Alhamdulillah masih ada cukup waktu untuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke pondok sebelum pulang kantor. Hujan turun cukup deras saat kami pulang. Alhamdulillah masih bisa beli makanan untuk anak di pondok dengan sistem drive trough nggak usah turun mobil dan kebasahan.
Alhamdulillah masih bisa beli jalangkote dan risol untuk anak dan alhamdulillah sesampai di pondok hujan telah berhenti. Anak saya yang biasanya lama sekali baru muncul, alhamdulillah sudah menunggu kami di halaman pondok. Kami ngobrol di dalam mobil saja.
Alhamdulillah anak saya makan dengan lahap. Alhamdulillah saya bisa memandangi anak saya secara langsung dan bisa mengelus kepalanya serta bercakap-cakap tentang kesehariannya di pondok. Saat kami harus pulang ke rumah, alhamdulillah anak saya tidak rewel dan tetap tersenyum lebar menenteng belanjaan yang kami antarkan.
Kami sampai di rumah sudah maghrib. Lauk untuk makan malam sudah kami beli. Alhamdulillah anak-anak dengan senang hati makan. Batuk si bungsu memang masih mengkhawatirkan tapi alhamdulillah ia minum obat dengan mudah. Urusan minum obat ini, alhamdulillah banget anak-anak bisa minum obat sendiri bahkan obat tablet yang ukurannya besar.
Kalau diingat masa kecil mereka, subhanallah ... minum obat kayak ngajak berkelahi.
Mendekati pukul 21.00, alhamdulillah anak-anak dengan mudah menurut saat disuruh segera tidur sehingga alhamdulillah saya bisa buka laptop dan menulis artikel ini.
Alhamdulillah sebelumnya, saya sempat melakukan chat wa dan ngobrol singkat di ig dengan tiga teman lama yang pernah tinggal serumah saat masih lajang dulu. Walau sekarang sudah jauh di mata, namun tetap dekat di hati ... alhamdulillah.
Nah, sobat Kompasiana ... banyak hal yang bisa disyukuri dalam sehari kehidupan kita. Apa yang sudah saya tulis di atas hanyalah hal-hal yang kasat mata dan sebenarnya masih banyak lagi kalau mau disebutkan semua. Mungkin sepuluh halaman masih kurang jika kita sebutkan secara rinci nikmat yang harus kita syukuri dalam sehari.
Saya belum menulis alhamdulillah masih bisa bernapas dengan baik, masih bisa berjalan, masih bisa tertawa, masih bisa merasakan panas, dingin, pahit, manis. Masih bisa melihat tumbuhan dan hewan serta orang-orang tersayang. Masih bisa mencium harum ayam goreng. Masih bisa merasakan manis orange float. Dan banyak lagi yang lainnya.
Alhamdulillah wa masyaaAllah, ternyata Allah sangat sayang sekali kepada kita dengan semua nikmat yang diberikan-Nya. Maka apa lagi yang menghalangi kita untuk bersyukur pada-Nya?**