Mohon tunggu...
Indira Diana Puspasari
Indira Diana Puspasari Mohon Tunggu... crawlyo

Co-Founder dari sebuah bisnis jasa pembuatan website dan SEO bernama crawlyo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Google Berkata "Lupakan Teks": Era SEO Suara dan Visual Dimulai

19 Agustus 2025   08:55 Diperbarui: 19 Agustus 2025   08:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama bertahun-tahun, kita diajarkan bahwa untuk memenangkan SEO, kita harus fokus pada kata kunci yang diketik. Namun, kini ada bisikan-bisikan dari algoritma Google yang seolah berkata, "Lupakan teks! Era baru telah dimulai". Ini bukanlah isyarat untuk berhenti menulis, melainkan pengumuman bahwa cara pengguna mencari informasi telah berevolusi. Berkat asisten virtual seperti Google Assistant, Siri, dan teknologi Google Lens, pencarian kini lebih sering dilakukan hanya dengan suara atau gambar. Pertumbuhan pesat ini mengubah lanskap SEO secara fundamental. Mengabaikan tren ini sama saja dengan menutup pintu bagi jutaan calon pelanggan di masa depan. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa optimasi untuk pencarian suara (voice search) dan pencarian visual (visual search) adalah keharusan, serta strategi praktis untuk menerapkannya.

Pencarian tanpa ketik ini adalah bagian dari evolusi besar yang dilakukan Google, yang kini mengintegrasikan kecerdasan buatan untuk memberikan jawaban langsung. Perubahan ini bisa Anda pahami lebih dalam melalui artikel Apa Itu Google SGE? Masa Depan Pencarian dan Cara Konten Anda Tetap Relevan.

Pencarian Suara: Mengapa Berbeda dan Bagaimana Mengoptimalkannya?

Pencarian suara adalah bentuk pencarian di mana pengguna berbicara ke perangkatnya untuk menemukan informasi. Ini berbeda dari pencarian teks biasa karena pengguna cenderung menggunakan bahasa yang lebih natural, percakapan, dan seringkali berbentuk pertanyaan.

Karakteristik Pencarian Suara:

  • Bersifat Percakapan: Pengguna tidak lagi mengetik "cuaca Jakarta", melainkan bertanya "Bagaimana cuaca di Jakarta hari ini?". Kalimatnya lebih panjang (long-tail keywords) dan natural.

  • Berbentuk Pertanyaan: Pertanyaan sering diawali dengan kata-kata seperti "siapa," "apa," "bagaimana," "di mana," atau "kapan."

  • Niat Pencarian Spesifik: Pengguna voice search biasanya memiliki niat yang sangat spesifik, misalnya mencari restoran terdekat atau menanyakan jam buka toko.

Strategi SEO untuk Pencarian Suara:

  1. Fokus pada Kata Kunci Long-Tail dan Pertanyaan: Riset kata kunci Anda harus bergeser dari frasa pendek ke kalimat yang lebih panjang dan percakapan. Identifikasi pertanyaan yang mungkin diajukan audiens Anda dan jadikan itu sebagai judul atau sub-judul konten.

  2. Buat Konten Berbentuk FAQ (Frequently Asked Questions): Format tanya-jawab sangat cocok untuk voice search. Dengan membuat halaman FAQ, Anda tidak hanya membantu pengguna, tetapi juga meningkatkan peluang konten Anda untuk dipilih sebagai featured snippet (jawaban langsung) oleh Google. Asisten suara seringkali membaca jawaban dari featured snippet ini.

  3. Tulis dengan Gaya Natural: Hindari jargon yang terlalu rumit. Tulis konten dengan bahasa yang mudah dipahami, seolah-olah Anda sedang berbicara dengan seseorang. Tingkat keterbacaan yang tinggi sangat penting.

  4. Optimasi untuk Pencarian Lokal: Banyak pencarian suara memiliki niat lokal, seperti "restoran terdekat" atau "bengkel mobil di sekitar sini." Pastikan informasi bisnis Anda di Google Business Profile (GBP) lengkap dan akurat.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun