Mohon tunggu...
Indah Nurul Safitri
Indah Nurul Safitri Mohon Tunggu... Guru - INDAH NURUL SAFITRI

Hallo, salam kenal.... Saya Indah Nurul Safitri, salah satu guru Bimbingan dan Konseling di SMK NU Hasyim Asy'ari. Saya mulai tertarik dengan menulis sejak saya duduk di bangku SMA. Ingin rasanya untuk selalu mengembangkan kemampuan menulis dengan lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Layanan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

3 Desember 2022   20:29 Diperbarui: 14 Desember 2022   17:04 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

1.  Aksi PPL Siklus ke-2 Strategi Bimbingan Klasikal:

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:

a. Berdasarkan hasil dari analisis AKPD diketahui sebanyak 69 % peserta didik merasa malas belajar.

b. Berdasarkan hasil observasi yang menunjukkan rendahnya motivasi belajar pada peserta didik, antara lain:

  • Beberapa peserta didik yang didapati berada di kantin pada saat belum jam istirahat.
  • Peserta didik yang di dapati tidur di kelas dan ada pula yang main HP di kelas pada saat teman yang lain berada di lab atau bengkel.

c. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik setelah mengisi angket, diketahui bahwa:

  • Ada peserta didik yang merasa malas dan berat untuk memulai kegiatan belajar.
  • Ada pula yang merasa cepat bosan saat belajar, kurang konsentrasi karena keinginan untuk bermain HP lebih besar dibandingkan belajar.
  • Selain itu, ada pula yang mengatakan tidak adanya ketertarikan dalam diri peserta didik terhadap pelajaran yang diajarkan.
  • Tidak adanya teguran dari orang tua ketika peserta didik tidak belajar.
  • Bahkan ada pula peserta didik yang diberikan izin untuk bermain sampai larut malam tanpa ditanya terkait tanggung jawabnya untuk belajar.

2.  Aksi PPL Siklus ke-2 Strategi Konseling Kelompok:

Latar belakang masalah pelaksanaan praktik layanan konseling kelompok adalah:

a. Berdasarkan hasil analisis AKPD diketahui bahwa sebanyak 6 peserta didik masih sering menunda-nunda tugas atau pekerjaan rumah (PR).

b. Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 peserta didik tersebut, bahwa:

  • Peserta didi merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaaan rumah (PR).
  • Tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang terlalu banyak, bahkan untuk sekedar membuka buku tugas pun merasa malas.
  • Tidak mampu mengelola waktu dengan bijak antara belajar dan bermain dengan teman sebaya maupun bermain gadget.
  • Terpengaruh dengan teman sebaya yang cenderung menyepelekan tugas.
  • Merasa lelah, karena sepulang sekolah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Praktik Aksi PPL Siklus Ke-2 ini penting untuk dibagikan karena: 

  • Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan referensi dalam mengatasi permasalahan yang sama terkait rendahnya motivasi belajar dan prokrastinasi akademik.
  • Tingginya prosentase peserta didik yang merasa malas dalam belajar, sehingga mendapatkan prioritas untuk segera di atasi dengan pemberian layanan bimbingan klasikal.
  • Penggunaan model pembelajaran inovatif yaitu problem based learning dalam mengatasi permasalahan peserta didik terkait malas belajar, diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
  • Penggunaan media teknologi yang tepat dalam proses pembelajaran seperti video pembelajaran dan slide powerpoint, sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan dan lebih menarik bagi peserta didik.
  • Tercapainya tujuan layanan sesuai dengan yang diharapkan.

Yang menjadi peran dan tanggumg jawab saya dalam praktik ini adalah:

  • Mengikuti dan melibatkan diri secara proaktif dengan penuh semangat pada semua kegiatan PPL untuk pengembangan kompotensi profesional sebagai guru BK di sekolah.
  • Mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk Praktik PPL 2 (koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan sekolah, penguasaan materi dan metode/pendekatan/ teknik layanan BK, mempersiapkan media dan platform-nya, mempersiapkan peserta didik/AK/ konseli, kolaborasi dengan teknisi komputer, menyiapkan ruangan layanan BK yang kondusif, menyiapkan sarana dan prasarana lainnya).
  • Mengikuti bimbingan secara proaktif disertai komitmen dalam proses penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) untuk Aksi PPL Siklus Ke-2.
  • Melakukan revisi RPL Aksi PPL Siklus ke-2 berdasarkan masukan dan saran dari dosen dan guru pamong.
  • Mengunggah RPL Aksi PPL Siklus Ke-2 yang sudah direvisi di LMS.
  • Melaksanakan Aksi PPL Siklus Ke-2 berdasarkan RPL yang sudah direvisi.
  • Merekam dalam bentuk video proses pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-2 secara apa adanya/original.
  • Mengunggah video tanpa editing (apa adanya/ original) dan mendiskusikannya di LMS Aksi PPL Siklus Ke-2.
  • Mengedit video apa adanya menjadi video berdurasi 15 menit pada Aksi PPL Siklus Ke-2.
  • Mengunggah video yang diedit menjadi berdurasi 15 menit pada LMS Aksi PPL Siklus Ke-2.
  • Melakukan refleksi dan penyusunan Best Practice tentang kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan pada Aksi PPL Siklus Ke-2.

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan Aksi PPL Siklus Ke-2 adalah:

1.  Layanan Bimbingan Klasikal

  • Mendekati pembelajaran akan dimulai, salah satu peserta didik di kelas tersebut mengalami kejang. Hal ini mengakibatkan kondisi kelas yang seharusnya sudah siap untuk menerima pembelajaran, berubah menjadi ramai, riuh dan gaduh. Sehingga guru BK membutuhkan waktu untuk mengkondisikan kelas agar kondusif kembali.
  • Waktu yang terbatas untuk melaksanakan seluruh sintaks.
  • Masih terlihat peserta didik yang tidak aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
  • Kurangnya keaktifan peserta didik dalam memberikan pendapat atau masukan pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusinya.

2.  Layanan Konseling Kelompok

  • Ruang yang akan digunakan untuk melaksanakan konseling kelompok kurang representatif sehingga harus mencari alternatif ruangan lain.
  • Ketentuan waktu yang diberikan untuk melaksanakan layanan konseling kelompok cukup terbatas.

Yang terlibat pada Aksi  PPL Siklus Ke-2 adalah:

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran.
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan aksi PPL siklus 2.
  • Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini.

Aksi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun