Mohon tunggu...
Indah Yulianti_12
Indah Yulianti_12 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

no trying to stop, no stoping to try

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Semua Agama Benar

29 Maret 2020   09:41 Diperbarui: 29 Maret 2020   09:50 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Indonesia merupakan negara multikulturalisme, tidak hanya beragam budaya maupun suku, akan tetapi juga agama. Bagaimana mereka bisa hidup di lingkungan yang sama berdampingan tanpa membedakan yang satu dengan yang lainnya. Bertegur sapa layaknya tidak ada perbedaan di antara mereka.

Minggu 15 maret 2020 saya mengunjungi Gereja katedral santa maria dan sedikit berbincang -- bincang bersama Romo Jemmi

Alamat: Jl. Buring No.60, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang , Jawa Timur 65112

Provinsi: Jawa Timur

Telepon: (0341)362454

Indonesia negara Kesatuan yang tidak membedakan antara penduduk dan masyarakatnya, di bawah semboyan "Bhinneka Tunggal ika" Indonesia terdiri dari beberapa agama khususnya enam  agama. 

Bisakah mereka hidup berdampingan tanpa adanya toleransi?, Menurut Romo Jemmi "Toleransi antar umat beragama itu beragam dalam artian ada tempat-tempat tertentu, tingkat  toleransinya tinggi satu sama lain keterbukaan nya tinggi namun, ada juga yang tidak . tergantung pada kultur masyarakat yang bersangkutan".

Karena Indonesia dibangun  atas dasar dari berbagai Suku, Agama, Ras dan  berbagai golongan. Indonesia juga termasuk negara yang well come dengan banyak suku maupun kelompok yang masuk, apabila memang benar-benar masyarakat lokal, maka tingkat toleransinya tinggi namun apabila bukan terdiri dari kelompok lokal (pendatang), maka tingkat toleransinya rendah karena sudah terkontaminasi oleh paham-paham tertentu.

Dalam agama kristen katholik, mereka juga menjunjung tinggi toleransi dan merupakan suatu hal yang harus di perjuangkan. Setiap orang harus menjalin cinta kasih satu sama lain, tidak memandang golongan apapun dalam artian mereka harus menghargai secara pribadi, tidak boleh mendeskriminasi kelompok tertentu.  

Agama kristen juga  mengajarkan bahwa orang yang melakukan kebaikan, kebajikan, dan siapapun yang menanamkan cinta kasih, mereka adalah orang-orang yang berhak mendapatkan keselamatan. 

Jadi, penghargaan satu sama lain sangatlah kuat, karena mereka juga  harus terbuka menerima satu sama lain, karena keimanan atau kepercayaan adalah pilihan dari pribadi masing-masing dan tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Mereka juga menjaga kerukunan antar sesama manusia dengan cara mengenal, memahami, dan mengerti satu sama lain. 

Karena setiap orang pasti memiliki budaya yang berbeda-beda, maka dengan cara mengenal, memahamin dan mengerti terlebih dahulu, maka mereka pasti bisa menghargai satu sama lainnya.

Cara beribadah orang kristen (katholik) tidak hanya dilakukan di gereja. Gereja hanya sebagai rutinitas(resmi), akan tetapi beribadah bisa di lakukan di rumah (keluarga masing-masing), karna iman itu di bentuk dalam keluarga, orang tualah yang menjadi guru pertama kali yang mengajarkaan kepada anak mereka bukan pemuka agama.

Secara garis besar (umum), orang kriten(katholik) juga memiliki hari besar yaitu Natal dan Pasca. 

Natal ialah perayaan untuk kelahiran Isa al-Masih, perayaannya dilakukan secara singkat dan  pasti selalu ada persiapan yang biasa di sebut dengan masa Adven yakni selama empat minggu, di mana setiap cristriani di undang untuk membangun semangat pertaubatan dengan mengakui segala kesalahan, maka hati mereka harus benar-benar bersih dari perbuatan dosa. 

Menyiapkan diri untuk menyambut kehadiran Yesus Crestus di dalam hatinya, karena Tuhan itu akan hadir kedunia untuk membawa setiap orang pada keselamatan, menurut mereka tuhan itu adalah sosok yang jauh, maha kuasa yang tidak bisa di jangkau oleh manusia dengan sebab itu Alah akan menjumpai mereka dengan wujud pribadi. 

Sedangkan  Pasca ialah peristiwa kebangkitan Isa al-Masih, perayaan yang dilakukan jauh lebih lama dari pada Natal, persiapannya selama 40 hari tidak terhitung hari minggu, dalam 40 hari tersebut mereka harus berpuasa (Mati Raga), dalam artian mematikan Ego dalam diri yang kerap kali melawan kehendak Tuhan. 

Jadi, dalam perayaan Pasca ini mereka berkeyakinan bahwa  manusia seperti terlahir kembali menjadi pribadi yang baru yang tidak memiliki dosa.

Manusia pada hakikatnya sama, sama-sama memiliki keprcayaan dalam agama mereka, sama-sama menganggap kepercayaannya adalah benar. Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak satu kepercayaan?

Mereka sama, juga menganggap bahwa kepercayaannya adalah benar. Jadi, tidak ada yang bisa menyalahkan satu sama lain, karena semua agama itu benar, kita tidak bisa menyalahkan apa yang menjadi keyakinan orang lain, kita harus menghargai apa yang menjadi pilihan mereka, karena kepercayan atau keimanan adalah hak pribadi masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun