Indikator kesejahteraan Aceh mengalami perbaikan sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I dan triwulan II 2025.
Ekonomi Aceh pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 4,82 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,59 persen (yoy).
Untuk inflasi provinsi Aceh pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 2,19 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya tercatat sebesar 1,53 persen (yoy).
Kinerja perekonomian provinsi Aceh secara keseluruhan diprakirakan tetap kuat berada di kisaran 4,41-4,81 persen (yoy), berpotensi melambat dibandingkan angka pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 4,66 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II 2025 tumbuh 4,82 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,59 persen (yoy).
Namun pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah sumatera yang tumbuh 4,96 persen (yoy), maupun nasional 5,12 persen (yoy).
Dari sisi penawaran, pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) pertanian, LU transportasi dan pergudangan, serta LU perdagangan besar dan eceran.
Sementara itu pada sisi permintaan, pertumbuhan perekonomian Aceh didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tetap solid dan masih tingginya kinerja ekspor.
Realisasi pendapatan pemerintah provinsi Aceh pada triwulan I 2025 sebesar Rp 15,66 triliun (33,28 persen).
Pada triwulan II 2025 perkembangan sistem pembayaran secara konsisten berjalan lancar dalam mendukung perekonomian provinsi Aceh.
Sistem pembayaran tunai berjalan dengan baik, dimana terjadi net inflow pada triwulan laporan.
Sementara metode pembayaran non tunai seperti penggunaan kartu debit, uang elektronik dan QRIS terus menunjukan tren pertumbuhan positif pada triwulan laporan.