Mohon tunggu...
Politik

Reshuffle Kabinet dan Kekerasan di Dalam Kantor Staf Presiden (KSP)

10 Januari 2016   00:45 Diperbarui: 10 Januari 2016   01:07 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu reshuffle kabinet semakin kencang disemua media tanah air. Beberapa nama pun sudah mulai ramai di isukan bakal terkena reshuffle jilid II ala Jokowi –Jk.

Nama yang paling santer dan ramai di media pertama adalah Rini Soemarno (Menteri BUMN), hal ini pasti nya berkorelasi dengan kasus Pelindo II. Kasus yg di pansus kan oleh DPR RI merekomendasikan Bpk RJ Lino sebagai Dirut Pelindo II untuk segera diberhentikan dari jabatannya.

Isu kencang ini seolah mengubur kasus tentang rekaman Bpk Setya Novanto di kasus Freeport “Papa minta saham”.

Walaupun sesungguhnya kasus ini bukan kali pertama di Indonesia, hanya menteri SDM Sudirman Said terlalu lebay buat saya.

 

Isu reshuffle pun semakin kencang terkait dugaan keterlibatan Jaksa Agung dalam kasus korupsi di tubuh partai muda usia yaitu NASDEM.

Dalam hal ini pula saya sampaikan tentang kasus penganiayaan,kekerasan,intimidasi dan perampasan secara paksa yg dilakukan oknum mengatasnamakan orang-orang kantor staff presiden (KSP).

Lalu siapa yang bertanggung jawab?, maka jawaban saya adalah saudara Teten Masduki selaku kepala kantor staff presiden, ditambah dengan bukti undangan saudara Teten Masduki lewat sekretaris pribadi nya saudari Rara via whatsapp ke korban saudara Irwan Suhanto.

Ditambah bukti-bukti pengambilan dana di wilayah Djuanda yang jelas berada didekat kantor kepresidenan. Tindak pemerasan yang dilakukan didalam istana yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mengaku orang staff istana ini pun juga disertai penganiayaan, proses intimidasi sampai korban pun tak boleh melakukan visum.

Kasus inipun sudah saya sampaikan kepada Komnas HAM untuk segera mengusut kasus ini hingga tuntas dan menyeret semua para pelaku-pelaku nya.

Ini kah keadlian?, masih layak kah saudara Teten ada disitu?, saudara Teten di istana pun saya yakini hanya stempel simbol pemerintahan Jokowi –JK yg anti korupsi, mengingat saudara Teten mantan ICW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun