-16, federasi sepakbola Oman langsung melakukan sejumlah pembenahan dan terobosan untuk tim muda mereka. Salah satunya ialah menggandeng kerjasama dengan federasi sepakbola Eropa, UEFA lewat program UEFA Grassroots & Community Football Development.

Perkembangan sepakbola Oman mendapat banyak pelatihan dari Jamie Houchen, perwakilan dari UEFA yang membawahi program ini. Salah satu dari program itu ialah membangun banyak akademi dan klub untuk para pemain muda di tiap pelosok Oman.

Meski hanya program 4 tahun, namun program ini menurut Houchen akan membawa dampak bagi perkembangan tim muda Oman jika dijalankan secara konsisten dan serius.

"Ada gairah yang sangat besar dari pemain muda Oman, saya melihatnya seperti di Inggris. Artinya Oman sebenarnya memiliki potensi besar untuk jadi tim kuat di Asia. Gairah pemain muda ialah modal penting sebuah negara membangun timnas mereka," kata Houchen seperti dinukil dari ofa.om

Program dari UEFA ini sendiri tidak sendiran dijalankan oleh federasi sepakbola Oman namun juga bekerjasam dengan sejumlah stackholder, utamanya para klub Liga Oman serta sejumlah relawan yang bertugas di akar rumput.

"Ini adalah jalan panjang Oman untuk membangun tim mereka yang kuat ke depannya. Kamu mendorong anak-anak di sini pada usia 7-10 tahun untuk mendapat wadah bermain sepakbola secara profesional dan menyenangkan," tambah Houchen.

Melihat rekam jejak sepakbola Oman ini, tentu saja bakal jadi pelajaran yang sangat berharga bagi skuat Timans U-16 Indonesia. Melawan tim kuat dan dibangun secara profesional oleh federasi sepakbola mereka bakal jadi pelecut bagi Garuda Muda untuk bisa tampil baik. Semoga saja PSSI mau meniru Oman membangun tim muda mereka, semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun