Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesopanan, antara Budaya dan Sosial Pada Era Modern

15 Oktober 2017   00:51 Diperbarui: 16 Oktober 2017   09:25 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tau apa lu soal cewek?"

Kalimat itu naas saya ucapkan saat sedang duduk dalam sebuah permasalahan, dimana teman teman nongkrong kami memang kebetulan sedang bertemu dan berbincang bersama setelah sekian lama belum bertemu lagi, kali ini saya tidak akan menceritakan tentang suatu dominasi diantara lingkaran interaksi kami semua, tetapi, saya akan menceritakan sebuah konflik, approximately dapat dikatakan seperti itu.

Waktu demi waktu berjalan, seperti jam dinding yang berada diujung resto ini, selalu berputar dengan kaku, segala macam hal, seperti pada konteksnya, disini, adalah buah dari suatu kesalahan, yang sudah terlalu jauh dibiarkan, barangkali masih sering di telantarkan, memang masih bisa di toleransi.

Namun dengan konsekuensi kalau itu adalah hal yang setidaknya tetap mendapat kesempatan untuk diberikan pembenaran, tetapi jika kita tetap membiarkannya, maka kitaakan mengerti alasan atas mengapa seekor macan pernah bangun karena sebuah kesalahan yang dilakukan, secara berulang ulang.

Ah.. pernyataan itu. Selalu tersimpan di benak saya.

Belakangan ini, teman teman kami sedang sangat heboh, mereka heboh pada persoalan cewek karena ada tanduk panas dibalik itu semua yang memulainya. Teman teman kami begitu kokoh memperhatikan wacana dari bibir seseorang, mereka semua terlena dengan melahap semua cuap cuap orang tersebut.

Meski si gila leo yang seringkali menjadi acuan atensi banyak perhatian dari para pendengar disini, masih belum cukup untuk membuat suasana semakin heboh lagi seperti pada saat sekarang, dan sampai... satu kalimat busuk yang menciduk kepala ini, terasa begitu memuakkan, saat saya sedang bersantai, menikmati secangkir coklat yang sudah saya pesan beberapa jam lalu.

Oddys: "Eh, lo semua pada tau nggak, kalo cewek itu maunya di gini gini gini, pasti mereka ketagihan, lo gunain aja nafsu mereka, pasti pada ketawan tuh maunya, keranjang semua brooo, ahahah dasar cewek, mahlukbodoh!"

"Bener odds, lo emang gokil bro, cewek tu emang harus jadi pemuasan kita bareng bareng, ya nggak bro? Coba lo liat deh diujung sana, Nau yang nasibnya nggak pernah terkuak tentang kehidupannya sama cewek."

Ha ha ha, begitu senang rasanya saat saya mendengar teman muda kita ini sedang bersuka cita tentang sesuatu yang tercium, bahkan menyengat, saya pikir, ber-aroma nyaris seperti omong kosong.

Namun cerdasnya, kawan kawan terdahulu kami, layaknya irv, leo, nathan, javran dan saya yang memilih untuk lebih bijaksana, agar menahan diri untuk selalu bersikap bijak agar tidak menumpahkan ampas sepele ke wajah pembicaraan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun