Mohon tunggu...
indah tri lestari
indah tri lestari Mohon Tunggu... Mahasiswi/Universitas binaniaga Indonesia

Konten yang akan saya buat mengenai umkm yang ada disekitar lingkungan saya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pasaribu Bakehouse: Dari Dapur Rumah Menuju Mimpi Besar di Dunia Kuliner Manis

13 Oktober 2025   16:38 Diperbarui: 13 Oktober 2025   16:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pasaribu Bakehouse saat bazar di SMAN 8 Bogor

Di balik wangi lezat brownies dan cupcakes, seorang anak muda yang berani bermimpi memperjuangkannya. Kisah sukses dan inspiratif tentang pembangunan bisnis kuliner yang tulus dan menantang. Pasaribu Bakehouse merupakan perusahaan rumahan yang menjadi kebanggaannya.

Awal Berdirinya Pasaribu Bakehouse

Pasaribu Bakehouse resmi berdiri pada 12 Juni 2025. Nama ini diambil dari nama keluarga Batak sang pemilik. Alasan pemilihan nama tersebut adalah bentuk identitas dan kebanggaan, namun dipasang dengan kata " Bakehouse " sebagai deskripsi tempat masa pembuatan kue rumahan yang hangat dan penuh kreasi.

Semuanya berawal dari niat sederhana: mengisi waktu senggang sebelum memasuki dunia perkuliahan. Awalnya hanya coba coba secara iseng dan hobi syang pemilik, namun hal itu membangkitkan jiwa wirausahanya. Sang pemilik terus mengeksplorasi berbagai bahan dan metode. Menawarkan sampel kepada kenalan untuk dievaluasi pendapatannya. Hingga akhirnya, teknik dan racikan unik yang digemari banyak orang.

Produk dan Proses Produksi

Saat ini, Pasaribu Bakehouse memiliki tiga produk utama, yaitu fudgy brownies, cupcakes, dan mini cookies. Segala proses produksi produk dikerjakan sendiri oleh pemilik, mulai dari mencari bahan baku, mencampur adonan, dan pemanggangan. Hal ini dilakukan secara ketat untuk memastikan kualitas dan rasa asli dari setiap varian kue.

Dalam situasi banyak pesanan, ia akan dibantu ibunya untuk membantu mempersiapkan bahan dan pengemasan. Bahan-bahan kue didapat dari toko peralatan kue langganan di Pasar Ciluar. Tempat ini dipilih karena selain dekat, harganya pun sangat terjangkau.

Strategi Pemasaran dan Target Konsumen

Dalam hal pemasaran, Pasaribu Bakehouse menggabungkan strategi offline dan online. Promosi offline dilakukan lewat jaringan pertemanan dan lingkungan sekitar, sementara promosi online memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk menampilkan foto produk dan testimoni pelanggan.
Kombinasi dua cara ini terbukti efektif memperluas jangkauan pasar, terutama berkat promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang membawa banyak pelanggan baru.
Adapun target utama usaha ini adalah orang-orang yang menyukai makanan manis, mulai dari anak-anak hingga ibu rumah tangga, dengan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Kendala dan Tantangan

Sementara tantangan yang dihadapi dalam kasus ini adalah waktu dan tenaga, karena pemilik bisnis adalah seorang mahasiswi yang harus mencurahkan banyak waktu untuk kuliahnya. Pada awal memasuki kuliah, bisnis Pasaribu Bakehouse sempat terhenti karena produksinya yang lambat. Namun, pemilik bisnis Pasaribu Bakehouse masih ingin meneruskan usahanya. Selain itu malasah lainnya dalam kasus ini terletak pada kenaikan harga telur, gula dan coklat. Harga ketiga komoditas berfluktuasi dan dapat sangat mempengaruhi biaya produksi. Maka dilakukanlah pembelian grosir agar perduksi bisa tetap stabil. Dalam menghadapi persaingan, Pasaribu Bakehouse mengandalkan keunikan resep rumahan autentik dan harga kompetitif sebagai kekuatan utama.

Keberhasilan dan Dampak Positif

Walaupun baru berjalan beberapa bulan namun Pasaribu Bakehouse dapat menarik banyak pelanggan dan meraih tanggapan positif. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah bazaar di SMA Negeri 8 Bogor yang tidak hanya menambah jangkauan pelanggan, tetapi juga memberi kesempatan untuk terjun langsung di lapangan bisnis. Pada masa yang akan datang, usaha ini diharapkan dapat berkontribusi pada perekonomian daerah bahkan memberi lapangan kerja pada warga sekitar.

Harapan dan Pesan untuk Anak Muda

Pemilik Pasaribu Bakehouse bercita-cita bahwa; Usahanya akan terus berjalan dalam jangka panjang, agar beberapa tahun yang akan datang penjualan meningkat, pasar bertambah luas dan dapat memberikan lapangan kerja baru. Ia juga memiliki pesan berharga bagi anak muda yang bermimpi memulai usaha: "Beranilah mengambil opsi untuk memulai. Fokus untuk prosesnya, jangan pernah takut gagal."

Kesimpulan

Kisah Pasaribu Bakehouse adalah contoh bagaimana ketekunan dan kerja keras dapat membawa kesuksesan. Dari awal yang sederhana, kini ada keinginan besar untuk terus berkembang dan meningkatkan setiap potongan kue manis yang diproduksi.

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun