Mohon tunggu...
Indira Susetyawati
Indira Susetyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan swasta

Saya adalah ibu dua anak laki-laki yang gemar mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat, seperti travelling, mengikuti seminar pengembangan diri dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Bekerja dengan Banyak Wanita

26 November 2022   16:29 Diperbarui: 26 November 2022   16:39 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kantor saya mayoritas karyawannya adalah wanita, karena merupakan klinik kecantikan. Bertugas sebagai pimpinan, tahun ini merupakan tahun ke 14 saya di perusahaan ini. Berskala nasional, sebagai cabang, mengharuskan saya berkoordinasi dengan pusat yang tentu saja mayoritas karyawannya adalah wanita juga. Begitupun rekan-rekan di cabang lain, didominasi oleh wanita. 

Menyenangkannya bekerja dengan banyak wanita adalah kita selalu up date tentang perawatan wajah, tubuh dan juga fashion. Agenda meeting selalu dibumbui dengan adegan foto bersama dengan berbagai angle. Saya termasuk tipe yang tomboy, tetapi karena tuntutan kerja jadinya mengikuti. 

Saya belajar dandan juga semenjak kerja disini. Tetapi bekerja dengan mahluk dari Venus ini bisa menguras emosi juga loh, utamanya karena memiliki periode PMS yang bisa merubah mood dan perilaku setiap bulan pada hari -hari tertentu. 

Dengan pengalaman selama 14 tahun, saya telah melalui berbagai versi drama di kantor, karyawan datang dan pergi, tetapi lucunya drama tertentu terulang dan terulang lagi. Walaupun pemain dramanyanya beda. Yang paling sering adalah pertengkaran mengenai jadwal kerja, dimana ada pihak yang mau ganti jadwal sementara yang diajak gantian tidak mau. 

Utamanya pada hari akhir pekan ya, karena sebagai klinik kecantikan justru ramai di akhir pekan. Jika sudah buntu biasanya mereka datang ke saya untuk meminta pendapat, bukan perkara yang mudah untuk memutuskan acara mana yang lebih penting antara reuni dengan teman SMA yang sudah sekian tahun tidak bertemu atau arisan ibu-ibu yang berpotensi dapat arisan. 

Sebagai orang yang praktis, saya selalu kembalikan lagi kepada mereka dengan ancaman jika tidak bisa menemukan solusi yang saling menguntungkan maka saya akan melakukan undian. Biasanya setelah itu, mereka bisa saja menemukan solusi yang tidak terpikirkan sebelumnya. 

Problem kedua yang paling sering terjadi adalah memendam masalah, jika melihat atau dirugikan teman yang dilakukan adalah diam. Iya diam saja, sambil ngomel-ngomel ke semua orang tetapi justru tidak ngomel ke yang bersangkutan. Dan akhirnya keluhan disampaikan ke saya sebagai pimpinan tertinggi, di saat saya memanggil orang yang dimaksud, reaksinya sama. 

Orang yang dilaporkan akan marah, kenapa tidak langsung disampaikan ke dia saja, kok malah dilaporkan ke saya selaku pimpinan tertinggi. Ini mungkin yang dimaksud budaya orang Timur yang serba sungkan ya, padahal rasa tidak enak setelah kasus ini terbuka sebenarnya sama tidak enaknya dengan saat menegur langsung. 

Sebenarnya lucu juga jika orang merasa bahwa sebagai pimpinan saya bisa tahu dengan sendirinya hal-hal yang tidak beres di lapangan, dan akan menegurnya. Karena kadang yang dipermasalahkan ini bukan hal besar yang mengganggu operasional, tetapi hal kecil yang dampaknya lebih berasa ke teman sekitarnya saja. 

Masalah berikutnya adalah komunikasi, hal yang disampaikan ke satu orang bisa disampaikan ke orang lainnya dengan arti yang berbeda jauh dari maksud semula. Disini persepsi bermain, satu hal biasa bisa diterima berbeda dan jadi negatif saat disampaikan kembali ke orang lain karena sudah terdistorsi oleh persepsi. 

Utamanya jika yang dibahas adalah hal-hal sensitif seperti kebijakan perusahaan, insentif dan lain-lain. Yang ingin saya bagikan jika Anda berada pada posisi seperti saya, harus bekerja dengan banyak wanita, berikut beberapa tipsnya. Ingatlah! Anda bekerja untuk mendapatkan uang, jika mendapat teman itu anggaplah bonus. 

Konsep pertemanan di tempat kerja ini riskan, karena ketika Anda menganggap sebagai teman maka akan muncul harapan-harapan dari Anda maupun teman Anda. Jika harapan ini tidak berjalan sesuai, maka timbul rasa tidak enakan. 

Misal teman Anda protes mengenai perubahan sistem insentif, dia akan mengharapkan Anda mendukung dia. Padahal Anda bisa memaklumi keputusan yang diambil oleh perusahaan utamanya karena dampak dari pandemi. Jika Anda mendukung dia, perusahaan akan menilai Anda kurang baik. 

Padahal jika akhirnya perusahaan gerah, dan rekan Anda terkena dampaknya, tidak menutup kemungkinan Anda juga kena. Teman Anda adalah anak tunggal yang belum menikah, sementara Anda memiliki dua anak balita yang membutuhkan biaya banyak. Jika kehilangan pekerjaan, tentu teman Anda tidak mungkin membantu biaya Anda sampai menemukan tempat kerja baru kan. 

Komunikasikan apapun masalah Anda langsung pada orangnya, jika Anda sudah menyampaikan dan tidak ada perubahan. Berceritalah pada pimpinan divisi, dan terakhir jika sudah mencoba semua jalan mentok barulah bercerita pada pimpinan tertinggi. 

Ingatlah hal ini Anda lakukan untuk mencari solusi terbaik. Sering kali kita ribut kemana-mana, justru tidak pernah berbicara pada yang bersangkutan. Percayalah bahwa tidak semua orang bisa menerima telepati, sehingga jika tidak dikatakan langsung maka dia tidak akan mengerti atau tidak menyadari bahwa yang dilakukannya adalah menganggu. 

Mengatakan pada pimpinan tentu terasa seperti pengadu yang tidak perhatian dengan temannya. Tentu saja saat menyampaikan kepada yang bersangkutan, pilih waktu dan tempat yang pas yaitu ditempat yang tidak ada orang lain lebih baik. Dan sampaikan dengan baik yang menjadi keluhan. Serta ceritakan harapan Anda , mengenai apa yang Anda inginkan untuk dirubah. 

Cegah drama dengan mengurangi menceritakan suatu peristiwa dengan bumbu-bumbu berupa emosi. Terkadang lupa dengan masalah sesungguhnya, tapi lebih sakit hati dengan emosi atau cara penyampaian cerita yang telah berbumbu. Ini  memang tidak mudah, utamanya untuk tipe ekstrovert yang akan menceritakan segala sesuatu lengkap dengan detil-detilnya. 

Ada baiknya dicari dulu inti permasalahan yang dikeluhkan, dan itu yang diceritakan di awal. Serta harapan atas apa yang Anda harapkan untuk berubah, untuk diselesaikan. Hal ini bisa disikapi dengan duduk diam terlebih dahulu, menyendiri, dan tuliskan permasalahan dalam poin-poin serta penyelesaian apa yang diharapkan.

Terkadang setelah menuliskan, kita bisa menjadi lega dan setelah membacanya kembali jadi berpikir bahwa ini sebenarnya masalah kecil yang besok pun sudah tidak akan menjadi masalah. Tulisan Anda ini seperti curahan hati yang melegakan sehingga sudah cukup memuaskan. 

Kenali juga siklus PMS Anda, karena pada saya hal ini berpengaruh pada waktu-waktu tertentu dimana saya menjadi lebih emosional daripada biasanya. Menahan diri beberapa jam sebelum bertindak atau memutuskan sesuatu akan menjadi langkah yang bijaksana untuk memastikan bahwa emosi ini bukan karena hormonal. 

Mengingat tanggal penting, mendengarkan keluh kesah, memberi hadiah-hadiah kecil pada perayaan tertentu, juga menjadi hal-hal yang diperlukan saat bekerja dengan mayoritas wanita. Sambil tetap juga menjaga kedisiplinan dalam bekerja. Yang terakhir, milikilah circle pertemanan diluar kantor.

Jalin hubungan dengan teman di tempat kuliah, sekolah, arisan mama-mama, ataupun komunitas olah raga. Ini sebagai penyeimbang sehingga tidak terpaku pada interaksi di tempat kerja saja. Dengan semakin banyaknya orang yang Anda temui, toleransi Anda akan semakin tinggi karena menyadari betapa beragamnya karakter manusia. 

Anda bisa bercerita dengan nyaman karena circle diluar kantor biasanya tidak saling mengenal sehingga mereka bisa memberikan masukan atau saran yang lebih netral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun