Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Bukan Kanker yang Membunuhku. Kanker Menyelamatkan Hidupku."

11 Maret 2017   21:28 Diperbarui: 11 Maret 2017   21:33 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kini aku merasa bahwa kita semua ada dalam sebuah gudang yang sangat gelap. Anda tak bisa melihat apa-apa, apa yang ada di depan anda, dan di manapun. Benar-benar gelap dan kita hanya punya satu lampu senter. Bayangkan anda menyalakan lampu senter itu dan mencoba melihat ada apa di sekitar anda. Apapun yang dapat anda lihat hanyalah apa yang bisa tertangkap oleh lampu senter tersebut. Saat kita mengarahkan senter ke sana, hanya di sana itulah yang dapat kita lihat. Lainnya tetap gelap. Kalau anda mengarahkan ke tempat lain, tempat lain itulah yang akan menjadi jelas terlihat. Lainnya tetap gelap.

Dan bayangkan tiba-tiba suatu hari sebuah lampu besar menerangi seluruh gudang besar itu, dan anda tiba-tiba sadar bahwa ternyata gudang itu amat sangat besar. Gudang itu jauh lebih besar daripada yang bisa anda bayangkan sebelumnya. Ada rak-rak bersisi-sisian dengan berbagai jenis barang berbagai rupa. Segala hal yang bisa anda bayangkan dan tak bisa anda bayangkan ada di sana, semua ada di rak-rak tersebut. Ada yang cantic, ada yang tak terlalu cantik. Ada yang besar, yang kecil, ada yang memiliki berbagai warna yang tak pernah anda lihat sebelumnya, warna yang tak pernah anda bayangkan ada. Ada yang aneh dan lucu, semua ada tertata rapi. Ada yang pernah anda lihat dengan bantuan lampu senter, tapi sebagian besar tak pernah anda lihat, karena lampu senter itu tak pernah mampu mencapai semua itu.

Kini bayangkan lampu besar itu mati lagi, dan anda kembali hanya bisa menggunakan satu lampu senter. Kini meskipun anda hanya bisa melihat dengan satu lampu senter, anda sudah tahu bahwa banyak sekali yang ada di gudang di mana anda berada. Semua ada saat itu juga secara besamaan dengan apa yang tak bisa terlihat. Kini anda tahu bahwa meskipun anda tak bisa melihat semua itu, bukan berarti semua itu taka da. Anda tahu kini bahwa anda memiliki pengalaman ini. Inilah yang aku rasakan.

Aku merasa bahwa ada banyak sekali hal dari apa yang kita percayai ada, dan jauh lebih banyak dari yang pernah kita alami. Cuma memang semua itu tak bisa dijangkau oleh lampu senter kita.

Untuk membantu anda lebih mengerti lagi, aku ajak anda bermain, bereksperimen. Cobalah melihat ke sekeliling ruangan ini dan temukan semua yang berwarna merah. Lihatlah sekeliling dan ingat-ingat, karena aku akan menanyakannya. OK, tutup mata anda, sekarang apa yang anda lihat berwana biru. Hehehehe.

Tidak ada. Coba deh renungkan, tidak ada. Sekarang buka mata dan lihatlah ke sekeliling anda. Lihatlah bahwa ternyata banyak yang berwarna biru di samping yang berwarna merah, tapi anda tidak menyadarinya saja. Anda tak melihatnya sebelumnya. Mengapa? Karena anda tak menyadarinya.

Lampu senter, apakah itu? Itulah kesadaran anda. Lampu senter itu adalah tingkat kesadaran anda. Saat anda menyalakan kesadaran anda pada sesuatu hal, hal itu menjadi kenyataan, hal itu akan menjadi pengalaman anda. Mungkin saat itu juga ada sesuatu di bawah hidung anda, tapi karena lampu senter anda tidak menyinarinya, anda tak akan melihatnya. Anda tak akan menyadarinya.

Coba fikirkan. Fikirkan bilyaran dolar yang kita keluarkan untuk membangun kesadaran akan kanker (cancer awareness). Coba fikirkan semua kampanye kesadaran kanker. Bayangkan kalau anda menggantinya dengan kesadaran akan kebugaran (wellness awareness), tentu dunia ini akan menjadi sangat berbeda.

Bayangkan jika kita memusatkan semua usaha pada kedamaian, dan bukan pada peperangan. Kita akan memiliki dunia yang sangat bebeda jika kita mengganti kesadaran kita.

Untuk lebih membawanya nyata dalam kehidupan, aku ingin berbagi apa kesadaran yang aku pelajari dari pengalamanku:

1. Cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun