Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Welas Asih

21 November 2022   11:27 Diperbarui: 21 November 2022   11:38 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zakiah Daradjat, dkk (2016: 5-6) bahwa pendidikan, dari sisi bahasa Arabnya adalah "tarbiyah", dengan kata kerja "rabba". Sedang dalam bentuk kata bendanya, "rabba" ini juga kita gunakan untuk menyebut nama Tuhan. Sebab Allah SWT juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara, dan mencipta. Ini membuktikan bahwa mendidik merupakan upaya pengasuhan dalam rangka menunaikan misi dakwah sebagai hamba Tuhan yang mulia.

https://www.sekolahguruindonesia.net/serial-sepuluh-kepemimpinan-guru-sahabat-terbaik-siswa/

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no.20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Din Wahyudin dalam tulisannya menjelaskan untuk merajut peradaban bangsa melalui pendidikan dengan metode asah, asih, asuh adalah esensi universal pembelajaran bermakna. Konsep pembelajaran yang bersendikan welas asih dengan dilandasi oleh semangat profesionalism, care and dedication based on love. Tiga aspek ini sangat universal dan membumi. Kata asah atau memahirkan yaitu memberi makna  bahwa dialog pembelajaran yang dibangun guru beserta peserta didik patut dilandasi atas hal  esensial, substantif dan perlu, guna mengusung aspek perolehan pengalaman belajar yang bermakna. Meaningful learning experience. Kata asih atau kasih sayang yaitu mengedepankan dialog pedagogis yang dibangun guru kepada peserta didik  dilandasi atas dasar profesionalisme dan cinta kasih.. Kasih sayang sepenuh hati  dalam merawat   peserta didik inilah sering disebut nurturing love. Kata asuh atau membimbing lebih dimaknai bahwa kegiatan pembelajaran lebih bercirikan pada aspek bimbingan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik ke arah yang lebih baik.(Din Wahyudin; 2022).

Guru yang baik hati dan perhatian kepada peserta didik akan menunjukkan keinginannya untuk memiliki hubungan yang sifatnya interaktif dan komunikatif Guru juga mengatakan hal-hal yang mendorong peserta didik mencapai apa yang mereka inginkan dan dikendakinya sambil mencoba membantunya. Proses komunikasi yang baik dalam proses pembelajaran memberikan dampak terbangunnya interaksi positif dalam diri peserta didik.

Guru menunjukkan welas asih ketika melakukan pengajaran didalam kelas dan luar kelas bahasa yang digunakan, dan cara berinteraksi dengan peserta didik lebih menunjukkan sifat humanisme. Artinya sudah semestinya bersifat kasih sayang, termasuk dengan mendemonstrasikan perilaku yang mereka ajarkan kepada peserta didik. Tak ada perbedaan perlakuan kepada peserta didik semua dilayani sama dan setara. Proses hukuman pun juga sesuai dengan yang sudah disepakti bersama antara sekolah dengan peserta didik melalui orangtua wali.


Sehingga Saat ini guru pun bukan sebatas transfer pengetahuan semata tetapi juga berperan sebagai transfer pembiasaan dan membangun karakter peserta didik.Sebagai contoh hampir disebagian  besar sekolah proses pembiasaan dilakukan dengan cara beribadah bersama, makan bersama, olahraga bersama. Kegiatan secara bersama dalam satu waktu dengan landasan asah asih dan asuh memberikan hal yang positif menghindari tindak penyimpangan peserta didik.

Proses guru welas asih ditunjukkan ketika ada peserta didik yang tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan makan mereka. Maka kami berinisiatif bersama koloborasi dengan seluruh komponen warga sekolah untuk memberikan sumbangan yang dikumpulkan melalui Dewan Kemakmuran Masjid. Kemudian disalurkan kepada peserta didik yang berhak menerima santunan makan siang gratis. Dapat juga melalui gerakan sedekah yang dilakukan pada hari Jumat dengan mengumpulkan makanan dan minuman sebagai gerakan jumat berkah.

Menjadi welas asih secara profesional tergantung pada kemampuan untuk membangun hubungan baik serta keterampilan interpersonal yang mencerminkan pemahaman diagnostik guru dalam memahami kepercayaan diri, motivasi, dan kemampuan akademis murid mereka. Guru yang baik hati membangun kepercayaan, memberi dorongan yang tepat, bijaksana, dan dapat membedakan setiap aspek kemampuan mereka dengan cara yang memancarkan kasih sayang serta menghargai individu.(Nan Bahr:2021)

Pembelajaran Guru Welas Asih

            Dalam merancang pola pembelajaran dalam kelas guru yang memiliki welas asih harus mampu dan memahami karakter peserta didik. Pola pembelajaran dirancang dengan pendekatan sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar peserta didik. Karena pada esensinya setiap peserta didik memiliki nilai dan karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu Penguasaan utuh atas pengetahuan yang menyangkut materi ajar (kompetensi profesional) disertai dengan kecakapan mengembangkan metodologi pembelajaran (kompetensi pedagogik), kompetensi sosial dan kepribadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun