Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lee Kuan Yew dan “Usman-Harun” (Pahlawan Bagi Negaranya)

25 Maret 2015   08:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lee Kuan Yew dan “Usman-Harun” (Pahlawan Bagi Negaranya)

Senin (21/3/2015) seorang tokoh karismatik dan visioner pendiri negara Singapura, Lee Kuan Yew meninggal dunia dalam usia 91 tahun akibat penyakit pneumonia. Rakyat Singapura berkabung selama sepekan. Rencana pemakaman Lee Kuan Yew dilakukan hari minggu (29/3/15) di University Cultural Center, National University of Singapore.

Kemajuan ekonomi negara Singapura dibawah kepemimpinannya sudah tidak diragukan lagi. Kebersihan, ketertiban, keamanan kota Singapura, kenyamanannya mengalahkan kota-kotalain di negara Asean.

Ingat Lee Kuan Yew tentu kitatidak dapat melupakan pahlawan nasional Indonesia bernama “Usman-Harun”. Usman bin Moh Ali dan Harun bin Said merupakananggota KKO (korps komando operasi / korps marinir) yang dijatuhi hukuman mati (hukuman gantung) oleh pengadilan Singapura. Upaya banding yang diajukan pembelanya ke pengadilan Banding di London tidak diterima sehingga Usman-Harun dieksekusi pada 17 Oktober 1968. Upaya grasi dan permohonan maaf serta meminta agar hukuman mati Usman-Harun diringankan juga tidak mendapat tanggapan pemerintah Singapura.

Usman dan Harun dituduh oleh pemerintah Singapura melakukan pengeboman MacDonald House di Orchard Road wilayah pusat kota Singapura, yang menewaskan 3 (tiga) warga sipil dan melukai lebih 33 orang pada 10 maret 1965. Kemarahan rakyat Singapura dan Lee Kuan Yew yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri membuat hubungan diplomatik Indonesia-Singapura kurang harmonis.

Permusuhan Indonesia dan Malaysia, menjadikan Singapura yang saat itu masih merupakan bagian dari federasi Malaysia menjadi sasaran infiltrasi Indonesia. Tahun 1963, di masa Sukarno berkuasa ganyang Malaysia merupakan politik luar negeri yang dianut Indonesia. Usman dan Harun merupakan anggota marinir yang ditugaskanmenyusup memasuki wilayah singapura!

Sejak kejadian pengeboman MacDonald House, nama Usman-Harun menjadi nama yang sangat sensitif bagi rakyat singapura. Tahun 2014, saat Angkatan Laut Indonesia menamakan kapal perangnya dengan nama KRI Usman Harun, pemerintah Singapura protes keras atas penamaan tersebut, karena dianggap melukai perasaan warga Singapura yang pernah menjadi korban pengeboman Usman-Harun. Pemerintah Indonesia sendiri tetap bersikukuh, Usman Harun adalah pahlawan Indonesia, sehingga pemerintah Singapura tidak dapat mencampuri kedaulatan bangsa Indonesia untuk memberi nama kapal perang Usman-Harun.

Usman-Harun bukan sekedar nama kapal! Beberapa daerah di Indonesia bahkan telah mengabadikannya menjadi nama jalan maupun taman. Pemerintah daerah DKI Jakarta dengan Keputusan Gubernur juga mengabadikan namanya sebagai nama jalan. Jalan Usman Harun berada dikawasan Jakarta Pusat di depan markas korps Marinir. Saya pernah tinggal disekitar markas korps marinir, namun sepanjang pengetahuan saya nama jalan ini masih menggunakan nama lama, yaitu plank Jalan Prapatan belum diganti menjadi Jalan Usman Harun.

Politik adalah politik. Hubungan kemanusiaan tetap terjalin dengan baik. Persahabatan Lee Kuan Yew yang tulus dengan berbagai pemimpin dunia termasuk Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Ketika Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew melakukan kunjungan kenegaraan bertemu Presiden Suharto tahun 1973, Lee Kuan Yew menyempatkan diri menaburkan bunga di makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Menurut pemerintah Singapura Usman Harun disebut sebagai “penjahat” walaupun saat disidang tidak disidang sebagai tahanan perang. Namun bagi bangsa Indonesia Usman dan Harun adalah pahlawan.

Se-‘otoriter’ apapun seorang pemimpin sepanjang itu dilakukan dengan tulus untuk kesejahteraan rakyatnya, maka oleh rakyatnya akan dianggap sebagai pahlawan bagi bangsanya. Sekecil apapun seseorang yang berjuang, mengabdi / menjalankan tugas negaranya dan hidupnya didedikasikan untuk bangsanya sudah selayaknya disebut pahlawan!

Kini Lee Kuan Yew dan “Usman-Harun” telah berada di alam keabadian, kita tidak dapat menghakimi apakah seseorang dapat disebut penjahat atau bukan! Lee Kuan Yew adalah Singapura. Usman-Harun adalah marinir sejati! Semoga dedikasinya kepada bangsanya dikenang sepanjang masa!

Salam kompasianer!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun