Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hari Konservasi Alam Nasional - Mari Cintai Alam dan Budaya Nusantara

10 Agustus 2021   23:35 Diperbarui: 10 Agustus 2021   23:53 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Hari Konservasi Alam Nasional (Sumber: Greeners.co)

Sejak tahun 2009, bangsa Indonesia memeringati tanggal 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009. HKAN  bertujuan mengampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kesejahteraan masyarakat. HKAN juga bertujuan mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menyelamatkan ekosistem alam.

Pada acara apel pagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) Senin, 9 Agustus 2021, pembina apel pagi membacakan sambutan Menteri LHK. Dalam sambutannya, ibu menteri menyatakan  bahwa tema HKAN tahun ini adalah "Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara" yang bermakna "Memupuk Kecintaan Pada Alam dan Budaya Nusantara."

Dikatakan pula perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini sepertinya menggerus atensi generasi muda pada budaya asli nusantara. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri. Di sisi lain ada inovasi dan  inisiatif generasi muda kepo mencari tahu hal-hal unik dari budaya nusantara. Hal ini perlu didorong dan dikembangkan.

Pada kesempatan apel pagi tersebut, ibu menteri mengharapkan aparat pemerintah dapat menjadi  agen moral dan cerminan yang baik serta ideal bagi masyarakat. Selama ini KemenLHK telah bekerja dengan masyarakat dalam kemitraan konservasi di seluruh pelosok nusantara. Pemerintah memberikan apresiasi kepada individu maupun kelompok masyarakat melalui pemberian anugerah konservasi alam yang sejatinya adalah amanah untuk penerimanya agar terus berkarya memelihara dan melestarikan ekosistem. Konservasi alam sejatinya dilakukan tidak hanya terbatas di kawasan konservasi saja, namun juga di  berbagai tapak yang membutuhkan.

Menteri LHK mengharapkan seluruh jajaran keluarga besar KLHK memulai dari lingkungan masing-masing, mulai dari hal yang sederhana misalnya tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan sungai, mengendalikan sampah plastik, menanam pohon, dan lain sebagainya. Mari kita jadikan konservasi alam sebagai bagian sikap hidup kita sehari-hari agar selanjutnya berkembang menjadi budaya bangsa yang dapat kita wariskan kepada generasi penerus kita.

Saya dan Twibbon HKAN (dokpri)
Saya dan Twibbon HKAN (dokpri)

Peringatan HKAN sendiri tiap tahunnya oleh KemenLHK diawali dengan serangkaian kegiatan konservasi bertajuk "Road to HKAN" dan puncaknya diperingati di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan daerah kepulauan dengan karakteristik potensi wisata dan budaya yang unik dan kaya. Beberapa kegiatan "Road to HKAN" yang diselenggarakan di seluruh pelosok negeri antara lain:

1. Kegiatan pemeliharaan tanaman di Suaka Margasatwa Pulau Kaget Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala yang dilakukan oleh Balai KSDA Kalimantan Selatan pada tanggal 1 April 2021. Lokasi kegiatan areal Padat Karya Penanaman Mangrove tahun 2020 kerja sama antara Balai KSDA Kalimantan Selatan dengan Balai Pengelolaan DAS dan HL Barito Banjarbaru. Pelaksanaannya dilakukan oleh Kelompok Pemberdayaan Masyarakat "Pulau Kaget Lestari" Desa Tabunganen Muara dengan luas 25 hektare dengan jenis tanaman Soneratia SP dan Rhizophora SP dan jumlah total tanaman 3.300 batang per hektare.

2. Aksi penanaman 500 pohon, pelepasan 300 tukik, bersih sampah Pantai Rajegwesi di Resort Rajegwesi pada tanggal 27 Februari 2021 yang dilakukan oleh Taman Nasional Meru Betiri bersama Dharma Wanita Persatuan TN. Meru Betiri, Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER), Gerakan Pemuda Sarongan (GPS), Karang Taruna Desa Sarongan dan Kandangan.

3. Aksi bersih pantai, pelepasan tukik, pelepasan burung jenis Junai Mas di Taman Wisata Alam Pulau Satonda Kabupaten Dompu pada tanggal 20 Juni 2021 yang dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan petugas lapangan TWA Satonda, Babinsa/TNI, Babinkamtibmas/POLRI, anggota DPRD Kabupaten Bima, siswa siswi SDN 2 Labuan Kenanga, anggota MMP dan Kelompok Masyarakat Lentera.

4. Pelepasliaran bekantan (Nasalis larvarus) di Bontang Mangrove Park, Taman Nasional Kutai tanggal 22 Juni 2021 dilakukan oleh Balai Taman Nasional Kutai bekerja sama dengan BKSDA Kalimantan Timur. Pelepasliaran bekantan merupakan salah satu cara penanganan satwa agar dapat berkembang biak dengan aman di habitatnya.

5. Pelepasliaran 2 ekor binturong (Arctictis binturong), 1 ekor kucing hutan (Felis bengalensis), 1 ekor kukang (Nycticebus coucang) dan 1 ekor ular sanca batik (Phyton reticulatus) di suaka margasatwa Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat yang dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara bekerja sama dengan mitra Yayasan Scorpion Indonesia dan YPKSI (Yayasan Program Konservasi Spesies Indonesia).

6. Aksi-aksi konservasi yang melibatkan anak-anak muda rutin dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan antara lain kegiatan Tapak Anoa (lomba lintas alam, cerdas cermat, donor darah, menanam dan penyuluhan konservasi), Street Campaign (kegiatan konservasi mingguan menyasar ruang-ruang publik di Makassar seperti di Pantai Losari dan Lapangan Hasanuddin Makassar), Webinar tentang konservasi (diskusi virtual tentang konservasi tumbuhan satwa liar yang aktif digelar selama pandemi), serta kegiatan lainnya.

Masih banyak aksi konservasi yang dilakukan oleh KemenLHK dalam menyongsong HKAN 2021, yang tentunya tidak dapat disebutkan satu-satu saking banyaknya. 

Aksi konservasi tersebut selalu dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat, sesuai dengan filosofi HKAN yaitu pelibatan masyarakat dalam pelestarian alam. Dengan banyaknya masyarakat terlibat diharapkan kesadaran terhadap pentingnya konservasi alam semakin meningkat disertai dengan tindakan nyata di lingkungan masing-masing.

Nah, sudahkah Anda melakukan aksi konservasi alam di lingkungan Anda?**

Sumber: Naskah sambutan Menteri LHK pada apel pagi KemenLHK 9 Agustus 2021, dan sumber lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun