Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemerintah Memotong Gaji Pegawai Negeri Sebanyak 15%

1 Februari 2023   22:45 Diperbarui: 1 Februari 2023   22:48 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janji Korpri (sumber: screenshot https://bkpsdm.baritoselatankab.go.id/)

"Baru setelah merasa dirugikan, bicara tentang hak yang dipotong. Bagaimana dengan kewajiban mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan?"

"Baru dipotong sekali sudah koar-koar tanpa henti, giliran beberapa tahun lalu dinaikkan 15% berkali-kali, diam-diam saja menikmati."

Ah, serba salah. Breaking news itu benar-benar meresahkan PNS se-Indonesia. Benarkah akan dilaksanakan, atau hanya ngeprank saja? 

Gubrak!!!

Handono, PNS teladan yang tadi sedang menonton breaking news, jatuh dari kursi panjang tempatnya leyeh-leyeh. Ia tergeragap panik dengan dada berdegup kencang. 

Betulkah tadi ia membaca breaking news itu dengan sebenar-benarnya, atau breaking news itu muncul di televisi dalam mimpinya? Handono memelototi layar televisi, menanti lewatnya breaking news lagi, sementara penyiar berita sedang menyampaikan derita petani tomat yang merugi gara-gara harga tomat jatuh hingga Rp500 sekilo.

Handono tak sabar segera meraih ponsel yang tergeletak di meja. Ia mengecek semua grup kantor dan grup bulutangkis serta grup domino yang semua anggotanya adalah kawan-kawan PNS-nya. Kenapa grup sepi-sepi saja, apakah mereka semua menerima dan setuju begitu saja dengan pemotongan gaji PNS? Handono merasakan keringat dingin mulai mengaliri pelipisnya.

Ia membuka laman twitter dan mencari keyword trending topik. 

Tomat. Blackpink. Sambo. No repeat order. 

Tidak ada keyword pemotongan gaji. Bukankah tadi ia benar-benar melihat warga twitter heboh membicarakan soal pemotongan gaji?

Tak sabar ia segera menghubungi Bardo, sahabatnya di klub domino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun