Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Bukan Kanker yang Membunuhku. Kanker Menyelamatkan Hidupku."

11 Maret 2017   21:28 Diperbarui: 11 Maret 2017   21:33 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


https://www.youtube.com/watch?v=rhcJNJbRJ6U&t=182s

Teman-teman, karena banyak yang memintaku menterjemahkan paparan Anita Moorjani ini, maka ini adalah terjemahan dari paparan tersebut.

Selamat menikmati dan semoga berkah dan bermanfaat.

----

Sungguh sangat senang berada di sini. Saya sangat bahagia melihat anda semua. Tahukah anda, bahwa alasan terbesar mengapa aku sangat bahagia berada di sini, adalah karena aku seharusnya sudah tidak lagi hidup hari ini. Seharusnya aku sudah meninggal 2 Februari 2006. Hari itu seharusnya menjadi hari terakhirku dalam hidup fisik ini. Karena pada hari itu dokter mengatakan pada suamiku dan keluargaku bahwa aku hanya punya beberapa jam saja untuk hidup.

Aku sekarat karena N-stage lymphoma, sejenis kanker getah bening. Aku sudah berjuang menghadapinya selama empat tahun pada hari itu. Kanker sudah menyebar ke seluruh tubuhku melalui kelenjar getah beningku.

Saat itu aku mengalami koma. Dokter berkata saat itu adalah jam-jam terakhirku, karena seluruh organ tubuhku sudah tak lagi berfungsi. Jadi kalau ada yang harus menemuiku sebelum aku meninggal, itulah saatnya.

Pada saat itulah, tanpa sepengetahuan siapapun yang ada di sekelilingku, meskipun aku sedang ada dalam koma, dan mataku tertutup, aku sadar akan apapun yang terjadi di sekelilingku. Aku menyadari betapa stress nya suamiku, namun ia terus ada di sebelahku memegang tanganku. Aku tahu apapun yang dilakukan para dokter. Mereka memasang berbagai alat dalam tubuhku, menyedot cairan dalam paru-paruku agar aku dapat bernafas lebih mudah.

Aku tahu segala hal yang terjadi saat itu. Aku merasa memiliki penglihatan 360 derajat. Aku bisa melihat semua yang terjadi di sekeliling tubuhku, tapi tidak hanya apa yang terjadi di dalam ruangan itu, aku bisa melihat lebih dari itu.

Seakan-akan aku bisa keluar dari tubuhku. Aku melihat tubuhku terbaring di tempat tidur rumah sakit. Tapi aku tak lagi terikat padanya. Rasanya aku bisa berada di manapun pada saat yang sama. Rasanya di manapun aku meletakkan perhatianku, di sanalah aku berada.

Aku tahu apa yang terjadi pada saudaraku di India. Tubuhku ada di Hong Kong. Saudaraku ada di India, bergegas menuju pesawat terbang untuk menjengukku. Ia ingin melihatku sebelum aku meninggal. Aku bisa melihatnya. Aku merasa aku berada bersamanya. Aku melihatnya di pesawat.

Lalu aku juga bisa merasakan kehadiran ayah dan sahabatku yang sudah meninggal. Aku merasa mereka memanduku dan berkomunikasi denganku.

Satu hal yang kurasakan dalam kondisi yang sangat meluas ini, aku merasa mendapat kejelasan. Aku bisa memahami segalanya. Aku mengerti mengapa kanker ada padaku. Saat itulah aku sadar bahwa aku lebih besar darinya. Sesungguhnyalah kita semua lebih besar dan lebih kuat dari apa yang kita sadari saat kita berada dalam tubuh fisik kita.

Aku merasa aku terhubung dengan semua orang, dokter, suster, suamiku, ibuku, saudaraku, dan semua. Aku merasa bahwa kita semua memiliki kesadaran yang sama. Aku merasa bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Aku bisa merasakan stress yang mereka rasakan.

Aku bisa merasakan bahwa dokter sudah menyerah. Tapi aku merasa bahwa saat itu aku tidak terpengaruh drama yang sedang berlangsung. Aku merasa bahwa saat kita tidak terperangkap tubuh fisik kita, kita semua, aku dan anda, dan kita semua, kita semua adalah ekspresi dari kesadaran yang sama. Itulah yang aku rasakan.

Aku merasa ayahku mecoba memberi tahuku bahwa saatku belum tiba. Aku masih harus kembali ke tubuh fisikku. Awalnya, aku tak mau kembali, karena aku saat itu merasa bisa memilih. Jadi awalnya aku tak mau kembali. Aku tak bisa menemukan alasan apapun untuk kembali pada tubuh yang sakit dan sekarat. Aku merasa menjadi beban keluargaku, aku menderita. Jadi aku tak mau kembali.


 Tapi kemudian aku tiba-tiba aku merasa mengerti. Dan karena aku mengerti mengapa kanker ada padaku, aku tahu bahwa kalau aku kembali pada tubuhku, tubuhku akan sembuh dengan cepat sekali. Jadi, saat itu aku memutuskan untuk kembali, dan seakan-akan ayah dan sahabatku berkata padaku, “Sekarang kamu tahu sesungguhnya kamu siapa, jadi kembalilah hidup tanpa rasa takut.”

Dan pada saat itulah aku terbangun dari koma.

Keluargaku sangat lega melihatku bangun. Dokter tak bisa menjelaskan. Dokter-dokter ada di sana dan mereka sangat kaget, tapi mereka juga sangat berhati-hati, karena mereka tak bisa tahu apa yang sedang terjadi, dan aku pun masih sangat lemah.

Tak ada yang tahu apa yang sedang terjadi. Apakah aku akan terus bebas dari koma, sembuh, atau kembali sakit. Tapi aku tahu, aku akan membaik. Aku mengatakan pada keluargaku, “Aku akan membaik, aku tahu aku akan membaik. Ini bukan waktuku.”

Dalam lima hari aku sudah bisa keluar dari rumah sakit, pulang ke rumah. Aku bebas dari kanker secara total.

Saat itu aku mulai hidup kembali, dan hidupku benar-benar berubah. Kesadaranku mengubah cara pandangku pada dunia. Pengalamanku mengubah pandanganku pada tubuh fisikku, pada sakit, dan pada dunia.

Kini aku merasa bahwa kita semua ada dalam sebuah gudang yang sangat gelap. Anda tak bisa melihat apa-apa, apa yang ada di depan anda, dan di manapun. Benar-benar gelap dan kita hanya punya satu lampu senter. Bayangkan anda menyalakan lampu senter itu dan mencoba melihat ada apa di sekitar anda. Apapun yang dapat anda lihat hanyalah apa yang bisa tertangkap oleh lampu senter tersebut. Saat kita mengarahkan senter ke sana, hanya di sana itulah yang dapat kita lihat. Lainnya tetap gelap. Kalau anda mengarahkan ke tempat lain, tempat lain itulah yang akan menjadi jelas terlihat. Lainnya tetap gelap.

Dan bayangkan tiba-tiba suatu hari sebuah lampu besar menerangi seluruh gudang besar itu, dan anda tiba-tiba sadar bahwa ternyata gudang itu amat sangat besar. Gudang itu jauh lebih besar daripada yang bisa anda bayangkan sebelumnya. Ada rak-rak bersisi-sisian dengan berbagai jenis barang berbagai rupa. Segala hal yang bisa anda bayangkan dan tak bisa anda bayangkan ada di sana, semua ada di rak-rak tersebut. Ada yang cantic, ada yang tak terlalu cantik. Ada yang besar, yang kecil, ada yang memiliki berbagai warna yang tak pernah anda lihat sebelumnya, warna yang tak pernah anda bayangkan ada. Ada yang aneh dan lucu, semua ada tertata rapi. Ada yang pernah anda lihat dengan bantuan lampu senter, tapi sebagian besar tak pernah anda lihat, karena lampu senter itu tak pernah mampu mencapai semua itu.

Kini bayangkan lampu besar itu mati lagi, dan anda kembali hanya bisa menggunakan satu lampu senter. Kini meskipun anda hanya bisa melihat dengan satu lampu senter, anda sudah tahu bahwa banyak sekali yang ada di gudang di mana anda berada. Semua ada saat itu juga secara besamaan dengan apa yang tak bisa terlihat. Kini anda tahu bahwa meskipun anda tak bisa melihat semua itu, bukan berarti semua itu taka da. Anda tahu kini bahwa anda memiliki pengalaman ini. Inilah yang aku rasakan.

Aku merasa bahwa ada banyak sekali hal dari apa yang kita percayai ada, dan jauh lebih banyak dari yang pernah kita alami. Cuma memang semua itu tak bisa dijangkau oleh lampu senter kita.

Untuk membantu anda lebih mengerti lagi, aku ajak anda bermain, bereksperimen. Cobalah melihat ke sekeliling ruangan ini dan temukan semua yang berwarna merah. Lihatlah sekeliling dan ingat-ingat, karena aku akan menanyakannya. OK, tutup mata anda, sekarang apa yang anda lihat berwana biru. Hehehehe.

Tidak ada. Coba deh renungkan, tidak ada. Sekarang buka mata dan lihatlah ke sekeliling anda. Lihatlah bahwa ternyata banyak yang berwarna biru di samping yang berwarna merah, tapi anda tidak menyadarinya saja. Anda tak melihatnya sebelumnya. Mengapa? Karena anda tak menyadarinya.

Lampu senter, apakah itu? Itulah kesadaran anda. Lampu senter itu adalah tingkat kesadaran anda. Saat anda menyalakan kesadaran anda pada sesuatu hal, hal itu menjadi kenyataan, hal itu akan menjadi pengalaman anda. Mungkin saat itu juga ada sesuatu di bawah hidung anda, tapi karena lampu senter anda tidak menyinarinya, anda tak akan melihatnya. Anda tak akan menyadarinya.

Coba fikirkan. Fikirkan bilyaran dolar yang kita keluarkan untuk membangun kesadaran akan kanker (cancer awareness). Coba fikirkan semua kampanye kesadaran kanker. Bayangkan kalau anda menggantinya dengan kesadaran akan kebugaran (wellness awareness), tentu dunia ini akan menjadi sangat berbeda.

Bayangkan jika kita memusatkan semua usaha pada kedamaian, dan bukan pada peperangan. Kita akan memiliki dunia yang sangat bebeda jika kita mengganti kesadaran kita.

Untuk lebih membawanya nyata dalam kehidupan, aku ingin berbagi apa kesadaran yang aku pelajari dari pengalamanku:

1. Cinta

Hal yang paling penting yang kupelajari adalah bahwa hal yang paling penting untuk kita perhatikan dan sadari adalah cinta. Ini nomor satu.

Dan saat aku mengatakan cinta, sangat mudah untuk bekata, “Kita harus mencintai manusia lain.” Tapi satu hal yang aku pelajari, adalah bahwa aku memiliki kanker karena aku tak mencintai diriku sendiri. Ini sangat penting.

Saat kita mencintai diri kita sendiri, kita menghargai diri kita sendiri. Saat kita menghargai diri kita sendiri, kita mengajari orang bagaimana kita harus diperlakukan.

Saat anda mencintai diri anda sendiri, anda tak akan merasa perlu mengendalikan orang lain atau merendahkan orang lain. Anda juga tak akan membiarkan orang lainmerendahkan anda. Jadi mencintai diri anda sendiri sama pentingnya dengan mencintai orang lain.

Semakin anda cinta pada diri anda sendiri, makin banyak cinta yang dapat anda berikan pada orang lain.

2. Janganlah takut dalam hidup.

Kebanyakan dari kita dibesarkan dengan rasa takut. Kita diajarkan untuk takut pada segalanya. Aku dulu takut pada segala macam hal. Aku takut kanker, aku takut salah makan, aku takut mengecewakan orang lain, aku takut pada segala hal. Aku takut gagal, dan kebanyakan dari kita dibesarkan untuk takut pada berbagai hal.

Banyak orang merasa bahwa rasa takut menyelamatkan kita. Hal ini tidak benar. Cintalah yang menyelamatkan kita. Saat and mencintai diri anda sendiri, dan orang lain, anda memastikan bahwa anda akan selamat, dan menjaga keselamatan orang lain.

Cinta menjaga anda jauh lebih selamat daripada rasa takut.

3. Humor, tawa dan kegembiraan.

Kita dilahirkan untuk tahu hal ini. Kita dilahirkan untuk tahu bahwa tertawa itu penting, karena itulah yang kita lakukan saat kita kecil. Kita lahir dengan cinta dan tanpa rasa takut. Tapi semua berubah saat kita menjadi dewasa.

Kalau para politisi belajar tertawa lebih banyak, kita akan punya dunia yang berbeda. Dan kalau lebih banyak yang tertawa, jumlah orang yang sakit akan lebih sedikit. Anda akan butuh lebih sedikit rumah sakit, dan penjara.

4. Hidup adalah sebuah karunia.

Benar-benar karunia.

Kebanyakan dari kita menganggap hidup sebagai beban. Seharusnya tidak begitu. Sayangnya kita seringkali baru sadar nilai dari sesuatu setelah kita kehilangan sesuatu tersebut.

Aku pun harus kehilangan hidupku dulu untuk bisa menyadari betapa berharganya hidup. Dan aku tak ingin orang lain melakukan kesalahan yang sama. Itulah sebabnya aku berdiri sendiri untuk menyampaikan pesanku. Karena aku tak ingin orang lain menyadarinya saat semua sudah terlambat.

Hidup anda adalah karunia.

Bahkan semua tantangan yang ada adalah karunia. Saat aku punya kanker, kanker menjadi tantangan terbesar dalam hidupku. Dan kini, saat aku melihat ke belakang, aku merasa itulah karunia terbesar yang pernah ada.

Orang mengira bahwa kanker membunuhku. Bahkan aku pun merasa begitu. Tapi sesungguhnya aku sendirilah yang membunuh diriku sendiri jauh sebelum aku memiliki kanker. Kanker menyelamatkan hidupku.

Semua bencana dalam hidup anda adalah karunia. Pada akhirnya anda akan selalu menemukan bahwa semua bencana adalah karunia. Dan kalau ada tidak merasakannya, artinya anda belum sampai di ujung.

5. Jadilah diri anda sendiri.

Jadilah yang terbaik yang bisa anda wujudkan. Bersinarlah seterang yang anda bisa. Rangkullah keunikan anda. Sadarilah siapa anda sesungguhnya, kenali diri anda, cintai diri and tanpa pamrih, dan jadilah diri anda.

Dengan lima hal di atas, aku mengundang anda untuk hidup tanpa rasa takut.

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun