JAKARTA-Independent, Bank Indonesia Provinsi Aceh mengelar kegiatan Meuseuraya Festival 2025.
Acara ini dilaksanakan di gedung BMA (Balee Meuseuraya Aceh) Banda Aceh sejak 24-28 September 2025.
Pada hari Jum`at, 26 September 2025, digelar acara Aceh Economic Forum 2025, dengan thema: "Strategi peningkatan Ekonomi Syariah melalui Pengembangan Hilirisasi Produk UMKM yang Kompetitif dan Menjadi bagian dari Global Halal Value Chain."
Tujuan acara Aceh Economic Forum 2025 adalah untuk menggali potensi usaha micro kecil dan menengah (UMKM) serta mendorong hilirisasi produk lokal agar dapat masuk ke dalam rantai halal dunia.
UMKM Aceh merupakan tulang punggung perekonomian daerah, tercatat lebih dari 60 persen PDB Aceh disupport oleh UMKM.
Sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, akademisi, asosiasi dan masyarakat luas juga diharapkan akan meningkatkan nilai produk UMKM.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini berharap agar forum ini dapat menggali potensi UMKM Aceh yang merupakan penompang utama bagi perekonomian Aceh meski masih menghadapi kendala mulai dari pemasaran, teknologi hingga kemudahan akses pembiayaan.
Dalam laporan perekonomian provinsi Aceh yang diterbitkan oleh Bank Indonesia provinsi Aceh bulan Agustus 2025 diketahui beberapa hal:
Indikator kesejahteraan Aceh mengalami perbaikan sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I dan triwulan II 2025.
Ekonomi Aceh pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 4,82 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,59 persen (yoy).
Untuk inflasi provinsi Aceh pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 2,19 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya tercatat sebesar 1,53 persen (yoy).
Kinerja perekonomian provinsi Aceh secara keseluruhan diprakirakan tetap kuat berada di kisaran 4,41-4,81 persen (yoy), berpotensi melambat dibandingkan angka pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 4,66 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II 2025 tumbuh 4,82 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,59 persen (yoy).
Namun pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah sumatera yang tumbuh 4,96 persen (yoy), maupun nasional 5,12 persen (yoy).
Dari sisi penawaran, pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) pertanian, LU transportasi dan pergudangan, serta LU perdagangan besar dan eceran.
Sementara itu pada sisi permintaan, pertumbuhan perekonomian Aceh didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tetap solid dan masih tingginya kinerja ekspor.
Realisasi pendapatan pemerintah provinsi Aceh pada triwulan I 2025 sebesar Rp 15,66 triliun (33,28 persen).
Pada triwulan II 2025 perkembangan sistem pembayaran secara konsisten berjalan lancar dalam mendukung perekonomian provinsi Aceh.
Sistem pembayaran tunai berjalan dengan baik, dimana terjadi net inflow pada triwulan laporan.
Sementara metode pembayaran non tunai seperti penggunaan kartu debit, uang elektronik dan QRIS terus menunjukan tren pertumbuhan positif pada triwulan laporan.
Tingkat pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan pada Februari 2025 diikuti oleh angka kemiskinan yang turut mengalami penurunan pada Maret 2025.
Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di sumatera maka kemiskinan di Aceh masih tertinggi, sementara TPT berada pada peringkat ketiga tertinggi.
Kinerja perekonomian provinsi Aceh pada tahun 2025 secara keseluruhan diprakirakan tetap kuat berada di kisaran 4,41-4,81 persen (yoy).
Tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh ditopang oleh masih positifnya pertumbuhan investasi dan ekspor luar negeri dan terjaganya konsumsi rumah tangga.
Secara keseluruhan tahun 2025, laju inflasi provinsi Aceh diperkirakan tetap terjaga dan berada dalam range sasaran inflasi nasional sebesar 2,5 plus minus 1 persen (yoy).
Hal ini didukung pelaksanaan strategi pengendalian inflasi melalui 4 K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif).
Di sisi global, kinerja pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih diprakirakan melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2024.
Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia pada tahun 2025, diprakirakan akan tetap tumbuh kuat.
Perekonomian Aceh pada tahun 2025 diprakirakan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,41-4,81 persen (yoy).Â
Dari sisi permintaan, tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi Aceh ditopang oleh masih positifnya pertumbuhan ekspor luar negeri dan terjaganya konsumsi rumah tangga.
rachmad yuliadi nasir (WhatsApp: +62.8887211300/+62.82272788910).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI