Mohon tunggu...
Indah Sari
Indah Sari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Is Fine

Live is never flat so stay enjoy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Langit Biru-Chapter III

8 Mei 2020   22:24 Diperbarui: 8 Mei 2020   22:31 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Well, Holla semuanya semoga hari ini menyenangkan untuk kita semua. Ini adalah sebuah cerita fiksi, untuk tambahan cerita, saran, bahkan kritiknya bisa langsung komentar atau langsung DM Instagramku yah. Skuy, langsung baca gaes...

Chapter III -- Sepenggal Kisah

Tidak seperti hari sebelumnya pagi ini mentari begitu terlihat sangat indah. Terbangun dari tidur yang cukup dengan kehangatan kasih sayang dan kembalinya kenyamanan di rumah ini. Pasca di rawat inap, ibu dan ayah kembali ke rumah sunyi ini untuk tinggal dan merawatku hingga selesai UN. Bagiku ini hadiah yang sangat besar dan aku menerima sepenuhnya dengan rasa bahagia. Satu piring spaghetti hangat buatan ibu hadir menemani sarapanku pagi ini. Yang aku ingat saat itu meja makan dipenuhi dengan canda dan tawa kami.

Seusai sarapan ayah dan ibu mengantarkanku ke sekolah dengan mobil Ford Ecosport berwarna orange.  Selama perjalanan kami bersaut-sautan menyanyikan berbagai lagu Chrisye. Sesampainnya disekolah semua siswa tampak merasa kurang percaya diri dan terasa senyap. Karena hari ini dan seterusnya kami  siswa kelas 3 wajib mengikuti ujian Try Out (TO), les tambahan disekolah, dan les privat untuk mengahadapi UN yang hanya 1 bulan lagi. Saat jam istirahat semua teman-teman dikelasku saling membantu, untuk berdiskusi mengerjakan berbagai soal UN tahun sebelumnya dan berbagi tips cepat mengerjakan soal. Bagiku semua soal -- soal itu sangat mudah dipahami namun ada juga soal yang dapat menipu dan menjebak. Tapi Nuha dan Riana mengajarkan solusinya, mereka berdua sangat begitu reaktif saat mengajariku. Selain kami bertiga ada juga Amanda yang bergabung, kami merasakan bahwa kami berempat harus belajar bersama dan membuat kelompok belajar. Riana sangat menguasai fisika, Nuha pandai dalam menyelesaikan berbagai soal matematika, Amanda sangat ahli dalam bahasa Indonesia dan aku menguasai pelajaran biologi.

Menyelesaikan soal bersama dan berdiskusi sering kami lakukan. Bahkan  kami selalu bergantian rumah untuk berdiskusi. Orang tua kami pun sudah sangat dekat sejak saat itu. Hanya saja aku sedikit menjaga jarak kepada Nuha. Aku hanya tidak ingin rasa terdahulu kembali lagi saat ini. Saat dirumahku, ayah dan ibu tertarik pada Nuha. Hal itu terlihat saat ayah terus menanyai kesehariannya dan ibu yang membuatkan kudapan kesukaan Nuha yaitu risoles. Orang tuaku tampak nyaman dengan perilaku dan kepribadian Nuha. Tapi aku berusaha untuk menghiraukannya.

Sebelum pengumuman kelulusan semua guru dan siswa sepakat akan mengadakan acara perpisahan. Pesta perpisahan pada tahun 2016 ini bertempat di hotel Azharu bintang 5 di Palembang. Tema acaranya cowboy dan disetiap acara perpisahan sekolah kami selalu ada yang spesial. Untuk itu aku akan berpenampilan seperti Jessie teman cowboy Woddy film Toy Story. Sedangkan Riana yang berhijab menggunakan kemeja kotak-kotak abu-abu,celana jeans coklat, dan sepatu boots coklat tua. Amanda berpenampilan sedikit feminim dengan menggunakan kaos panjang rajut coklat dan rompi jeans serta topi baret coklat tua dengan sepatu boots. Pesta malam itu terasa sangat berbinar, sebagian siswa akan melanjutkan pendidikan diluar kota dan luar negeri. Saat sedang acara pertunjukkan teater tiba-tiba Nuha mengirimkan pesan untuk bertemu di taman hotel.

Lilin waran putih menemani langkahku untuk menuju taman. Disana ada sebuah ayunan dengan beralas kayu jati dan tali tambang. Sesampainya di taman aku langsung menaiki ayunan itu dan menikmati suasana malam itu. Selang 5 menit kemudian Nuha datang, ternyata Nuha ingin meminta penjelasan mengenai kejadia 2 tahun yang lalu. Setelah semuanya jelas kami berdua memutuskan untuk meninggalkan masa lalu dan menjadi sebagai sahabat.

Tak terasa hari-hari telah berlalu bahkan saat pengumuman kelulusan pun aku berhasil meraih peringkat pertama UN di sekolahku.Berita itu sangat menggembirakan kedua orangtuaku. Mereka yakin bahwa aku akan dapat mudah tumbuh menjadi anak yang dapat membahagiakan mereka berdua. Kedua orangtuaku membebaskanku untuk memilih di sekolah manapun. Keputusanku untuk meneruskan pendidikan di kota Padang. Aku ingin melukis cerita putih abu di tempat kelahiranku.

Cerita masih berlanjut ya, tungguin next chapternya setiap malam sabtu gaes...

Mau Nambahin Ceritanya, Saran, Bahkan Kritik

Langsung DM Instagram ya,

Instagram : Ie_Indh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun