Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersyukur

24 Februari 2023   11:13 Diperbarui: 24 Februari 2023   11:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita panjatkan selalu kehadirat Allah SWT pencipta dan pemilik semesta alam beserta isinya. Sholawat serta selalu kita haturkan ke Junjungan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga sahabat pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Mari kita selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu mendekatkan diri setiap waktu dan keadaan menjalani seluruh perintahNya dan menjauhi seluruh laranganNya.

Hari ini kita bersyukur diberikan nikmat hujan disertai angina dan petir menghampiri sisi giat kehidupan yang kita jalani. Hujan yang dimulai sejak semalam hingga saat ini memberikan rasa keberkahan buat kita ummat Muhammad SAW yang mengakui risalah kenabianNya. Kita haturkan rasa syukur dibenamkan dalam hati kita masih dapat beribadah hingga saat ini tanpa ada kekurangan satu pun.

Rasa syukur merupakan manisfestasi kita sebagai umat yang beriman kepada Allah SWT. Dengan rasa syukur itulah Allah SWT akan menambah nikmat yang akan diberikan dikemudian. Jika kita kufur atas nikmat yang diberikan oleh SWT akan berkurang rasanya keberkahan bagi kehidupan kita.

 Dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.".

Al Hasan Al Bashri berkata, "Sesungguhnya Allah memberi nikmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jika seseorang tidak mensyukurinya, maka nikmat tersebut berbalik jadi siksa.. Ibnu Qayyim berkata, "Oleh karenanya orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat). Karena ia benar-benar nikmat itu terus ada dan menjaganya tidak sampai hilang." ('Uddatush Shobirin, hal. 148) Sumber https://rumaysho.com/8176-syukur-akan-terus-menambah-nikmat.html

"Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah" (Madarijus Salikin, 2/244). Sumber: https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html

Begitulah hari ini yang kita rasakan hujan sejak pagi hingga saat ini meupakan rangkaian perjalanan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan adanya hujan maka kita menjadi terbatas dalam beraktifitas tapi bagi ummat muslim dengan adanya hujan keterbatasan menjadi sebuah nikmat jika kita mau memanfaatkan keterbatasan itu menjadi catatan ibadah kepada Allah SWT.

Terbatas dalam gerak mungkin iya tapi kita tak terbatas lidah kita untuk selalu berzikir dan bersholawat Nabi besar Muhammad SAW. Rasa ini harus selalu kita munculkan dalam suasana dan keadaan senang maupun susah  Dengan demikian lisan kita tak pernah berhenti untuk mengingat akan kebesaran Allah SWT.

Berdzikir dan memuji Allah adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Ada beberapa dzikir tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah khusus mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda "Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni'matin au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy syukru." (Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari ini atau yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya untuk-Mu) Maka ia telah memenuhi harinya dengan rasa syukur. Dan barangsiapa yang mengucapkannya pada sore hari, ia telah memenuhi malamnya dengan rasa syukur"

Mari kita juga menjadi orang yang Qana'ah Senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, "Jadilah orang yang wara', maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana'ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur"(HR. Ibnu Majah no. 3417, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Selain itu ada cara lain untuk mengungkapkan rasa syukur ketika mendapat kenikmatan yang begitu besar adalah dengan melakukan sujud syukur. "Dari Abu Bakrah Nafi' Ibnu Harits Radhiallahu'anhu ia berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggemberikan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah" (HR. Abu Daud no.2776, dihasankan oleh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil).

Begitu rasa kenikmatan yang Allah berikan kepada kita yang tak mudah dapat kita hitung sudah berapa banyak nikmat yang alllah berikan. Mulai dari kita bangun diri hingga saat ini kita tak mungkin dapat menghitung sebarapa besar nikmat allah yang diberikan kepada kita. Sebagai contoh kehadiran kita berangkat hingga saat ini tak ada orang sanggunp menghitung berapa nikmat bernafas yang berikan, berapa banyak nikmat kemudahan untuk fasilitas yang Allah berikan.nimat perjalanan hingga tiba ke sekolah ini adalah bagian perjalanan kehidupan.

Nikmat yang kita terima bukanlah hanya nikmat memiliki mobol mewah, rumah mewah dan segala macam fasilitas yang di dapat didalamnya. Ada nikmat kesehatan yang hari kita sudah di dapatkanDari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang". (Hadits Shahih Riwayat. Bukhari No. 6412),

Kontrak kita kepada Allh SWT di dunia ini  antara 60 atau 70 tahun, andaikata lebih, tentu tidak terlalu banyak, andaikata berkurang, Allh SWT-lah yang maha tahu. Dari Abu Bakrah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Sebaik-baik manusia adalah yang  panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya." (Hadits Shahih Riwayat. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim, dalam Shahih Al-Jami' No.3297) https://magelang.kemenag.go.id/menjadi-hamba-allah-swt-yang-pandai-bersyukur/

Pada akhirnya mari kita memperbaiki diri kita untuk selalu bersyukur mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita menjadi penggerak agar dapat selalu menggerakkan rasa syukur untut taat kepada allah. Penggerak untuk melakukan kebaikan disemua bidang kehidupan masyarakat. Paling tidak kita sudah mewakafkan diri kita untuk melakukan giat yang baik.

Setidaknya ada dua hal yang dapat kita refleksikan rasa syukus dalam giat sehari-hari. Pertama membangun upaya untuk selalu belajar sepanjang hayat sampai Allah memanggil kita. Dengan belajar kita dapat merenungi perjalanan kehidupan manusia yang Allah berikan kepada kita. Belajar dapat memperbaiki diri dari kesalahan yang telah dibuatnya. Kedua. Membangun rasa kesadaran diri bahwa sesungguhnya hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah SWT. Sadar akan proses perjalanan seseorang dalam mencapai dan berproses dalam prilakunya. Belajar merupakan membangun kesadaran diri dalam menata hidup kita yang lebih baik lagi.

Hal penting yang perlu diingat adalah sudah siapkah kita kalau  dipanggil oleh Allh SWT. Apa oleh-oleh atau  bekal yang nanti kita bawa  kalau kita akan  menghadap kepada-Nya. Tentu tidak lain adalah amal kita pada waktu masih hidup di dunia. Allh SWT berfirman, "Dan carilah pada apa yang  telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,  dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan  berbuat baiklah  (kepada orang lain)  sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,  dan janganlah  kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (QS. Al-Qasas: 77) https://magelang.kemenag.go.id/menjadi-hamba-allah-swt-yang-pandai-bersyukur/

Smoga Allah memudahkan setiap langkaha dan memudahkan segenap giat yang kita lakukan. Dengan selalu berwudhu dan bersuci kemudian melaksanakan sholat 5 waktu bagian usaha kita dalam meningkatkan rasa keimanan kepada Allah SWT. Bergerak untuk mengembangkan diri dan dalam menggapai Ridho keberkahan dari Allah SWT.

Naskah Khutbah Jumat tanggal 24 Februari 2024 Masjid Ulil Albab SMAN 25 Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun