Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wahai Perempuan Jangan Takut Jika Ada Benjolan, Pelajari dan Cari Second Opinion

16 Januari 2024   19:52 Diperbarui: 16 Januari 2024   20:11 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan Jangan Takut Jika Ada Benjolan (Sumber: Pexels/Mikhail Nilov)

Bagi pasien yang telah mendapatkan diagnosa dari satu dokter, sangat boleh mencari second opinion dari dokter lain.

Mencari second opinion (Sumber: Pexels/Antoni Shkraba)
Mencari second opinion (Sumber: Pexels/Antoni Shkraba)

Pengalaman saya dengan benjolan di payudara, sebenarnya saya sudah sepakat dengan dokter bedah bahwa itu harus diangkat karena ukurannya yang cukup besar. Namun demi memantapkan hati lagi, saya pun pergi ke dokter lain yang sudah saya kenal baik.

Bukan dokter bedah tapi dokter kandungan. Mengapa saya memilih dokter kandungan, karena saya sudah membaca artikel tentang adanya benjolan yang disebabkan hormon pada siklus haid dan kebetulan haid saya memang sedang tidak teratur. Di samping itu dokter kandungan yang satu ini sudah saya kenal baik karena pernah membantu saat saya melahirkan anak kedua saya.

Begitulah, dokter kandungan memeriksa kandungan (usg) dan juga benjolan di payudara saya.

Dokter membenarkan bahwa ada benjolan yang disebabkan oleh perubahan hormon pada siklus haid, namun menurut beliau, benjolan di payudara saya bukanlah benjolan semacam itu. Ia sepakat dengan dokter bedah bahwa benjolan harus segera diangkat.

Karena dokter itu sudah sangat saya percaya, maka keterangannya tidak membuat saya panik melainkan membuat saya makin mantap untuk menjalani operasi.

Second opinion ini penting karena di kasus yang lain seorang teman saya disarankan operasi pengangkatan benjolan di payudara. Setelah ia memeriksa kondisinya di dokter yang berbeda, dokter kedua mengatakan bahwa benjolannya aman dan itu hanya karena pengaruh hormon pada siklus haid. Teman saya lalu mengurungkan rencana operasi.

Jika pendapat dua orang dokter berbeda, bisa juga kita mencari pendapat ketiga. Tapi dalam kasus teman saya, kemudian keluhan nyerinya hilang dan ternyata memang hanya terasa saat siklus haid. Jadi ia lebih condong pada pendapat dokter yang kedua dan tidak merasa perlu mencari pendapat ketiga. Sampai hari ini teman saya itu masih baik-baik saja dan tidak menjalani operasi.

Demikian, semoga  artikel ini bermanfaat buat teman-teman terutama kaum perempuan yang sedang bimbang akibat benjolan di payudara. Tetap tenang jangan panik, ilmu kedokteran sudah semakin canggih. Dokter akan melakukan yang terbaik untuk Anda.

Obat herbal tentu bisa dijadikan ikhtiar, namun jika benjolan sudah besar, sebaiknya jangan menunggu lagi untuk melakukan operasi. InsyaAllah semakin cepat diatasi, keluhan yang lebih parah akan dapat dihindari. Semoga kita semua selalu sehat, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun